Kompetensi Sosial Kompetensi Guru 1.

dan pendidikan menengah. Menurut Cooper dalam Djam’an 2008: 2.24, ada 4 komponen kompetensi profesional, yaitu: a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya d. Mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar. Profesionalisme dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh tiga faktor penting yakni a memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesialisasi, b memiliki kemampuan memperbaiki kemampuan keterampil- an dan keahlian khusus, dan c memperoleh penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian tersebut Sagala, 2011: 41. Guru yang bermutu pasti akan mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang terjamin kualitasnya diyakini mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru adalah se- jumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan.

C. Bahan Ajar 1.

Pengertian Bahan Ajar Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran tergantung pada wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan tingkat kreativitasnya dalam mengelola bahan ajar Prastowo, 2014; 296. Bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan Puspita, 2011; 1. Pendapat lain juga disampaikan oleh Ian 2011; 2, bahwa bahan ajar merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat mempermudah guru dan siswa dalam menunjang pembelajaran. Bahan ajar dalam proses pembelajaran menempati posisi yang sangat penting, hal tersebut karena bahan ajar merupakan materi yang akan disampaikandisajikan. Pembelajaran tidak akan terwujud tanpa adanya bahan ajar. Bahan ajar merupakan inti dari kurikulum yang berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran. Semakin lengkap bahan ajar yang dikumpulkan dan semakin luas wawasan serta pemahaman guru terhadap materi akan semakin baik pembelajaran yang dilaksanakan Trianto, 2013; 180. Ada pula yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau intruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran BelawatiAndriani, 2003; 11. Secara terperinci Ian 2011; 4, mengemukakan beberapa peran penting bahan ajar bagi guru dan siswa sebagai berikut: a. Peran bahan ajar bagi guru 1 Wawasan bagi guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif 2 Sebagai bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran 3 Mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di kelas 4 Mempermudah guru dalam penentuan metode pembelajaran yang tepat serta sesuai kebutuhan siswa 5 Merupakan media pembelajaran 6 Mempermudah guru dalam merencanakan penilaian pembelajaran b. Peran bahan ajar bagi siswa 1 Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk menca- pai kompetensi yang dicanangkan 2 Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang disampaikan oleh guru di kelas 3 Sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan dengan ma- teri yang harus dikuasai 4 Sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi tertentu 5 Mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara mandiri Keberadaan bahan ajar memiliki beberapa fungsi, menurut Belawati Andriani 2003; 14-19, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Fungsi bagi guru adalah: 1 Menghemat waktu guru dalam mengajar, 2 Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi fasilitator, 3 Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif, 4 Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada siswa, dan 5 Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran. b. Fungsi bagi siswa adalah: 1 Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman yang lain, 2 Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki, 3 Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, 4 Siswa dapat belajar sesuaiberdasarkan urutan yang dipilihnya sendiri, 5 Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajarmahasiswa yang mandiri. 6 Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai. Berdasarkan beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar meru- pakan sarana pembelajaran yang disusun secara sistematis dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi secara mandiri maupun secara berkelompok, sebab bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sangat sesuai dengan karakteristik siswa.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENGGUNAAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION Penggunaan Strategi Student Team Achievement Division (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Muruh Gantiwarno Tahun 2013/2014.

0 1 15

PENGGUNAAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS Penggunaan Strategi Student Team Achievement Division (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Muruh Gantiwarno Tah

0 2 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PEMBELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENINGKATAN PEROLEHAN BELAJAR PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI SEKOLAH DASAR

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 7