persentase ketuntasan 61,90 dan meningkat menjadi 70,83 dengan persentase ketuntasan 76,19 pada siklus II.
2.2.1 Kerangka berpikir
Dalam konsep pengajaran peran yang paling dominan ada pada guru, yaitu sebagai pengajar yang melaksanakan tugasnya mengajar. Dalam kegiatan
pengajaran komunikasi sering hanya satu arah, yaitu dari guru kepada siswa, sehingga siswa lebih banyak pasif. Pada saat guru menyampaikan materi
pelajaran, yaitu biasanya dilakukan melalui ceramah, para siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.Berbeda dengan konsep pengajaran, konsep
pembelajaran lebih mengutamakan pada aktifitas siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Dalam konsep pembelajaranya tugas guru adalah membelajarkan
siswa. Melalui penerapan konsep pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD ini maka siswa akan menjadi aktif melakukan berbagai aktifitas belajar,
yang tidak hanya mendengarkan, tetapi mereka harus terlibat secara aktif. Melalui pembelajaran IPS menggunakan pendekatan STAD berbasis
multimedia ini, implementasi pembelajaran kooperatif akan memberikan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif namun tetap menyenangkan yang memu-
dahkan pemahaman konsep-konsep IPS sehingga prestasi belajar meningkat. Sebagai dampaknya, pembelajaran kooperatif akan melatih siswa memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan sikap sosial yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kerangka berfikir a. Kondisi Awal permasalahan berawal pada :
1. Guru 1 dalam mengajar kurang optimal,
2 hanya metode ceramah, dan kurang menggunakan media pembelajaran 3 ditunjukkan dengan belum menentukan metode pembelajaran yang tepat.
2. Siswa 1 masih pasif dalam menerima pelajaran
2 kurang antusias dalam pembelajaran, 3 aktivitas motor dan sikap belum tampak dan jenuh.
4 Hasil belajar siswa masih kurang optimal, hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan belajar yang diraih siswa
b. Permasalahan Pembelajaran belum menggunakan metode yang tepat
c. Harapan
1
Keterampilan guru dalam mengajar meningkat.
2
Aktivitas belajar siswa meningkat.
3
Hasil belajar IPS siswa kelas IV meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bagan 2.3
Bagan 2.3Kerangka Berpikir
1. Guru
1 dalam mengajar kurang optimal, 2 hanya metode ceramah, dan kurang menggunakan
media pembelajaran 3
ditunjukkan dengan belum menentukan metode pembelajaran yang tepat.
2. Siswa
1 masih pasif dalam menerima pelajaran
2 kurang antusias dalam pembelajaran,
3 aktivitas motor dan sikap belum tampak dan jenuh.
4 Hasil belajar siswa masih kurang optimal, hal ini
ditunjukkan dengan ketuntasan belajar yang diraih siswa kurang dari 50
Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD berbasis multimedia
Langkah-langkahnya : 1. Guru menampilkan media power point, gambar, video
pembelajaran 2. Guru menjelaskan materi
3. Guru membentuk kelompok 4. Siswa kemudian berdiskusi dan menjawab pertanyaan
5. Siswa bisa menjadi tutor sebaya 6. Kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
7. Siswa menyimpulkan materi 8. Guru mengevaluasi
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR
1 Keterampilan guru dalam mengajar meningkat. 2 Aktivitas belajar siswa meningkat.
3 Hasil belajar IPS siswa kelas IV meningkat. PELAKSANAAN
TINDAKAN
2.2.2 Hipotesis tindakan