13
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Belajar
Thorndike dalam Uno 2008 : 11 menyatakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus yang berupa pikiran, perasaan, atau gerakan, dan
respon. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya.
Gagne dalam Slameto 2003:13 memberikan 2 dua definisi yaitu: a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi. Skinner dalam Uno 2008 : 13 menyatakan bahwa deskripsi hubungan
antara stimulus dan respon untuk menjelaskan perubahan tingkah laku adalah deskripsi yang tidak lengkap. Sedangkan respon yang diberikan, dapat
menghasilkan berbagai konsekuensi yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku. Misalnya, apabila kita mengatakan bahwa “seseorang siswa tidak
dapat melakukan kegiatan praktik sebab siswa ini tidak mengetahui dasar-dasar teorinya”, menuntut kita untuk menjelaskan “tentang teori yang mendasari
kegiatan praktik itu”. hal ini tampak pula dalam kegiatan belajar ketrampilan,
yang secara tidak disadari terjadi suatu rangkaian Stimulus-Respon yang berkaitan.
Dari kedua pandangan diatas, terungkap bahwa belajar adalah pemperolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan tingkah
lakuperilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan, atau melalui suatu penguatan
reinforcement dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar Uno, 2008 : 17
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto 2003:27-28 antara lain : a.
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3. belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif.
4. belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar
1. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
2. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
3. belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. c.
Sesuai materibahan yang harus dipelajari 1. belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
2. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar 1. belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang. 2. repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertianketrampilansikap itu mendalam pada siswa. Klausmeier dalam Uno 2008 :18 menyatakan bahwa prinsip belajar
terdiri dari 4 komponen kegiatan, yaitu : 1. Melakukan persepsi terhadap stimulis.
2. Menggunakan pengetahuan prasyarat. 3. Pembentukan respon.
4. Pelaksanaan respon yang dipilih.
3. Teori Belajar