operasional konkret, maka dalam memecahkan masalah, peneliti akan menerapkan suatu pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR.
pembelajaran dimulai dari masalah kontekstual masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang diambil dari dunia nyata. Dalam proses
pembelajaran, guru menyediakan media atau bahan yang dapat dimanipulasi oleh siswa agar dapat menemukan dan mengonstruksi konsep-konsep Matematika,
terutama pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang. Setiap siswa dituntut untuk dapat berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah tersebut baik secaca individu
maupun kelompok. Pembelajaran yang efektif, dekat dengan kenyataan, dan melibatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, akan membuat
pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran Matematika di
kelas IV SD Negeri 1 Maribaya Karanganyar Purbalingga.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:
1 Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya
Karanganyar Purbalingga, baik secara fisik maupun mental, baik dalam kelompok maupun klasikal.
2 Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya
Karanganyar Purbalingga dalam pembelajaran matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
3 Meningkatkan performansi guru kelas IV SD Negeri 1 Maribaya
Karanganyar Purbalingga dalam pembelajaran matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak yaitu: 1.4.1
Manfaat Bagi Siswa
1 Meningkatnya aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya
Karanganyar Purbalingga dalam pembelajaran matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
2 Meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya
Karanganyar Purbalingga dalam pembelajaran matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
1.4.2 Manfaat Bagi Guru
1 Tersedianya alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika khususnya materi Sifat-sifat Bangun Ruang. 2
Meningkatnya keterampilan guru dalam membelajarkan materi Sifat-sifat Bangun Ruang dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
inovatif. 3
Meningkatnya kreativitas guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengelola pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
1.4.3 Manfaat Bagi Sekolah
1 Memberikan kontribusi kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta performansi guru.
2 Sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam memberdayakan lembaga
pendidikan dengan menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif.
10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini meliputi hakikat belajar, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, hakikat matematika, teori belajar matematika,
pembelajaran matematika sekolah dasar, Pembelajaran Matematika Realistik, materi Sifat-sifat Bangun Ruang di Kelas IV Semester 2, dan penerapan PMR
dalam pembelajaran materi Sifat-sifat Bangun Ruang. 2.1.1
Hakikat Belajar
Belajar menurut Gagne dan Berliner dalam Anni dkk 2007: 2 merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari
pengalaman. Lebih lanjut, Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode
waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Menurut Sunaryo dalam Komalasari 2010: 2, belajar merupakan suatu
kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hamalik
2008: 27 menyatakan bahwa belajar adalah proses modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing . Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.