Hakikat Pembelajaran Matematika Realistik

1 Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan matematika.; 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Tujuan pembelajaran matematika tersebut hanya dapat dipenuhi jika setiap komponen pendidikan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan bertanggung jawab, khususnya guru yang bertugas membelajarkan mata pelajaran Matematika.

2.1.7 Pembelajaran Matematika Realistik

Pembelajaran matematika yang dapat mendekatkan siswa dengan kehidupan nyata, khususnya dalam membelajarkan materi Sifat-sifat Bangun Ruang sangat perlu dan tepat untuk diterapkan. Materi Sifat-sifat Bangun Ruang sangat erat kaitannya dengan berbagai bentuk perlengkapan hidup yang sering ditemui bahkan digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu usaha untuk menciptakan suatu pembelajaran matematika yang dapat mendekatkan siswa dengan keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa yaitu dengan menerapkan suatu pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR. Secara lebih rinci penjelasan lebih lanjut mengenai PMR yaitu sebagai berikut:

2.1.7.1 Hakikat Pembelajaran Matematika Realistik

Realistic mathematics education , yang diterjemahkan sebagai Pembelajaran Matematika Realistik PMR, adalah sebuah pendekatan belajar matematika yang dikembangkan sejak tahun 1971 oleh sekelompok ahli matematika dari Freudenthal Institute, Utrecht University di Negeri Belanda Aisyah dkk 2007:7- 3. Menurut pendekatan ini, kelas matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep Matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Masalah- masalah nyata dari kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Benda-benda nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika harus diarahkan pada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan yang memungkinkan siswa menemukan kembali matematika berdasarkan usaha mereka sendiri. Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik memberikan peluang kepada siswa untuk aktif mengonstruksi pengetahuan matematika dari berbagai permasalahan realistik atau nyata yang sering mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini berusaha untuk menempatkan matematika sebagai bagian dari pengalaman hidup siswa sehingga konsep matematika menjadi lebih bermakna bagi mereka. Menurut Wijaya 2012: 31, suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi siswa, jika proses belajar melibatkan masalah realistik atau dilaksanakan dalam dan dengan suatu konteks. Penggunaan konteks dalam pembelajaran matematika dapat membuat konsep Matematika menjadi lebih bermakna bagi siswa, karena konteks dapat menyajikan konsep matematika abstrak dalam bentuk representasi yang mudah dipahami siswa. Panhuizen dalam Wijaya 2012: 32 mengemukakan bahwa konteks memiliki pengertian yang merujuk pada pembicaraan, fenomena kehidupan sehari-hari, cerita rekaan atau fantasi, atau bisa juga masalah Matematika secara langsung.

2.1.7.2 Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI SIFAT SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI KLUWUT 04 BULAKAMBA BREBES

0 11 307

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 01 Langensari).

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistik Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE STAD PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Stad Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Sedayu Tulung, Klaten.

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS (STAD) PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 1 SIDAKANGEN

0 0 14

1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13