2 Melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3
Umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Konsep Paikem. www.m-edukasi.web.id
Dari penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pedoman PAIKEM diatas dapat disimpulkan bahwa seorang guru penjasorkes tidak hanya
mengedepankan pertumbuhan dan perkembangan siswa dari sudut pandangnya saja, tetapi siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai aspek dalam dirinya
sendiri melaui pembelajaran yang menyenangkan untuk memancing keaktifan siswa, baik dalam pembelajaran penjasorkes dilapangan maupun pembelajaran penjasorkes
didalam kelas..
2.4 Modifikasi Pembelajaran Penjas
2.4.1 Pengertian Modifikasi
Menurut Adang suherman 2000:2: “modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari mulai tujuan pembelajaran yang paling rendah
sampai tujuan pembelajaran yang paling tinggi”. Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi kedalam tiga komponen, yakni : tujuan
perluasan, penghalusan , dan tujuan penerapannya.
2.4.2 Prinsip Dasar Pengembangan Modifikasi Permainan Dan Olahraga
Pada kenyataannya , pembelajaran penjas di sekolah-sekolah dewasa ini umumnya sudah disampaikan dalam bentuk permainan dan olahraga. Menurut Adang
Suherman 2000:21: “materi pembelajaran dalam bentuk olahraga atau permainan hendaknya diberikan secara bertahap dan “Developmentally Appropriate Practice”
DAP, yaitu tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak sehingga esensi pokok pembelajaran permainan dapat
dicapai oleh siswa”. Untuk itu guru memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan yang sangat berguna untuk meningkatkan optimalisasi belajar siswa.
2.4.3 Strategi Modifikasi Permainan
Strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau
pengembangan agar sesuai dengan prinsip “body scalling” ukuran fisik termasuk kemampuan fisik Adang Suherman 2000 :35 .
Pada kenyataannya guru kurang membedakan penekanan tujuan pembelajaran dan skill. Diperlukan kejelian dalam membedakan kedua hal tersebut dan seorang
guru dituntut memiliki keahlian tersebut dalam menentukan strategi pembelajaran yang benar agar hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
2.4.4 Struktur Modifikasi Permainan Olahraga.
Menurut Adang Suherman, 2000 : 31 modifikasi atau pengurangan struktur permainan dapat dilakukan terhadap beberapa factor, yaitu :
1 Ukuran lapangan.
2 Bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan yang digunakan.
3 Jenis skill yang digunakan.
4 Aturan.
5 Jumlah pemain.
Tahap dalam belajar bermain adalah mempelajari strategi dasar permainan. Sering kali para guru mengajar permainan secara khusus tetapi terkadang lupa
sekaligus mengajar struktur permainannya. Untuk itu pembelajaran dapat dimodifikasi dengan cara mengurangi struktur permainan yang sebenarnya hingga
pembelajaran strategi dasar bermain dapat diterima dengan relatif mudah oleh siswa.
2.5 Bermain Dalam Pendidikan