Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Pendidikan lingkungan hidup adalah mengubah pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungan. Orang yang tadinya masa bodoh dengan lingkungan diharapkan berubah menjadi peduli dengan lingkungannya. Orang yang tadinya hanya menjadi pemerhati pasif berubah menjadi pelaku aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, bahkan diharapkan juga orang yang tadinya berperan dalam perusakan dapat berubah menjadi pelaku aktif upaya pelestarian lingkungan hal ini diungkapkan oleh Sudjoko 2008 : 1.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori - Teori Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam membangun karakter manusia, keterampilan dan kemampuan lainnya. Fase-fase tersebut dapat terlihat dari teori- teori pendidikan yang muncul, mulai dari teori empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi dalam Ahmadi dan Nur 2003: 291-295. a Nativisme Aliran Nativisme dipelopori oleh Arthur Schopenhauer 1778-1860, bahwa bakat mempunyai peranan yang penting. Aliran ini berkeyakinan anak yang baru lahir sudah dengan pembawaan baik dan buruk serta membawa bakat, kesanggupan dan sifat-sifat tertentu. Dengan kata lain aliran nativisme berpandangan bahwa segala sesuatunya ditentukan oleh faktor - faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata - mata ditentukan oleh dasar turunan, misalnya; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak. b Empirisme Aliran ini menganggap bahwa manusia itu dalam hidup dan perkembangan pribadinya semata-mata ditentukan oleh dunia luar. Tokoh perintis aliran empirisme adalah seorang filosof Inggris bernama John Locke 1704-1932 yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Pengalaman empirik yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. c Konvergensi Aliran ini merupakan perpaduan dari aliran nativisme dan empirisme. William Stern 1871-1939 berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjunya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama - sama berperan penting. Bakat yang dibawa anak pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu. Berdasarkan beberapa aliran pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pendidikan yang berpengaruh dalam perkembangan manusia yaitu teori konvergensi yang merupakan perpaduan aliran nativisme dan empirisme dimana faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peran yang sangat penting.