materi Sifat-sifat Bangun Ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya Karanganyar Purbalingga. Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan
oleh Eka Yuliyasari dan Meilan Sundari, di mana jenis penelitian, mata pelajaran, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan sama, yang membedakan yaitu
penerapan pendekatan PMR pada materi yang diajarkan. Eka Yuliyasari menerapkan pendekatan PMR pada materi Perkalian, Meilan Sundari
menerapkannya pada meteri Pecahan, dan peneliti sendiri menerapkan pendekatan PMR ini pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Matematika selalu berkaitan dengan bilangan, pecahan, rumus, dan angka-angka yang pada umumnya dianggap sulit dan membosankan
oleh para siswa. Anggapan tersebut membuat siswa merasa enggan untuk mempelajari matematika. Selain itu, penerapan metode ceramah dan pemberian
tugas yang disampaikan oleh guru kurang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran matematika menjadi monoton dan
hasil belajar yang dicapai kurang optimal. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika yaitu dengan menerapkan suatu pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR. Dalam PMR, guru selalu melibatkan
siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran, dan sebisa mungkin mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata. Pembelajaran matematika yang dekat
dengan objek dan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, akan membuat pembelajaran tersebut menjadi lebih bermanfaat dan bermakna bagi
siswa, sehingga siswa menjadi lebih memahami mengenai pentingnya mempelajari matematika dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui pendekatan PMR, diharapkan siswa dapat menerapkan konsep materi pelajaran Matematika dalam kehidupan sehari-hari tanpa perasaan enggan
ketika mempelajari matematika, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya akan mengalami peningkatan. Selain itu, diharapkan
guru dapat menyampaikan pembelajaran matematika melalui pendekatan ini dengan langkah-langkah atau prosedur yang benar, sehingga performansi guru
juga akan mengalami peningkatan.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1 Penerapan PMR dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV di
Sekolah Dasar Negeri 1 Maribaya pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang. 2
Penerapan PMR dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 1 Maribaya pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
3 Penerapan PMR dapat meningkatkan performansi guru dalam proses
pembelajaran matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Wiraatmaja Yonny dkk 2006: 165-6, penelitian tindakan kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengaorganisasi kondisi praktik belajar dan pembelajaran dari pengalaman mereka sendiri, dapat mencobakan suatu gagasan
perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui minimal dua siklus, di mana pada masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap penting. Arikunto,
Suhardjono, dan Supardi 2009: 75-80 mengemukakan bahwa dalam PTK terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
3.1.1 Perencanaan Planning
Dalam tahap ini, peneliti menentukan titik fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang melalui pendekatan PMR di kelas IV SD Negeri 1 Maribaya karanganyar Purbalingga, kemudian
membuat sebuah instrumen penilaian dan pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung, sehingga pelaksanaan
tindakan kelas yang akan dilakukan terjadi secara realistis dan tidak ada yang ditutup-tutupi.