2. Data tentang hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sejarah diambil dengan menggunakan tes.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan angket analisis regresi. Tes yang peneliti gunakan berupa tes objektif sedangkan
angket menggunakan skala Likert.
H. Uji Coba Intrumen
Uji coba soal dilakukan di luar sampel tapi masih dalam satu populasi, yaitu siswa kelas XII.IPS1 SMA N 1 Kembang sebanyak 32 orang dengan jumlah
butir soal sebanyak 50 butir. Pemilihan kelas untuk uji coba soal tersebut adalah dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut telah mendapatkan materi
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Berbagai Daerah di Indonesia.
I. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Setelah diadakan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba instrumen butir demi butir.
Berdasarkan data hasil uji coba soal kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal dan analisis regresi.
1. Validitas Validitas dalam penelitian ini, yaitu validitas isi dan validitas butir soal.
a Validitas Isi Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya
telah disesuaikan dengan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran sejarah kelas XI.IPS semester I pada materi Perkembangan Agama
dan Kebudayaan Islam di Berbagai Daerah di Indonesia.Sebelum menyusun soal tes terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal tes yang disesuaikan dengan silabus
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, selanjutnya instrumen yang telah disusun dikonsultasikan ksepada dosen pembimbing dan guru pengampu. Demikian pula
dengan angket yaitu butir soal angket disusun sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya.
b Validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument Arikunto, 2006:168. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrmen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat Arikunto, 2006:145. Pengujian validitas internal dapat menggunakan dua cara, yaitu analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan analisis butir dengan menskor hasil tes yang kemudian ditabulasi dan dimasukkan dalam rumus korelasi product momen, dengan rumus :
Keterangan : rxy = koefisien korelasi x dan y
N = Jumlah responden X = Jumlah skor butir soal
2 2
2 2
Y X
- XY
Y Y
N X
X N
N r
xy
Y = Jumlah skor total yang benar , 2006: 162 Hasil perhitungan r
xy
yang diperoleh dikonsultasikan dengan r
tabel
product moment dengan taraf signifikansi 5. Jika harga r
xy
r
tabel
maka item soal yang
di uji bersifat valid Arikunto, 2002: Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Validitas Soal
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan di subjek yang
sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil Arikunto, 2009:90. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil
yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dengan
kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes pilihan ganda adalah rumus K-R.21:
] kV
M k
M ][1
1 k
k [
r
t 11
Kriteria No Butir soal
Jumlah Valid
1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18,19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 44, 45, 46 ,48, 49, 50 39
Tidak Valid 2, 5, 7, 13, 17, 22, 27, 31, 42, 43, 47
11
Keterangan : r
11
= reliabilitas istrumen k
= jumlah butir soal Vt
= varians skor total = kuadrat simpangan baku total M
= skor rata-rata Arikunto, 2006:189
Berdasarkan perhitunganreliabilitas diperoleh harga r
11
sebesar 0.823 dengan r tabel = 0,349, karena r
11
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan realibilitas selengkapnya dapat dilihat dilampiran.
3. Daya Pembeda Untuk menghitung daya pembeda soal pilihan ganda dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
A B
A
JS JB
JB DP
atau
B B
A
JS JB
JB DP
Keterangan: = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan salah.
A
JB
B
JB
A
JS
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah. Klasifikasi daya pembeda dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: DP = 0,00 adalah sangat jelek
0,00 DP ≤ 0,20 adalah jelek 0,20 DP ≤ 0,40 adalah cukup
0,40 DP ≤ 0,70 adalah baik 0,70 DP ≤ 1,00 adalah sangat baik Arikunto, 2005: 218
Hasil perhitungan daya pembeda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal
Kriteria DP No Butir Soal
Jumlah Sangat Jelek
----------------------- Jelek
2, 5, 7, 13, 17, 19, 22, 31, 42, 43, 47 11
Cukup 4, 6, 8, 10, 11, 16, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 27,
28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 46, 49, 50,
29
Baik 1, 3, 9, 12, 14, 15, 26, 33, 45, 48,
10 Sangat baik
-----------------------
B
JS
4. Taraf Kesukaran Untuk
mengetahui tingkat kesukaranan atau indeks kesukaran butir soal
digunakan rumus sebagai berikut: TK =
B A
B A
JS JS
JB JB
Keterangan : TK : Tingkat kesukaran
JB
A
: Jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas JB
B
: Jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah JS
A
: Banyaknya siswa pada kelompok atas JS
B :
Banyaknya siswa pada kelompok bawah Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
IK = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00
IK ≤ 0,30 adalah soal sukar 0,30 IK ≤ 0,70 adalah soal sedang
0,70 IK ≤ 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2005:210
Tabel 1.4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran
Kriteria No. Butir Soal
Jumlah Sukar
1, 2, 3, 7, 8, 11, 16, 18, 22, 23, 29, 33, 34, 37, 40, 47,
16 Sedang 9, 10, 26, 39, 45, 46, 48,
7 Mudah 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 24, 25,
27, 28, 30, 31, 32, 35, 36, 38, 41, 42, 43, 44, 49, 50
27
Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal maka jumlah soal yang memenuhi kriteria sebagai alat ukur
sebanyak 30 butir yaitu soal nomor 1, 3, 4, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 20, 21, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 44, 45, 46, 48, 49.
5. Analisis Regresi Mengacu
pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka model dalam penelitian yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Adapun alasan
menggunakan analisis ini adalah untuk menunjukkan pengaruh antara model pembelajaran berbasis portofolio X terhadap hasil belajar sejarah Y. selain itu
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y, persamaan regresi linier sederhana yaitu :
Ŷ = a + bX Dimana :
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 harga Konstan
b = Angka arah atau koefisien regresi. Yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun.
X = Subyek pada arah variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk memperoleh koefisien a dan b digunakan rumus :
Kemudian untuk menguji keberatian koefisien korelasi digunakan uji t dengan rumus :
J. Analisis Data