Waktu Tahun Nilai B
O D
BOD_Cimenyan 1
BOD_Cilengkrang 2
BOD_Lembang 3
Baku_Mutu_BOD 4
1 2
3 20
40 60
80
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3
4 Waktu Tahun
COD_Cimenyan 1
COD_Cilengkrang 2
COD_Lembang 3
Baku_Mutu_COD 4
1 2
3 40
80 120
160
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3
4 1
4
Gambar 41. Pola Perubahan Kualitas Air Sungai untuk Parameter BOD dan COD di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang dan Lembang
Hasil pengamatan kualitas air untuk parameter Minyak dan Lemak serta Bakteri Coli selain memiliki nilai diatas baku mutu yang ditetapkan juga memiliki
kecenderungan pola meningkat. Pola perubahan kualitas air untuk parameter Minyak dan Lemak serta Bakteri Coli di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang dan Lembang dapat
dilihat pada Gambar 42.
Waktu Tahun N
ilai Miny ak
Lemak Minyak_Lemak_Cimenyan
1 Minyak_Lemak_Cilengkrang
2 Minyak_Lemak_Lembang
3 Baku_Mutu_MInyak_Lemak
4 1
2 3
5 10
15 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Waktu Tahun
Nilai Coli Coli_Cimenyan
1 Coli_Cilengkrang
2 Coli_Lembang
3 Baku_Mutu_COLI
4 1
2 3
4 8
12 16
20 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 4
Gambar 42. Pola Perubahan Kualitas Air Sungai untuk Parameter Minyak dan Lemak serta Coli di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang dan Lembang
5.3.4. Komponen Fisik dan Kimia Tanah
Penyelidikan tanah dilakukan di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang dan Lembang yang pembangunan perumahan eksistingnya diprediksi telah menyimpang dari
batas-batas zona baik dan sedang untuk lahan perumahan. Kualitas lahan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan perumahan mempengaruhi kondisi
tanah sekitarnya. Kualitas lahan ini diketahui melalui pengukuran dan pengambilan contoh tanah di lapangan. Berdasarkan jenis penggunaan lahan, jenis tanah dan
perbedaan lereng, maka contoh tanah diambil di enam desa sekitar lokasi perumahan dengan karakteristik yang berbeda antara satu desa dengan desa yang lainnya.
Karakteristik morfologi tubuh tanah diambil dari Desa Padasuka Kecamatan Cimenyan, Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Desa Kayuambon Kecamatan
Lembang.
Lokasi P
1-1
: Desa Padasuka Kecamatan Cimenyan
Lokasi P
1-1
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas horison tidak jelas, relief mikro curam dan kemiringan lereng 25 . Warna tanah coklat gelapdark
brown 7,5YR 32 Munsell Soil color chart pada kedalaman 0-40 cm horison A, coklat kuatstrong brown 7,5 YR 46 pada kedalaman 40-164 cm horison B
dan coklat kuatstrong brown 7,5 YR 56 pada kedalaman 164-173 cm horison B
1
. Penggunaan lahan di lokasi P
1-1
yaitu kebun campuran, dan jenis vegetasi : nangka, jengkol, mangga, duren. Kelas drainase sedang. Kedalaman efektif dalam 90 cm.
Tekstur liat sangat halus. Struktur tanah massivepejal, dengan sedikit konkresi. Konsistensi agak lekat pada kondisi basah, dan gembur pada kondisi lembab. Bahan
organik sedikit. Aktivitas fauna sedikit. Terdapat banyak pori-pori pada kedalaman 0-40 cm. Ada titik-titik penimbunan iluviasi pada kedalaman 164-173 cm. pH agak masam
5,6 pada kedalaman 0-40 cm, agak masam 5,7 pada kedalaman 40-164 cm, dan masam 5,4 pada kedalaman 164-173 cm. Kandungan Fe rendah 2,8-3,0, Alumunium
tinggi sekali 86,5-313,4 pada setiap horison, kandungan Na rendah 0,19-1,39, dan kandungan P sangat rendah 0-6-1,0. Kandungan Ca sedang 7,72 pada horison A dan
rendah 5,15-4,34 pada horison B , B
1
. Kandungan Mg tinggi 3,75-2,88 pada horison
A, Bo, dan sedang 1,82 pada horison B
1
. Kandungan K sangat tinggi 1,66 pada horison A, sedang 0,45 pada horison B
, dan tinggi 0,58 pada horison B
1
. Kandungan C sedang 2,12 pada horison A dan sangat rendah 0,68-0,79 pada horison B
dan B
1.
Kandungan N rendah 0,18 pada horison A, rendah 0,16 pada B
0,
dan sangat rendah 0,06 pada horison B
1.
Perbandingan CN sedang 12 pada horison A dan horison B
1
11 serta rendah 5 pada horison B
0.
Daya hantar listrik EC rendah 1,35-2 pada setiap horison A,B
, B
1
. KTK sedang 17,40-18,80 pada setiap horison, dan KB tinggi 66 pada horison A, sedang 43 pada horison B
, dan rendah 34 pada horison B
1
. Karakteristik morfologi tubuh tanah disajikan pada Tabel 53.
Tabel 53. Karakteristik Morfologi Tubuh Tanah Di Desa Padasuka P
1-1
Kecamatan Cimenyan
Lapisan A Bo
B
1
Kedalaman 0-40 cm
40-164 cm 164-173 cm
Batas horison tidak jelas
tidak jelas tidak jelas
Warna matrik coklat gelap
7,5 YR 32 coklat kuat
7,5 YR 46 coklat kuat
7,5 YR 56 Karatan -
Sedikit Sedang
pH lapang agak masam 5,6
agak masam 5,7 masam 5,4
Konkresi sedikitkecilkeras sedikitkecilkeras
sedikitkecilkeras Tekstur
Liat sangat halus Liat sangat halus
Liat sangat halus Konsistensi
agak lekat gembur agak lekat gembur
agak lekatgembur Bahan organik
sedikit Sedikit
sedikit Aktivitas fauna
zl sedikit zl sedikit
zl sedikit Cracks
tidak ada tidak ada
tidak ada Pori-pori
banyak sedikit 0,5mm
Sedikit 0,5mm Perakaran sedang Sedang sedang
Fragmen batuan sedikit
Sedang sedikit ada titik
eluviasi
Lokasi P
1-2
: Desa Padasuka Kecamatan Cimenyan
Desa Padasuka P
1-2
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas horison tidak jelas, relief mikro agak curam dengan kemiringan lereng 25 . Warna
tanah coklat gelapdark brown 7,5YR 42 pada horison A, coklat kuatstrong brown 7,5 YR 46 pada horison B. Penggunaan lahan adalah perkampungan dengan jenis vegetasi
alang-alang. Kelas drainase sedang. Kedalaman efektif dalam 90 cm. Tekstur liat sangat halus. Struktur tanah dengan tingkat kemantapan struktur lemah, sangat halus
1mm dan berbentuk massivepejal. Tidak ada konkresi. Konsistensi agak lekat pada kondisi basah dan gembur pada kondisi lembab. Bahan organik sedikit pada horison A.
pH agak masam 5,8 pada horison A 5,8 dan pada horison B 5,6. Kandungan Fe rendah 1,9-2,0, kandungan Alumunium tinggi sekali 124,4-215,4, kandungan Na
rendah 0,23-0,31 dan kandungan P sangat rendah 1,2-1,9. Kandungan Ca sedang 7,35 pada horison A dan rendah 4,34 pada horison B. Kandungan Mg
tinggi 3,28- 2,45. Kandungan K sangat tinggi 1,42 pada horison A, rendah 0,13 pada horison B.
Kandungan C rendah 1,63 pada horison A dan sangat rendah 0,75 pada horison B
.
Kandungan N rendah 0,17 pada horison A dan rendah 0,16 pada horison B
.
Perbandingan CN rendah 10 pada horison A dan sangat rendah 4 pada horison B
.
Daya hantar listrik EC rendah 1,45 pada horison A dan sangat rendah 0,31 pada horison B. KTK sedang 17,01 pada horison A dan rendah 16,05 pada horison B. KB
tinggi 70-53 pada horizon A dan B. Karakteristik morfologi tubuh tanah disajikan pada Tabel 54.
Tabel 54. Karakteristik Morfologi Tubuh Tanah di Desa Padasuka P
1-2
Kecamatan Cimenyan
Nomor A B
Kedalaman 0-5cm 5-138
cm Batas horison
tidak jelas tidak jelas
Warna matrik coklat gelap 7,5 YR 42
coklat kuat 7,5 YR 46 Karatan
tidak ada tidak ada
pH lapang agak masam 5,8
agak masam 5,6 Konkresi
tidak ada tidak ada
Tekstur liat sangat halus
Liat sangat halus Konsistensi agak
lekatWgembur M
lekatWteguhM Bahan organik
sedikit tidak ada
Aktivitas fauna sedikit
- Cracks
tidak ada tidak ada
Pori-pori banyak 0,5mm
sedikit 0,5mm Perakaran banyak
Sedikit Fragmen batuan
tidak ada -
Hasil analisis tanah di Kecamatan Cimenyan menunjukkan parameter fisik tanah terutama tekstur tanah mengandung liat yang tinggi yaitu di atas 75 sehingga dapat
disebut teksturnya adalah liat sangat halus. Pengolahan tanahnya agak berat dan kedap air. Tipe tanah ini sangat memerlukan bahan organik atau pupuk kandang, karena pada
musim kemarau akan terjadi retakan yang dapat mematahkan perakaran tanaman. Parameter kimia tanah menunjukkan kemasaman tanah dari kelima sampel
tersebut nilai pH rata-rata bersifat masam. Kandungan Al tinggi sekali tetapi kandungan Fe rendah sekali, maka tanaman akan keracunan Al. Ketersediaan P bagi tanaman sangat
rendah, karena diikat terutama oleh Al dan sedikit Fe. Untuk mengurangi defisiensi P dan Ca maka pada tanah ini perlu diberi kapur dolomit selain agar pemberian pupuk Fosfat
tidak sia-sia juga untuk mengatasi defisiensi Ca. Kandungan Na rendah sesuai dengan hasil pengujian kemasaman tanah pada pH yang rendah, hal ini sangat dipengaruhi oleh
topografinya dekat atau jauhnya dengan pantai. Selain itu, pemupukan Nitrogen perlu dilakukan tergantung pada komoditas yang akan diusahakan.
Perbedaan kualitas lahan di lokasi pembangunan perumahan dengan lahan sebelum pembangunan perumahan dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi
parameter kualitas lahannya. Karakteristik lahan di lokasi pembangunan perumahan P
1-2
dengan lahan sebelum pembangunan perumahan P
1-1
di Kecamatan Cimenyan menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan sebagai berikut :
1 Lahan di lokasi pembangunan perumahan hanya terdiri dari horison A dan B dengan kedalaman 138 cm, sementara lahan sebelum pembangunan perumahan terdiri dari
horison A,B , B
1
dengan kedalaman 173 cm. Kedalaman horison A di lokasi pembangunan perumahan sangat dangkal 5cm sedangkan lahan sebelum
pembangunan perumahan dalam 40 cm. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi penipisan ketebalan horison mineral di permukaan campuran bahan mineral dan
bahan organik. 2 Sifat tanah di kedua lokasi tersebut dari segi kesuburan tidak jauh berbeda. Lahan di
kedua lokasi tersebut rata-rata memiliki kandungan unsur hara makro N, P yang rendah-sangat rendah. Kandungan C, N, K dan P
2
O
5
mengalami penurunan pada lokasi pembangunan perumahan, terutama kandungan C terjadi penurunan yang
berarti dari sedang 2,12 menjadi rendah 1,63. Kandungan K pada sampel B
1-2
dilokasi pembangunan perumahan terjadi penurunan yang berarti dari sangat tinggi 1,42 menjadi rendah 0,13, karena itu perlum pupuk kalium. Selain itu, lahan di
kedua lokasi tersebut adalah bereaksi agak masam pH = 5,6-5,7 dan berpotensi masam pH = 5,4, tetapi tingkat ketersediaan basa tanah, kalsium dan magnesium
tinggi. Mengacu pada Pedoman Penetapan Kesuburan Tanah yang didasarkan pada keadaan kandungan C organik, P
2
O
5,
K
2
0, Kapasitas Tukar Kation KTK, dan Kejenuhan Basa KB. Maka tanah di lokasi P
1-1
dan P
1-2
di Kecamatan Cimenyan mempunyai kesuburan tanah yang rendah. Perbedaan karakteristik lahan di lokasi
pembangunan perumahan P
1-2
dengan lahan sebelum pembangunan perumahan P
1-1
di Kecamatan Cimenyan disajikan pada Tabel 55.
Tabel 55. Perbedaan Karakteristik Lahan Setelah Pembangunan Perumahan dengan Lahan Sebelum Pembangunan di Kecamatan Cimenyan
Parameter Penentu
Kualitas Lahan
Lahan sebelum Pembangunan perumahan
Lahan Setelah Pembangunan perumahan
Ket Lokasi P
1-1
Keterangan Lokasi P
1-2
Keterangan
Kedalaman Horizon
Horizon A Horizon Bo
Horizon B1 0-40 cm
40-164 cm 164-173 cm
Horizon A Horizon B
0-5cm 5-138 cm
v v
Media Perakaran
• Tekstur • Kedalaman
efektif Liat sangat
halus Dalam
90 cm sedikit kerikil
dan batuan 40- 164 cm
Liat sangat halus
Dalam 90 cm
Tidak ada kerikil dan
batuan v
x
Kesuburan Tanah
• Total N
• P
2 5
• K
2
• C organik Horizon A
Horizon Bo Horizon B
1
Horizon A Horizon Bo
Horizon B
1
Horizon A Horizon Bo
Horizon B
1
Horizon A Horizon Bo
Horizon B
1
0,18 0,16
0,06
1,9 1,2
0,8
1,66 0,45
0,58
2,12 0,79
0,68 Horizon A
Horizon B Horizon A
Horizon B Horizon A
Horizon B Horizon A
Horizon B 0,17
0.16
1,0 0,6
1,44 0,13
1,63 0,75
x x
v v
v v
v x
Retensi Hara • KTK
me100g
• PH Horizon A
Horizon Bo Horizon B
1
Horizon A Horizon Bo
Horizon B
1
18,80 17,40
17,77
5,6 5,7
5,4 Horizon A
Horizon B Horizon A
Horizon B 17,01
16,05
5,8 5,6
v v
x x
Keterangan : x = samarelatif sama v = berbeda
Lokasi P
2-1
: Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang
Lokasi P
2-1
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas antara horison A
1
-A
2
dan antara horison A
2
-B jelas dengan topografi bergelombang. Relief mikro datar dan kemiringan lereng 15 . Warna tanah coklat gelapdark brown 7,5YR ¾ pada
horison A
1
, coklat kuatstrong brown 7,5 YR 46 pada horison A
2
dan coklat kuatstrong brown 7,5 YR 56 pada horison B. Penggunaan lahan adalah permukiman
dan kebun campuran. Jenis vegetasi : Singkong, pepaya, alang-alang. Kelas drainase lambat. Kedalaman efektif dalam 90 cm dan tekstur liat halus. Bentuk struktur tanah
angular blocky dengan ukuran halus 2mm dan tingkat perkembangan struktur lemah pada horison A
1
-A
2
, sementara pada horison B dengan ukuran medium 2-5mm dengan tingkat perkembangan struktur cukup. Tidak ada konkresi. Konsistensi dengan kondisi
basah, tidak lekat pada horison A
1
dan A
2
serta plastis pada horison B. Gembur pada horison A
1
-A
2
dan B pada kondisi lembab. Pada kondisi kering lepas di horison A
1
-A
2
serta lunak di horison B. Aktivitas fauna sedikit semut pada horison A
1
, banyak rayap pada horison A
2
. Banyak pori pada horison A
1
dengan ukuran halus 2mm, sedikit pori di horison A
2
dengan ukuran 5mm, begitu pula pada horison B 2 dengan ukuran halus 2mm. Karakteristik morfologi tubuh tanah disajikan pada Tabel 56.
Tabel 56. Karakteristik morfologi tubuh tanah di Desa Jatiendah P
2-1
Kecamatan Cilengkrang
Lapisan A
1
A
2
B Kedalaman
0-60 cm 60-170 cm
170-218 cm Batas horison
bergelombang, baur bergelombang, jelas
- Warna matrik
coklat gelapdark brown 7,5YR ¾
coklat kuatstrong brown 7,5 YR 46
coklat kuatstrong brown
7,5YR56 Struktur
angular blocky, lemah, 1-2mm
angular blocky, lemah, 1-2mm
angular blocky, cukup, 2-5mm
pH lapang netral 6,7
agak masam 6,4 netral 6,6
Tekstur liat halus
liat halus liat halus
Konsistensi tidak lekat W
gembur M lepas D
tidak lekat W gembur M
lepas D tidak lekatW
gembur M lunak D
Bahan organik tidak ada
tidak ada tidak ada
Aktivitas fauna sedikit semut
banyak rayap tidak ada
Cracks tidak ada
tidak ada tidak ada
Pori-pori banyak 2mm
sedikit 5mm sedikit 2mm
Perakaran banyak, 5mm
banyak, 2mm sedikit, 1mm
Fragmen batuan tidak ada tidak ada
tidak ada
Reaksi tanah pH netral 6,6-6,7 pada horison A
1
dan B, pH agak masam 6.4 pada horison A
2
. Kandungan Fe rendah 4,9 pada horison A
1
, sedang 12,8 pada horison A
2
, rendah sekali 1,5 pada horison B. Kandungan Na rendah pada horison A
1
0,19 dan A
2
0,24 serta sedang 0,62 pada horison B. Kandungan P sangat rendah 0,7 pada horison B, rendah 11,8-15,5 pada horison A
1
dan A
2
. Kandungan Ca sedang 6,78-8,26 pada horison A
1
-A
2,
rendah 5,80 pada horison B. Kandungan Mg tinggi 2,33-2,84 pada
horison A
1
-A
2
, sedang 2,08 pada horison B. Kandungan K sangat rendah 0,07 pada horison A
2
, rendah 0,17-0,14 pada horison A
1
dan B. Kandungan C sedang 2,32 pada horison A
1
, rendah 1,14 pada horison A
2
dan sangat rendah 0,54 pada horison B
.
Kandungan N rendah 0,12-0,11 pada horison A
1
dan A
2
serta sangat rendah 0,07 pada horison B. Perbandingan CN tinggi 19 pada horison A
1,
rendah 8-10 pada horison A
2
dan B. Kandungan Aluminium tinggi sekali 53,4-86,8 pada setiap horison. Daya hantar
listrik EC rendah 0,54-0,71 pada setiap horison. KTK rendah 13,95-14,44 pada setiap horison. KB sangat tinggi 81 pada horison A
1
, tinggi 62-70 pada horison A
2
dan B. Lokasi P
2-2
: Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang
Desa Jatiendah P
2-2
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas antar horison jelas dengan topografi bergelombang. Relief mikro datar dan kemiringan lereng
15 . Warna tanah coklat sangat gelapvery dark brown 10YR 22 pada horison A
1
dan A
2
serta coklat gelapdark brown 10YR 43 pada horison B. Penggunaan lahan di lokasi P
2-2
yaitu permukiman dan kebun campuran. Jenis vegetasi : Mangga, durian, pete, bambu, pisang, nangka, alang-alang. Klas drainase lambat. Kedalaman efektif dalam
90 cm, tekstur liat halus pada setiap horison. Bentuk struktur tanah pada setiap horison angular blocky, dengan ukuran 2-
5mm dan tingkat kemantapan struktur lemah pada horison B dan A
2
, sedangkan pada horison A
1
dengan ukuran 1-2mm dan tingkat perkembangan struktur lemah. Ada konkresi Fe pada horison A
2
. Konsistensi, plastis pada kondisi basah, gembur pada kondisi lembab, dan lepas pada kondisi kering. Aktivitas fauna banyak semut pada
horison A
1
. Jumlah pori-pori sedang pada horison A
1
dengan ukuran 2mm, sedikit pada horison A
2
dan B dengan ukuran 2-5mm. Karakteristik morfologi tubuh tanah disajikan pada Tabel 57.
Tabel 57. Karakteristik morfologi tubuh tanah di Desa Jatiendah P
2-2
Kecamatan Cilengkrang
Lapisan A
1
A
2
B Kedalaman
0-30 cm 30-46 cm
46-75 cm Batas horison
bergelombang, jelas bergelombang, jelas
jelas Warna matrik
coklat sangat gelap 10 YR 22
coklat sangat gelap 10 YR 22
coklat gelap 10 YR 43
Struktur angular blocky, lemah
1-2mm angular blocky,
lemah, 2-5mm angular blocky,
lemah, 2-5mm pH lapang
5,6 6,1
6,6 Konkresi -
sedikit Fe
- Tekstur
liat halus liat halus
liat halus Konsistensi
plastis W gembur M
lepas D plastis W
gembur M lepas D
plastis W gembur M
lepas D Bahan organik
tidak ada tidak ada
tidak ada Aktivitas fauna
semut banyak -
- Cracks
tidak ada tidak ada
tidak ada Pori-pori sedang
2mm sedikit 2-5mm sedikit 2-5mm
Perakaran banyak, 2mm
sedikit, 2mm sedikit, 2mm
Fragmen batuan tidak ada tidak ada
sedikit Reaksi tanah pH agak masam 5,6-6,1 pada horison A
1
dan A
2,
netral 6,6 pada horison B. Kandungan Fe rendah 3,3-4,7 pada horison A
1
dan A
2
, rendah sekali 1,4 pada horison B. Kandungan Na rendah 0,14-0,23 pada horison A
1
dan A
2
, sangat rendah 0,08 pada horison B. Kandungan P sangat rendah 0,7-8,2 pada setiap horison.
Kandungan Ca sedang 7,30-7,33 pada horison A
2
dan B, rendah 5,57 pada horison A
1
. Kandungan Mg
tinggi 2,27-2,66 pada horison A
1
dan A
2
, sedang 2,03 pada horison B. Kandungan K rendah 0,17 pada horison A
1,
sangat rendah 0,07 pada horison A
2
dan B. Kandungan C sedang 2,11 pada horison A
1
, rendah 1,39 pada horison A
2
dan sangat rendah 0,63 pada horison B
.
Kandungan N rendah 0,12 pada horison A
1
, dan sangat rendah 0,05-0,08 pada horison A
2
dan B. Perbandingan CN tinggi 17-18 pada horison A
1
dan A
2
, sedang 13 pada horison B.
Kandungan Aluminium tinggi sekali 41,0-81,9 pada setiap horison. Daya hantar listrik EC sangat rendah 0,52-0,80 pada setiap horison. KTK rendah
13,38-13,65 pada setiap horison. KB sangat tinggi 73 pada horison A
2
, tinggi 59-70 pada horison A
2
dan B.
Karakteristik kualitas lahan di lokasi pembangunan perumahan P
2-2
dengan lahan sebelum pembangunan perumahan P
2-1
di Kecamatan Cilengkrang menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan sebagai berikut :
1 Lahan di lokasi pembangunan perumahan P
2-2
terdiri dari horison A
1
, A
2
dan B dengan kedalaman 75 cm, sementara lahan sebelum pembangunan perumahan terdiri
dari horison A
1
, A
2
dan B dengan kedalaman di atas 170 cm. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi penipisan ketebalan horison mineral di permukaan
campuran bahan mineral dan bahan organik yang sangat berarti. 2 Sifat tanah di kedua lokasi tersebut dari segi kesuburan tidak jauh berbeda. Lahan di
kedua lokasi tersebut rata-rata memiliki kandungan unsur hara makro N, P yang rendah-sangat rendah. Kandungan C, N, K dan P
2
O
5
mengalami penurunan pada lokasi pembangunan perumahan, terutama kandungan N, K, P terjadi penurunan
yang berarti dari rendah menjadi sangat rendah. 3 Hasil analisis tanah P
2-2
di Kecamatan Cilengkrang menunjukkan secara fisik tanah bertekstur liat halus dan mempunyai tingkat kemasamam pH 5,6 dengan CN 18
tinggi, maka lahan tersebut memerlukan penambahan pupuk nitrogen karena hasil pengujian menunjukkan kandungan Nitrogen rendah. Selain itu kandungan P rendah,
maka perlu pupuk P karena adanya kecenderungan P dapat diikat oleh Al dan Fe bila kemasaman tanah tidak ditingkatkan melalui pengapuran. Kandungan Ca, Mg dapat
ditingkatkan dengan pemberian kapur pertanian atau dolomit, sedangkan kandungan K yang sangat rendah diatasi dengan pemberian pupuk K. KTK yang sangat rendah,
kandungan P, C dan K yang rendah pula menunjukkan tingkat kesuburan tanah yang rendah atau mengalami degradasi kesuburan maka perlu pemupukan hara makro
primer seperti N, P dan K selain diadakan pengapuran dengan dolomit pada ujung kanopi terluar oleh karena kandungan Al yang tinggi. Selain itu perlu diberi pupuk
kandang untuk memperbaiki struktur tanah dan sebagai sumber hara makro, mikro dan untuk meningkatkan water holding capacity. Perbedaan karakteristik lahan di
lokasi pembangunan perumahan P
2-2
dengan lahan sebelum pembangunan perumahan P
2-1
di Kecamatan Cilengkrang disajikan pada Tabel 58.
Tabel 58. Perbedaan Karakteristik Lahan Setelah Pembangunan Perumahan dengan Lahan Sebelum Pembangunan di Kecamatan Cilengkrang
Parameter Penentu
Kualitas Lahan
Lahan sebelum Pembangunan perumahan
Lahan Setelah Pembangunan perumahan
Ket Lokasi P
2-1
Keterangan Lokasi P
2-2
Keterangan
Kedalaman Horizon
Horison A
1
Horison A
2
Horison B 0-60 cm
60-170 cm 170-218 cm
Horison A
1
Horison A
2
Horison B 0-30cm
30-46 cm 46-75 cm
v v
v
Media Perakaran
• Tekstur • Kedalaman
efektif Liat halus
Dalam -
90 cm Liat halus
Dalam -
90 cm x
x Kesuburan
Tanah • Total N
• P
2 5
• K
2
• C organik Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B 0,12 R
0,11 R 0,07 SR
11,8 R 15,5 R
0,4 SR 0,17 R
0,07 SR 0,14 R
2,32 S 1,14 R
0,54 SR Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B 0,12 R
0,08 SR 0,05 SR
4,4 SR 8,2 SR
0,79 SR 0.07 SR
0,07 SR 0,03 SR
2,11 S 1,39 R
0,63 SR x
v
v v
x
v x
v
x x
x
Retensi Hara • KTK
me100g
• pH Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B 14,44 R
13,95R 14,04R
6,7 N 6,4 AM
6,6 N Horison A
1
Horison A
2
Horison B Horison A
1
Horison A
2
Horison B 13,65R
13,38R 13,62R
5,6 AM 6,1 AM
6,6 N v
v v
v x
x
Keterangan : x = samarelatif sama v = berbeda
Lokasi P
3-1
: Desa Kayuambon Kecamatan Lembang
Lokasi P
3-1
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas antara horison A-B
1
baur dan batas antara horison B
1
-B
2
tegas dengan topografi bergelombang. Relief mikro datar dan kemiringan lereng 25 . Warna tanah coklat gelapdark brown 7,5YR
¾ pada horison A, coklat kuatstrong brown 7,5 YR 46 pada horison B
1
dan coklat kuatstrong brown 7,5 YR 56 pada horison B
2
. Penggunaan lahan di lokasi P
3-1
yaitu permukiman, kebun campuran. Jenis vegetasi : Pisang, sayuran jagung, kembang kol.
Kelas drainase cepat. Kedalaman efektif dalam 90 cm, tekstur lempung liat berdebu. Bentuk struktur tanah pada horison A-B
1
granular, dengan ukuran halus 2mm dan tingkat kemantapan struktur lemah. Sedangkan bentuk struktur tanah pada horison
B
2
angular blocky, dengan ukuran sangat halus 2mm dan tingkat kemantapan struktur lemah. Tidak ada konkresi. Konsistensi lepas pada horison A
1
, gembur pada horison B
1
dan teguh pada horison B
2
. Aktivitas fauna cacing dan semut pada horison A
-
B
1
sedikit, pada kedalaman 150 cm terdapat aktivitas fauna rayap. Sedikit pori pada kedalaman 0-35
cm, begitu pula pada horison B
1
2 dengan ukuran halus atau 2mm. Ada penimbunan iluviasi bahan organik pada kedalaman 187 cm. Karakteristik morfologi
tanah di Desa Kayuambon disajikan dalam Tabel 59. Tabel 59. Karakteristik morfologi tubuh tanah di Desa Kayuambon P
3-1
Kecamatan
Lembang
Lapisan A
B
1
B
2
Kedalaman 0-35 cm
35-117 cm 117 cm
Batas horison bergelombang, baur
bergelombang Tegas bergelombang Tegas Warna matrik
coklat gelap 7,5 YR ¾
coklat kuat 7,5 YR 46
coklat kuat 7,5 YR 56
Struktur granular, lemah,
2mm granular, lemah,
2mm angular blocky,
lemah, 2mm pH lapang
6,1 6,6
6,6 Tekstur
lempung liat berdebu lempung liat berdebu lempung liat berdebu
Konsistensi lepas M
gembur M teguh M
Bahan organik tidak ada tidak ada
tidak ada Aktivitas
fauna sedikit cacing, semut
sedikit -
Cracks tidak ada
tidak ada tidak ada
Pori-pori sedikit 2mm
sedikit 2mm tidak ada
Perakaran banyak, 5mm
sedikit, 5mm sedikit, 2mm
Fragmen batuan
sedikit,kerikil -
titik eluviasi BO pada kedalaman 187 cm
Reaksi tanah pH netral 6,6 pada horison B
1
dan B
2
, pH agak masam 6,1 pada horison A. Kandungan Fe rendah 3,1 pada horison B
2
, sedang 15,8-18 pada horison A
dan B
1
. Kandungan Na rendah 0,27-0,37 pada semua horison. Kandungan P sangat rendah 6,4 pada horison A, rendah 15,3 pada horison B
2
, sedang 26,7 pada horison B
1
. Kandungan Ca tinggi 11,62 pada horison A
,
sedang 6,7-7,03 pada horison B
1
dan B
2
. Kandungan Mg tinggi 2,18 pada horison A, sedang 1,67 pada horison B
1
. dan rendah 1,03 pada B
2.
Kandungan K tinggi 0,62 pada horison A, sedang pada horison B
1
0,40 dan rendah 0,26 pada B
2
. Kandungan C tinggi 3,96-4,87 pada horison A dan B
1
, sedang 2,91 pada horison B
2.
Kandungan N sedang pada horizon B
2
dan horizon B
1
0,28-0,38, tinggi 0,58 pada horison A. Perbandingan CN rendah 8-
10 pada semua horison. Kandungan Aluminium sangat tinggi 240,1-330,3 pada setiap
horizon. Daya hantar listrik EC rendah 0,16-0,19 pada setiap horizon. KTK tinggi 26,56 pada horizon A, sedang 23,66-24,33 pada horizon B
1
-B
2
. KB tinggi 56 pada horizon A, sedang 40 pada horizon B
1
dan rendah 34 pada B
2
.
Lokasi P
3-2
: Desa Kayuambon Kecamatan Lembang
Desa Kayuambon P
3-2
merupakan daerah dengan bahan induk mineral, batas antara horison A-B
1
baur dan batas antara horison B
1
-B
2
tegas dengan topografi bergelombang. Relief mikro datar dan kemiringan lereng 25 . Warna tanah coklat
sangat gelapvery dark brown 10YR 22 pada kedalaman 0-12 cm dan pada kedalaman 12-27 cm, coklat gelapdark brown 10YR 43 pada kedalaman 27 cm. Penggunaan
lahan di lokasi P
3-2
yaitu perumahan, dan jenis vegetasi : sayuran jagung, sawi, brokoli. Klas drainase cepat. Kedalaman efektif dalam 90 cm, tekstur lempung debu berpasir
pada horison A, B
1
-B
2
. Struktur tanah dengan tingkat perkembangan lemah berukuran 2 mm dan berbentuk granular. Tidak ada konkresi. Konsistensi di horison A tidak lekat
pada kondisi basah dan sangat gembur pada kondisi lembab. Konsistensi di horison B
1
-B
2
tidak lekat pada kondisi basah dan gembur pada kondisi lembab. Ada titik penimbunan iluviasi bahan organik pada kedalaman antara 37-92 cm. Karakteristik morfologi tubuh
tanah di Desa Kayuambon P
3-2
disajikan pada Tabel 60.
Tabel 60. Karakteristik morfologi tubuh tanah di Desa Kayuambon P
3-2
Kecamatan Lembang
Lapisan A
B
1
B
2
Kedalaman 0-12 cm
12-27 cm 27 cm
Batas horison bergelombang, baur
bergelombang Tegas - Warna matrik
coklat sangat gelap 10 YR 22
coklat sangat gelap 10 YR 22
coklat gelap 10 YR 43
Struktur granular, lemah,
2mm granular, lemah,
2mm angular blocky,
lemah, 2mm pH lapang
agak masam 5,8 agak masam 5,8
agak masam 5,9 Konkresi -
- -
Tekstur Lempung debu
berpasir Lempung debu
berpasir Lempung debu
berpasir Konsistensi
tidak lekat W sangat gembur M
tidak lekat W gembur M
tidak lekatW gembur M
Bahan organik tidak ada
tidak ada tidak ada
Aktivitas fauna Sedikit
sedikit sedikit
Cracks tidak ada
tidak ada tidak ada
Pori-pori sedikit 2mm
sedikit 2mm sedikit 2mm
Perakaran banyak, 2mm
sedikit, 2mm sedikit, 2mm
Fragmen batuan sedikit,kerikil -
BO pada kedalaman 37-92 cm
Reaksi tanah pH agak masam 5,8-5,9 pada setiap horison. Kandungan Fe tinggi 23,9-26,0 pada horison B
1
-B
2
, sedang 11,3 pada horison A. Kandungan Na rendah 0,24-0,36 pada semua horison. Kandungan P sangat rendah 0,4-6,4 pada
semua horison. Kandungan Ca rendah 4,88 pada horison A
,
sedang 9,25 pada horison B
1
. Kandungan Mg rendah 1,02 pada horison A, sedang 1,92 pada horison B
1
. Kandungan K rendah 0,25-0,26 pada semua horison. Kandungan C tinggi 3,13 pada
horison A, rendah 1,21 pada horison B
1,
sangat rendah 0,21 pada horison B
2.
Kandungan N sedang 0,4 pada horison A, rendah 0,18 pada horizon B
1
dan sangat rendah 0,02 pada horison B
2
. Perbandingan CN rendah 8-10 pada setiap horison. Kandungan Aluminium sangat tinggi 100,3-371,3 pada setiap horison. Daya hantar
listrik EC sangat rendah 0,18-0,11 pada setiap horizon. KTK sedang 21,26-22,78 pada setiap horison A-B
1,
rendah 12,17 pada horison B
2
. KB rendah 28-34 pada semua horison. Perbedaan karakteristik lahan di Kecamatan Lembang disajikan pada Tabel 61.
Tabel 61. Perbedaan Karakteristik Lahan Setelah Pembangunan Perumahan dengan Lahan Sebelum Pembangunan di Kecamatan Lembang
Parameter Penentu Kualitas Lahan
Lahan sebelum Pembangunan perumahan
Lahan Setelah Pembangunan perumahan
Ket Lokasi P3-1
Keterangan Lokasi P3-2
Keterangan
Kedalaman Horizon
Horison A Horison B
1
Horison B
2
0-35 cm 35-117 cm
117 cm Horison A
Horison B
1
Horison B
2
0-12cm 12-27 cm
27 cm v
v v
Media Perakaran • Tekstur
• Kedalaman efektif
Lempung debu berpasir
Dalam 90 cm
sedikit kerikil dan batuan
0-35 cm Lempung
debu berpasir Dalam
90 cm ada kerikil dan
batuan 0-12 cm
x
x Kesuburan Tanah
• Total N • P
2 5
• K
2
• C organik Horison A
Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
0,58 T 0,38 S
0,28 S
15,3 T 26,7 R
9,7 SR 0,62 T
0,40 S 0,26 R
4,87 T 3,96 T
2,91 S Horison A
Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
0,40 S 0.18 R
0,02 SR 6,4 SR
0,6 SR 0,4 SR
0,25 R 0,16 R
0,12 R
3,13T 1,21 R
0,21 SR v
v v
v v
v
v v
v
v v
v
Retensi Hara • KTK
me100g
• pH Horison A
Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
26,56 T 23,66 S
24,33 S
6,1 AM 6,6 N
6,6 N Horison A
Horison B
1
Horison B
2
Horison A Horison B
1
Horison B
2
22,78 S 12,17 R
21,26 S 5,8 AM
5,8 AM 5,9 AM
v v
v
x v
v
Keterangan : x = samarelatif sama v = berbeda
Karakteristik kualitas lahan di lokasi pembangunan perumahan P
3-2
dengan lahan sebelum pembangunan perumahan P
3-1
di Kecamatan Lembang menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan sebagai berikut :
1 Lahan di lokasi pembangunan perumahan P
3-2
terdiri dari horison A, B
1
dan B
2
dengan kedalaman 27 cm, sementara lahan sebelum pembangunan perumahan terdiri dari horison A
1
, A
2
dan B dengan kedalaman di atas 117 cm. Kedalaman horison A di lokasi pembangunan perumahan sangat dangkal 12 cm sedangkan lahan sebelum
pembangunan perumahan lebih dalam 35 cm. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi penipisan ketebalan horison mineral di permukaan campuran bahan mineral dan
bahan organik yang sangat berarti.
2 Hasil analisis tanah di Desa Kayuambon P
3-1
Kecamatan Lembang menunjukkan secara fisik tanah bertekstur lempung debu berpasir. Tanah ini perlu diberi tambahan
pupuk kandang atau kompos, pertama untuk memperbaiki struktur tanah dan sebagai sumber hara makro dan mikro, kedua sebagai penyangga terjadinya pencucian dan
ketiga sebagai water holding capacity sehingga kondisi kapasitas lapang atau field capacity dapat berlangsung lama.
3 Kandungan C, N, P, K dan KTK tinggi dengan pH netral lahan di Desa Kayuambon
P
3-1
Kecamatan Lembang menunjukkan belum mengalami degradasi kesuburan. Walaupun demikian, Fe rendah dan Al tinggi, maka untuk tanaman sayuran tanah
tersebut perlu diberi kapur dolomit yang ditaburkan secara merata selama satu minggu baru ditanami komoditas sayuran tertentu. Kemudian diberi pupuk P untuk
mencegah terikatnya P oleh Fe dan Al sehingga P yang diberikan tersedia bagi tanaman. Walaupun kandungan K tinggi tetapi tanah tersebut bersifat porous maka
pemupukan K masih diperlukan.
4 Hasil analisis tanah di Desa Kayuambon P
3-2
Kecamatan Lembang menunjukkan fraksi tekstur terdiri dari debu 50, pasir 38, liat 12. Tanah tersebut bertekstur
lempung debu berpasir. Tanah tersebut bila kondisi kemarau mudah beterbangan bila ada angin, lebih-lebih bila di atasnya tidak ada vegetasi seperti rumput sebagai cover
crop. Sifat tanah sangat porous. Untuk mencegah pencucian hara yang hebat tanah ini perlu diberi tambahan pupuk kandang kuda atau sapi, selain untuk mensuplai hara
makro dan mikro yang dibutuhkan untuk tanaman sayuran, juga sebagai penyangga
terjadinya pencucian dan sebagai water holding capacity sehingga kondisi kapasitas lapang atau field capacity dapat berlangsung lama. Selain itu pemupukan K masih
diperlukan.
5 Walaupun kandungan C tinggi pada P
3-2
namun kandungan N dan P sangat rendah,
Kandungan K dan CN juga rendah maka lahan P
3-2
telah mengalami degradasi kesuburan tanah sehingga untuk tanaman sayuran perlu diberi pupuk atau ditambah
N. Berhubung sifat tanah sangat porous, maka pemberian pupuk N diberikan dalam dua kali yaitu ½ dosis waktu tanam dan ½ dosis lagi pada waktu tanaman berumur 30
hari setelah tanam. Selain itu, Kandungan P yang sangat rendah, pH masam, Fe sedang dan Al tinggi, dalam keadaan demikian maka untuk tanaman sayuran tanah
tersebut perlu diberi kapur dolomit yang ditaburkan secara merata selama satu minggu baru ditanami komoditas sayuran tertentu agar Posphat tidak difiksasi oleh Al
dan Fe sehingga Posphat tersedia bagi tanaman. Berdasarkan hasil analisis Paired Sample T Test diperoleh angka signifikansi P
value sebesar 0,017 atau lebih kecil dari α 0,05 dan t
hitung
2,634 t
tabel
2,109 dengan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95 berbeda secara
nyata, yang berarti Ho diterima artinya bahwa ada perbedaan perubahan untuk komponen fisik kimia tanah yang berarti antara sebelum dan sesudah pembangunan perumahan di
zona buruk untuk perumahan di Kecamatan Lembang, Cimenyan dan Cilengkrang.
5.3.5. Flora dan Fauna