8
Dari uraian tersebut, permasalahan yang dipecahkan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada mikrob di alam yang mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi
asam. Seberapa jauh mikrob tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah air asam tambang ?
2. Faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan mikrob
bakteri pereduksi sulfat ? 3.
Apakah bakteri pereduksi sulfat yang terimobilisasi dalam bentuk biofilm lebih efektif dalam mereduksi sulfat dan logam- logam terlarut dibandingkan
dalam bentuk sel bebas ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan teknologi pengolahan limbah air asam tambang dengan memanfaatkan teknik biofilm bakteri pereduksi
sulfat. Untuk mendapatkan hasil tersebut, maka tujuan masing- masing kegiatan penelitian adalah sebagai berikut,
1. Mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri pereduksi sulfat yang mampu
tumbuh dan beraktivitas pada kondisi masam, 2.
Mengetahui faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat,
3. Mengolah air asam tambang dengan menggunakan bakteri pereduksi sulfat
dalam reaktor sistem tersuspensi, 4.
Mengetahui kinerja reaktor biofilm bakteri pereduksi sulfat untuk mereduksi air asam tambang
1.5 Hipotesis
Sesuai dengan tujuan masing- masing tahapan kegiatan, maka hipotesis penelitian secara keseluruhan adalah :
1. Kolam penampungan limbah air asam tambang di daerah pertambangan
batu bara merupakan habitat yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat.
9
2. Pertumbuhan dan aktifitas bakteri pereduksi sulfat dipengaruhi faktor
lingkungan 3.
Efisiensi mikrob dalam mereduksi sulfat dalam air asam tambang lebih tinggi dalam kondisi terimobilisasi biofilm dibandingkan dengan kondisi
tersuspensi. 4.
Efisiensi mikrob dalam mereduksi kandungan logam dalam air asam tambang lebih tinggi dalam kondisi terimobilisasi biofilm dibandingkan
dengan kondisi tersuspensi.
1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bakteri pereduksi sulfat yang diisolasi dari ekosistem spesifik di Indonesia
mampu menambah penge tahuan dan kekayaan sumberdaya hayati 2.
Teknologi biofilm bakteri pereduksi sulfat ini mampu dimanfaatkan secara lebih luas dalam praktek di lapangan, sehingga dapat mengurangi dampak
negatif limbah asam tambang terhadap lingkungan.
1.7. Novelty
Teknik pengolahan limbah air asam tambang dengan menggunakan biofilm bakteri pereduksi sulfat, dengan memanfaatkan batu vulkan sebagai matriks
pembawa dan limbah jerami padi sebagai sumber karbon organik.
10
II. TINJAUAN PUSTAKA