BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
purposive berdasarkan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra produksi nenas di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dilaksanakan
pada bulan Oktober – November 2007.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Data primer
diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani nenas non SPO dan petani nenas SPO yang disertai dengan penduan kuesioner yang dipersiapkan
sebelumnya. Data sekunder dikumpulkan dari lembaga atau instansi yang terkait yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Badan Pusat Statistik, Perpustakaan LSI
IPB, dan lembaga lainnya.
4.3 Metode Penarikan Sampel
Pemilihan sampel petani nenas dilakukan dengan metode simple random sampling.
Metode simple random sampling adalah metode pemilihan sampel yang dilakukan secara acak dari jumlah populasi. Pengumpulan data yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan usahatani nenas dilakukan dengan mewawancarai
petani responden sebanyak enam orang petani yang terdiri dari tiga orang petani nenas non SPO dan tiga orang petani nenas SPO.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan disajikan
dalam bentuk tabulasi serta diuraikan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan analisis dalam kerangka teoritis.
4.4.1 Analisis Usahatani Nenas
Profitabilitas usahatani nenas akan dikaji dalam dua indikator yaitu pendapatan usahatani dan biaya imbangan RC rasio. Pendapatan usahatani dibagi
menjadi dua yaitu pendapatan atas biaya tunai adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani dan pendapatan atas biaya total dimana input milik
keluarga juga diperhitungkan sebagai biaya. Rasio penerimaan atas biaya RC menunjukkan berapa besar penerimaan kotor yang diperoleh dari setiap rupiah
yang dikeluarkan dalam produk usahatani.
a. Pendapatan Total