69
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto 2006: 3 adalah suatu cara
untuk mencari sebab akibat hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain
yang bisa mengganggu.” Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan treatment, metode penelitian digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2008:72. Penelitian eksperimen dilakukan untuk meneliti pengaruh dari treatment yang diberikan.
3.1.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan pre eksperimental design dengan menggunakan one group pretest-posttest design, yaitu penelitian yang dilaksanakan
pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O
1
disebut pre-test dan observasi sesudah eksperimen O
2
disebut post-test Arikunto, 2006:85. Pertama- tama dilakukan pengukuran pre-test terhadap siswa kemudian diberikan perlakuan
treatment konseling kelompok dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran kembali post-test untuk melihat ada tidaknya pengaruh konseling
kelompok yang diterapkan terhadap peningkatan efektifitas komunikasi antarpribadi siswa.
Pola ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pre-test Treatment Post-test
O
1
X O
2
Bagan 3.1 Desain Penelitian Sugiyono, 2007
Keterangan : O
1
: nilai pre-test sebelum diberi perlakuan X
: perlakuan yang diberikan kepada anggota sampel O
2
: nilai post-test setelah diberi perlakuan Prosedur pelaksanaan penelitian dengan rancangan one group pretest-
posttest design ini adalah sebagai berikut: 1.
Memilih satu kelompok yang akan digunakan sebagai subyek penelitian yaitu siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Kendal.
2. Memberikan O
1
, yaitu pretest kepada siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Kendal untuk mengetahui skor siswa sebelum dilaksanakan konseling kelompok.
3. Memberikan perlakuan pada subyek kelas VII C, yaitu dalam bentuk
konseling kelompok dalam jangka waktu tertentu bagi siswa yang
teridentifikasi mempunyai efektifitas komunikasi antarpribadi yang rendah. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Kendal yang
efektifitas komunikasi antarpribadinya dalam kategori rendah dan sangat rendah.
4. Memberikan O
2
, yaitu posttest untuk mengukur efektifitas komunikasi antarpribadi siswa setelah pelaksanaan konseling kelompok.
5. Analisis hasil penelitian dengan membandingkan hasil pretest dengan posttest.
6. Menerapkan tes statistik Uji Tanda sign test untuk mengevaluasi efek dari
treatment pelaksanaan konseling kelompok terhadap efektifitas komunikasi antarpribadi siswa.
Berikut adalah tabel rancangan prosedur dan pelaksanaan penelitian:
Tabel 3.1 Rancangan Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan Topik
Tujuan Keterangan
Pertemuan I Pre test dan pengenalan
Komunikasi antarpribadi
mengetahui kondisi efektifitas
komunikasi antarpribadi
sebelum diberikan treatmen,
menentukan anggota kelompok
dan
membuat kontrak
waktu untuk
pemberian treatment.
Siswa diminta mengisi skala
efektifitas komunikasi antarpribadi
Pertemuan II
Konseling kelompok tahap 1
Pembinaa rapport pengenalan
konseling kelompok Pembinaan
hubungan agar
lebih akrab,
mengetahui tujuan dari
konseling kelompok
Menciptakan suasana
akrab antar
anggota kelompok dan pemimpin
konseling dengan
permainan
Pertemuan III
Pelaksanaan konseling kelompok
tahap 2 Pembahasan masalah
pribadi terkait dengan memberikan
sikap positif terhadap lawan
bicara Siswa lebih terbuka
dan mau berbagi dengan
anggota kelompok
serta menemukan solusi
dari permasalahan yang dibahas.
Pembahasan tentang
permasalahan memberikan sikap
positif atau
penghormatan terhadap
lawan bicara
yang dihadapi
siswa serta
solusinya. Pertemuan
IV Pelaksanaan
konseling kelompok tahap 3
Pembahasan masalah pribadi terkait
dengan memberikan sikap positif
terhadap lawan bicara
Siswa lebih terbuka dan mau berbagi
dengan anggota kelompok serta
menemukan solusi dari permasalahan
yang dibahas. Pembahasan
tentang permasalahan munculnya
hubungan yang
positif antara komunikator dan
komunikan yang dihadapi siswa serta solusinya.
Pertemuan V
Pelaksanaan konseling kelompok
tahap 4 Permasalahan
pribadi terkait sikap berani mengakui
kesalahan dan rela memaafkan.
Siswa lebih terbuka dan mau berbagi
dengan anggota kelompok serta
menemukan solusi dari permasalahan
yang dibahas. Pembahasan tentang
permasalahan pengungkapan secara jelas
, jujur, sukarela dan tanpa merasa takut.dihadapi
siswa serta solusinya
Pertemuan Pelaksanaan
konseling kelompok Siswa lebih terbuka
dan mau berbagi Pembahasan tentang
permasalahan dengan
VI tahap 5
Permasalahan pribadi terkait sikap
berani mengakui kesalahan dan rela
memaafkan. dengan anggota
kelompok serta menemukan solusi
dari permasalahan yang dibahas.
sikap berani mengakui kesalahan dan rela
memaafkan yang dihadapi siswa serta solusinya
Pertemuan VII
Pelaksanaan konseling kelompok
tahap 6 Masalah pribadi
terkait manfaat komunikasi
antarpribadi yang belum dirasakan
Siswa lebih terbuka dan mau berbagi
dengan anggota kelompok serta
menemukan solusi dari permasalahan
yang dibahas. Pembahasan tentang
permasalahan manfaat yang dirasakan selama
kegiatan berkomunikasi yang dihadapi siswa serta
solusinya
Pertemuan VIII
Pelaksanaan konseling kelompok
tahap 7 Masalah pribadi
terkait manfaat komunikasi
antarpribadi yang belum dirasakan
Siswa lebih terbuka dan mau berbagi
dengan anggota kelompok serta
menemukan solusi dari permasalahan
yang dibahas. Pembahasan tentang
permasalahan dominasi dalam kegiatan
berkomunikasi yang dihadapi siswa serta
solusinya
Pertemuan IX
Pelaksanaan konseling kelompok
tahap 8 Masalah pribadi
terkait dengan penggunaan kata
yang menimbulkan multitafsir
Siswa lebih terbuka dan mau berbagi
dengan anggota kelompok serta
menemukan solusi dari permasalahan
yang dibahas. Pembahasan tentang
permasalahan penggunaan kata yang menimbulkan
multi tafsir yang dihadapi siswa serta solusinya
Pertemuan X
Pengisian skala efektivitas
komunikasi antarpribadi
Untuk mengetahui kesan siswa selama
mengikuti kegiatan konseling
kelompok Menyimpulkan
dari keseluruhan
kegiatan konseling, menyampaikan
kesan selama mengikuti konseling kelompok
3.2. Variabel dan Definisi Operasional