petani responden sebanyak enam orang petani yang terdiri dari tiga orang petani nenas non SPO dan tiga orang petani nenas SPO.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan disajikan
dalam bentuk tabulasi serta diuraikan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan analisis dalam kerangka teoritis.
4.4.1 Analisis Usahatani Nenas
Profitabilitas usahatani nenas akan dikaji dalam dua indikator yaitu pendapatan usahatani dan biaya imbangan RC rasio. Pendapatan usahatani dibagi
menjadi dua yaitu pendapatan atas biaya tunai adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani dan pendapatan atas biaya total dimana input milik
keluarga juga diperhitungkan sebagai biaya. Rasio penerimaan atas biaya RC menunjukkan berapa besar penerimaan kotor yang diperoleh dari setiap rupiah
yang dikeluarkan dalam produk usahatani.
a. Pendapatan Total
Biaya-biaya yang terdapat dalam analisis usahatani terdiri dari biaya tunai, biaya yang diperhitungkan dan biaya total. Biaya tunai terdiri dari bahan-bahan
berupa pupuk dan pestisida. Sedangkan biaya yang diperhitungkan terdiri dari penyusutan alat-alat, tenaga kerja, sewa lahan dan kebutuhan bibit. Biaya total
terdiri dari hasil penjumlahan dari semua biaya tunai dan biaya yang
diperhitungkan. Untuk memperoleh analisis usahatani maka dapat digunakan rumus berikut ini :
1 Total Biaya TC
TC =
TFC + TVC Dimana :
TC =
Total Biaya Rp TFC =
Total Biaya Tetap Rp TVC =
Total Biaya Variabel Rp 2
Total Reveniew TR TR
= Y x P
Dimana : Y
= Produksi Kg
P =
Harga Produk Kg 3 Pendapatan Total =
TR – TC Dimana :
= Pendapatan Rp
TR = Penerimaan Total hasil kali jumlah fisik
dengan harga dalam Rp TC =
Biaya Total Rp
b. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya
Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC adalah total biaya dibagi biaya langsung atau penerimaan total dibagi biaya total, dan dapat dinyatakan
dengan : RC rasio atas biaya tunai
= Penerimaan Total TR Biaya Tunai TC
RC rasio atas biaya total = Penerimaan Total TR
Biaya total TC Dimana :
Jika RC 1 maka usahatani tersebut menguntungkan untuk diusahakan Jika RC 1 maka usahatani tersebut tidak menguntungkan untuk
diusahakan Jika RC = 1 maka usahatani tersebut menguntungkan atau tidak
menguntungkan untuk diusahakan RC rasio menunjukan apakah penambahan biaya dalam usahatani masih
menguntungkan atau tidak untuk dilakukan, dan untuk mengetahui efisiensi dalam suatu usahatani. RC rasio lebih besar atau sama dengan satu adalah
menguntungkan, berarti setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan kurang dari satu rupiah. Sedangkan pendapatan
usahatani adalah terdiri dari pendapatan total dan pendapatan tunai. 1 Pendapatan total ialah jumlah total penerimaan dikurangi dengan jumlah total
biaya. 2 Pendapatan tunai ialah jumlah total penerimaan dikurangi dengan jumlah
biaya tunai. Sedangkan untuk mencari perhitungan penyusutan alat-alat pertanian
diperhitungkan dengan membagi nilai pembelian yang dikalikan dengan jumlahnya dengan jangka usia ekonomis pemakaian. Metode yang digunakan
adalah metode garis lurus, yaitu diasumsikan nilai sisa dianggap nol. Rumus yang digunakan adalah :
D = Nb –Ns n
Dimana : D
= Depresiasi penyusutan
NA =
Nilai pembelian Rp
NS =
Nilai Sisa Rp UE
= Umur Ekonomis tahun
4.4.2. Alternatif Terbaik
Untuk menganalisis alternatif usahatani terbaik, maka dapat dilihat dari hasil perhitungan total penerimaan usahatani dan analisis imbangan penerimaan
dan biaya RC, yaitu : 1.
Total penerimaan usahatani yaitu perhitungan hasil kali jumlah fisik dengan harga dalam Rp.
2. Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC yaitu hasil pembagian dan
penerimaan total dengan biaya total. Kedua perhitungan ini dipakai untuk mengetahui perbandingan dari
usahatani nenas queen non SPO atau dengan menggunakan Metode SPO yang menjadi alternatif terbaik dan mempunyai peluang untuk dikembangkan dan
menguntungkan. Asumsi ini digunakan karena total penerimaan menunjukkan hasil yang diperoleh oleh produsen dalam memenuhi permintaan pasar, sedangkan
analisis imbangan penerimaan dan biaya RC digunakan untuk mengukur efisiensi suatu cabang usahatani.
4.5 Asumsi Dasar