3.6.1 Siklus I
3.6.1.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap ini dilakukan persiapan pembelajaran bola tembak berekor, yaitu :
1 Identifikasi keadaan awal siswa yang meliputi hasil belajar tolak peluru gaya
menyamping dan daftar siswa kelas VI SD N 1 Darmakradenan yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
2 Menyiapkan perangkat pembelajaran bola tolak berekor yang meliputi silabus,
lembar evaluasi, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran bola tolak berekor.
3 .6.1.2 Pelaksanaan Tindakan
A. Pendahuluan 25 menit 1.
Guru menyiapkan siswa di dalam kelas. 2.
Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, mempresensi siswa kemudian memberi penjelasan kepada siswa tentang materi apa yang akan
diberikan serta memberi motivasi kepada siswa. 15 menit 3.
Guru mempersiapkan siswa di halaman sekolah dan membariskannya. 4.
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok 5.
Guru menjelaskan tentang permainan bola tembak sebagai pemanasan. a.
Tata cara permainan Permainan pemanasan terbagi atas 2 kelompok atau regu yang saling
berhadapan. Setiap kelompok berusaha melempar pemain lawan dengan bola berekor sampai mengenainya dan jika kena, pemain lawan tersebut pindah
lapangan menjadi teman dan berbalik menjadi musuh timnya sendiri.
b. Peraturan permainan
Peraturan permainan pemanasan sangat sederhana dan pastinya akan sangat mudah dimengerti anak-anak, antara lain adalah:
1 Tidak ada patokan jumlah pemain tiap regu tetapi menyesuaikan jumlah
siswa, semakin banyak semakin ramai. 2
Bola yang digunakan 1 buah bola tonnis yang lunak dan tidak berbahaya. 3
Sasaran lemparan bebas kecuali kepala. 4
Permainan dibatasi garis tengah dan garis sebagai batas melempar dan garis belakang dan samping sebagai batas lapangan permainan.
5 Pemain lawan yang terkena lemparan berpindah lapangan menjadi teman
dan berbalik menjadi musuh timnya sendiri. 6
Pemain tidak boleh melewati garis batas area permainan, jika terbukti melewati maka pemain tersebut menjadi teman lawannya. tetapi jika itu
disengaja maka peraturan tersebut tidak berlaku. 7
Permainan selesai jika salah satu regu kehabisan anggota kelompoknya atau dengan batasan waktu yang ditentukan.
8 Regu yang kalah dihitung dari anggota kelompoknya yang terkena
lemparan. c.
Lapangan permainan Sebenarnya tidak ada patokan panjang maupun luas lapangan dalm
permainan pemanasan ini, tetapi menyesuaikan kondisi lingkugan sekitar atau tanah lapang yang tersedia. Dalam penenlitian ini peneliti akan menggunakan
lapangan persegi panjang seperti dibawah ini.
Gambar. 8 Lapangan Permainan Bola Tembak Sebagai Pemanasan siklus I.
d. Peralatan permainan
1 Bola tonnis dengan modifikasi ekor
2 Tali raffia
3 Stopwatch jam tangan
4 Peluit
6. Guru mengintruksikan siswa untuk memulai permainan pemanasan bola
tembak. 10 menit B.
Inti 60 menit 1.
Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 5 siswa dan membariskannya. 5 menit
2. Guru menjelaskan tentang tata cara permaian inti I yaitu permainan tolak
peluru tanpa awalan dan. 5 menit a.
Tata cara permainan Permainan ini dilakukan oleh beberapa kelompok yang saling bertanding.
Bola berekor ditolakan dengan teknik tolak peluru gaya menyamping ortodoks secara estafet ke sasaran berupa tangan teman satu tim didepannya
5 M
eter
10 meter
yang dilingkarkan didepan dada sejajar bahu dan berlanjut secara estafet sampai anggota tim terakhir lalu ditolakan kembali secara estafet ke posisi
penolak pertama. Kemenangan ditentukan oleh jumlah bola yang tepat sasaran masuk ke dalam lingkaran tangan.
b. Peraturan permainan
Peraturan ini sangat sederhana, yaitu : 1
Terdiri dari 6 regu berisi 5 orang menyesuaikan jumlah siswa keseluruhan.
2 Barisan ditentukan menurut absen.
3 Saat menolak bola menggunakan teknik tolak peluru gaya menyamping
ortodoks tanpa awalan, yaitu tanpa gerakan kaki. 4
Pemain yang menjadi sasaran harus diam, jika lingkaran tangan sasaran digerakan bergerak maka bola dianggap tidak sah jika masuk.
5 Pemain yang sudah menjadi sasaran maka menjadi penolak dengan
menolak bola ke teman satu tim dibelakangnya secara estafet. 6
Tolakan harus dengan sudut 40 agar jarak sasaran yang jauh terjangkau
dan bola bisa masuk kedalam lingkaran. 7
Permainan tidak terpaku waktu agar gerakan teknik tolak peluru gaya menyamping tanpa awalan ortodoks tidak dilakukan dengan tergesa-
gesa sehingga hasilnya akan lebih maksimal. 8
Jarak antar pemain antara 5 meter. 9
Gerakan mengikuti aba-aba peluit 10
Permainan selesai jika bola sudah kembali ke penolak pertama.
c. Peralatan permainan
1 Bola Tennis dengan modifikasi ekor
2 Roll meter
3 Peluit
4 Stopwatch jam tangan
5 Cone atau penanda lainnya
d. Lapangan permainan
Area permainan tolak peluru tanpa awalan sangat sederhana, hanya perlu membariskan siswa dengan jarak 5 meter antara satu anggota regu
dengan ditandai dengan cone atau batu jika tidak ada.
Gambar. 9 Ilustrasi Permainan Tolak Peluru Tanpa Awalan Siklus I.
Keterangan : Lingkaran oren sebagai penanda, bisa dengan cone atau alat seadanya
3. Guru mengintruksikan siswa untuk memulai permainan inti I yaitu tolak
peluru tanpa awalan untuk melatih teknik dasar tanpa awalan. 10 menit
5 meter 5 meter
4. Guru menjelaskan tentang permainan inti II yaitu permainan tolak peluru
keseluruhan. 5 menit Mekanismenya sama dengan permainan teknik dasar tanpa awalan, hanya
saja teknik yang digunakan adalah teknik tolak peluru gaya menyamping secara keseluruhan. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Tata cara permainan
Permainan teknik dasar tolak peluru secara keseluruhan dilakukan oleh beberapa kelompok yang saling bertanding. Bola berekor ditolakan dengan
teknik tolak peluru gaya menyamping ortodoks ke sasaran berupa tangan teman satu tim didepannya yang dilingkarkan didepan dada sejajar bahu dan
berlanjut secara estafet sampai anggota tim terakhir lalu ditolakan kembali secara estafet ke posisi penolak pertama. Kemenangan ditentukan oleh jumlah
bola yang tepat sasaran masuk ke dalam lingkaran tangan. b.
Peraturan permainan Peraturan permainannya sangat sederhana, yaitu :
1 Terdiri dari 6 regu berisi 5 orang menyesuaikan jumlah siswa
keseluruhan. 2
Barisan ditentukan menurut absen. 3
Saat menolak bola menggunakan teknik tolak peluru gaya menyamping ortodoks secara keseluruhan, yaitu gerakan awalan, gerakan tolakan
dan gerakan lanjutan. 4
Pemain yang menjadi sasaran harus diam, jika lingkaran tangan sasaran digerakan bergerak maka bola dianggap tidak sah jika masuk.
5 Pemain yang sudah menjadi sasaran maka menjadi penolak dengan
menolak bola ke teman satu tim dibelakangnya secara estafet. 6
Tolakan harus dengan sudut 40 agar jarak sasaran yang jauh terjangkau
dan bola bisa masuk kedalam lingkaran. 7
Permainan tidak terpaku waktu agar gerakan teknik tolak peluru gaya menyamping ortodoks tidak dilakukan dengan tergesa-gesa sehingga
hasilnya akan lebih maksimal. 8
Jarak antar pemain antara 5 meter. 9
Permainan selesai jika bola sudah kembali ke penolak pertama. c.
Peralatan permainan 1
Bola Tennis dengan modifikasi ekor 2
Tali raffia 3
Roll meter 4
Peluit 5
Stopwatch jam tangan 6
Cone atau penanda lainnya d.
Lapangan permainan Area permainan juga sangat sederhana, hanya perlu membariskan siswa
dengan jarak 5 meter antara satu anggota regu dengan ditandai dengan cone atau batu jika tidak ada.
Gambar. 10 Ilustrasi Permainan Tolak Peluru Keseluruhan Siklus I.
Keterangan : Lingkaran oren sebagai penanda, bisa dengan cone atau alat seadanya
5.
Guru mengintruksikan siswa untuk memulai permainan inti II yaitu permainan tolak peluru keseluruhan. 10 menit
6.
Guru menjelaskan tentang permainan inti III yaitu permainan bola tolak berekor, penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Tata cara permainan
Permainan bola tolak berekor merupakan modifikasi dari permainan pemanasan yang terbagi atas 2 regu, tetapi menggunakan 6 bola dan masing-
masing regu berlomba menolak bola ke daerah lawan melewati net garis belakang lapangan lawan. Poin didapat jika tolakan bola dapat melewati garis
belakang lapangan lawan tanpa tertangkap oleh lawan. b.
Peraturan permainan Peraturan permainan ini juga sangat sederhana, yaitu :
5 meter 5 meter
1 Terbagi atas 2 regu yang saling berhadapan
2 Bola yang digunakan adalah 6 buah bola tennis dengan modifikasi ekor.
3 Garis tengah lapangan dibatasi oleh net setinggi 170 cm
4 Teknik yang digunakan dalam menolak bola adalah teknik tolak peluru
gaya menyamping, selain itu tolakan tidak sah jika melewati garis belakang sehingga tidak mendapat poin.
5 Bola yang ditolak harus melewati atas net
6 Poin didapat jika tolakan bola dapat melewati garis belakang lapangan
lawan tanpa tertangkap oleh lawan. 7
Dalam menangkap bola tidak boleh melewati garis belakang. 8
Kemenangan ditentukan dari regu mana yang lebih dulu mendapat 10 poin atau dengan waktu yang ditentukan
c. Lapangan permainan
Lapangan permainan bola tolak berekor sama dengan permainan pemanasan, perbedaannya hanya dalam penambahan net dalam permainan
bola tolak berekor ini. d.
Peralatan permainan 1
Bola tennis dengan modifikasi ekor 6 buah. 2
Tali raffia 3
Peluit 4
Jam tangan stopwatch
5
Net
7. Guru mengintruksikan siswa untuk memulai permainan bola tolak berekor.
15 menit 8.
Guru mengintruksikan kepada siswa yang kalah untuk lari mengelilingi halaman sekolah satu kali putaran untuk melatih sportifitas siswa.
C. Penutup 20 menit
1. Siswa mengintruksikan seluruh siswa kembali ke kelas.
2. Evaluasi pembelajaran.
3. Siswa dibagikan lembar soal tes kognitif dengan waktu mengerjakan 15
menit. 4.
Berdoa.
3.6.1.3 Observasi
Observasi pengamatan dilakukan dalam jalannya proses pembelajaran dengan mengamati ketrampilan siswa selama proses pembelajaran tolak peluru gaya
menyamping ortodoks. Guru mengamati jalannya pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh permainan bola tolak berekor terhadap
peningkatan dan hasil belajar tolak peluru gaya menyamping. Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari hasil observasi dan tes
soal yang kemudian dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan proses perbaikan pada siklus selanjutnya.
3.6.1.4 Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap menganalisis jalannya pembelajaran dan menganalisis perangkat evaluasi berupa tes hasil belajar tolak peluru gaya
menyamping yang dimodifikasi melalui permainan bola tolak berekor. Berdasarkan perangkat evaluasi tersebut kemudian diidentifikansi dan dijadikan masukan untuk
siklus selanjutnya.
3.6.2 Siklus II