25 1.
Materi yang memantulkan radiasi, yaitu yang memiliki sifat konduktor sehingga tidak menyerap panas, contoh belerang.
2. Materi yang transparan terhadap radiasi atau hanya sedikit
mengubah energi gelombang mikro menjadi energi panas, yait memiliki sifat isolator sehingga energi panas gelombang mikro
diteruskan, contoh tembaga. 3.
Materi yang menyerap radiasi atau merubah sebagian dari energi gelombang mikro menjadi energi panas, yaitu yang memiliki sifat
dielektrik sehingga panas yang dihasilkan sangat bagus. Walau belum diketahui secara jelas bagaimana tepatnya perilaku
material dalam medan gelombang mikro, tetapi dapat diamati bahwa setiap material akan menyerap, memantulkan atau bahkan meneruskan
energi gelombang mikro. Hal ini dipengaruhi oleh komposisi kimia ataupun ukuran dan bentuk dari material secara fisik. Namun hanya
materi yang dapat menyerap radiasi gelombang mikro yang relevan dengan aplikasi sintesis kimia.
Materi yang dipakai sebagai wadah dalam pemanasan gelombang mikro harus terbuat dari bahan yang transparan terhadap radiasi
gelombang mikro, sehingga energi dari gelombang mikro tidak terserap ke dalam wadah tetapi akan melewati dan langsung tertuju
pada larutan reaksi.
4. Aplikasi Pemanasan Gelombang Mikro
Kepraktisan dari kerja gelombang mikro mendukung pengembangan fungsi gelombang mikro untuk bisa digunakan dalam berbagai industri.
Sejalan dengan perbaikan dan peningkatan efektifitas penggunaan oven gelombang mikro telah meluas dalam berbagai bidang, di antaranya
industri farmasi, kimia, bioteknologi, pasteurisasi, sterilisasi, metereologi, radar, TV, komunikasi satelit, pengukuran jarak jauh dan lainnya
Taylor, 2005.
26 Kemajuan dari teknologi radiasi gelombang mikro telah mendorong
peneliti untuk mengaplikasikan teknologi gelombang mikro tersebut ke dalam reaksi sintesis kimia organik. Reaksi sintesis kimia organik yang
pertama dilakukan oleh Richard Gedye dan pekerjanya dengan menghidrolisis benzamide menjadi asam benzoic dalam suasana asam.
Mereka melaporkan, terjadi peningkatan kecepatan reaksi 5 – 1000 kali dibandingkan dengan metode pemanasan konvensional Taylor, 2005.
Beberapa aplikasi pemanasan gelombang mikro lainnya dalam reaksi kimia diantaranya telah dilakukan oleh Dewi 2005 untuk pengeringan
panili yang bertujuan untuk meningkatkan flavor panili secara enzimatis. Pembentukan flavor ini sangat dipengaruhi oleh kerja dari beberapa enzim
yang terdapat dalam buah panili. Kerja enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu, karena semakin tinggi suhu semakin naik pula reaksi kimia baik
yang dikatalisis maupun yang tidak dikatalisis oleh enzim. Penggunaan oven gelombang mikro dilakukan oleh Mariana 2004
dengan mengaplikasikannya pada proses ekstraksi oleoresin jahe. Oven gelombang mikro pada penelitian ini dimodifikasi dengan penambahan
thermokontrol dan penambahan alat pengaduk. Kurniawan 2005 mensintesis vanilin dari eugenol dengan menggunakan pemanasan
gelombang mikro. Sintesis ini dilakukan dua tahap, yaitu mengubah eugenol menjadi isoeugenol dan dilanjutkan dengan reaksi oksidasi
isoeugenol menjadi vanilin dengan rendemen vanilin sebesar 86,1 . Beberapa aplikasi radiasi gelombang mikro yang berhasil dilakukan
pada reaksi sintesis organik lainnya, yaitu: reaksi Diels-Alder, reaksi Ene, reaksi Heck, reaksi Suzuki, reaksi Mannich, Hidrogenasi [beta]-lactams,
hidrolisis, pengeringan, esterifikasi, reaksi sikloadisi, epoksidasi, reduksi, kondensasi, reaksi siklisasi, dan lainnya Taylor, 2005. Keuntungan
utama dari penggunaan gelombang mikro dalam sintesis kimia organik adalah kecepatan reaksinya yang jauh lebih singkat, lebih efisien, seluruh
energi ditransmisikan dan biaya yang dikeluarkan lebih murah jika dibandingkan dengan cara konvensional Taylor, 2005.
III. BAHAN DAN METODE
A. BAHAN DAN ALAT 1.
Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah isoeugenol minyak cengkeh dengan kemurnian 99 isoeugenol yang didapat dari PT
Indesso Aroma. Warna minyak putih transparan, kental dan berbau wangi. Dikemas dalam botol kaca berwarna gelap tertutup rapat berkapasitas 2 kg.
2. Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian yaitu nitrobenzene pro analisis, DMSO dimetil sulfoksida pro analisis, KOH
pro analisis, HCl pro analisis 37 , H
2
SO
4
pro analisis, dietil eter teknis, NaHSO
3
natrium bisulfit teknis. Bahan-bahan kimia penunjang yaitu Natrium sulfat anhidrat teknis, alkohol 50 dan 70 untuk analisis dan
aquades.
3. Alat
Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian yaitu oven gelombang mikro merk Sharp R-248 J Gambar 11.
Gambar 11. Oven gelombang mikro merk Sharp R-248 J