B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari keempat pola-pola e-learning, 2 pola e-learning yaitu individual self paced e-learning online
dan individual self paced e-learning offline berada pada kategori positif yang artinya mahasiswa mempunyai persepsi positif terhadap pola
individual self paced e-learning online dan individual self paced e- learning offline. Sedangkan 2 pola e-learning yaitu group based e-
learning synchronously dan group based e-learning asynchronously berada pada kategori negatif yang artinya mahasiswa mempunyai persepsi
negatif terhadap pola group based e-learning synchronously dan group based e-learning asynchronously.
Persepsi positif mahasiswa USU terhadap pola pertama dan kedua yaitu individual self paced e-learning online dan individual self paced e-
learning offline artinya mahasiswa USU sebagai individu memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang positif terhadap
pembelajaran e-learning yang online maupun yang offline. Hal ini terjadi dikarenakan adanya keuntunganmanfaat yang didapatkan individu
tersebut dengan adanya penerapan e-learning dalam pembelajarannya. Hal ini didukung dengan beberapa kelebihan e-learning yang dinyatakan oleh
Rusman 2011 yaitu bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, mahasiswa dapat
mengakses di internet dengan mudah. Mahasiswa juga dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan,
Universitas Sumatera Utara
mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Manfaat inilah yang dirasakan beberapa mahasiswa USU, dimana dengan adanya pembelajaran
e-learning mahasiswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja dengan mengakses sumber belajarnya melalui internet, dan juga mahasiswa dapat
menyimpan sumber belajar yang sudah di download di komputerlaptop. Persepsi positif juga dapat terbentuk karena beberapa faktor.
Goldstein 2011 menyatakan persepsi bergantung kepada informasi tambahan yang dimiliki oleh individu. Individu dapat mengenali objek
yang berbeda karena adanya pengetahuan sebelumnya yang dibawa individu ke dalam situasi tersebut. Persepsi positif yang ditimbulkan oleh
sebagian mahasiswa USU terjadi karena adanya pengetahuan sebelumnya yang didapat mahasiswa USU, misalnya ketika mereka SMA mereka
sudah dikenalkan dengan pembelajaran e-learning atau ketika mereka SMA mereka sudah paham menggunakan perangkat komputer sehingga
mengetahui tentang CDDVD maupun aplikasi Microsoft. Persepsi negatif mahasiswa USU terhadap pola ketiga dan
keempat yaitu group based e-learning synchronous dan group based e- learning asynchronous artinya mahasiswa USU ketika ditempatkan
kedalam groupkelompok memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang negatif terhadap pembelajaran e-learning. Menurut
Romiszowski dalam Naidu, 2006 ada 3 tiga komponen utama yang menyusun e-learning, salah satunya adalah infrastruktur e-learning berupa
personal computer PC, jaringan komputer dan perlengkapan multimedia.
Universitas Sumatera Utara
Termasuk di dalamnya peralatan audioconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui audioconference. Pada
beberapa fakultas yang ada di USU, minimnya infrastruktur ini membuat beberapa mahasiswa USU kurang memiliki pengetahuan tentang e-
learning. Hal ini terbukti dari uji coba alat ukur maupun penyebaran data penelitian, dimana sebagian besar dari mahasiswa USU kurang memahami
istilah-istilah seperti audioconfrence. Dan mahasiswa USU yang memahami audioconfrence tidak menggunakan fasilitas ini dalam
pembelajaran mereka. Sama seperti dengan penggunaan email, mahasiswa USU hanya menggunakan email untuk bertukar pesan dengan teman-
temannya saja tidak memanfaatkan layanan chatting yang ada di email untuk berkomunikasi dengan group mereka membahas materi perkuliahan.
Rookies Willson 2000 menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain jenis kelamin dan usia. Dalam hasil
tambahan penelitian ini, kedua faktor tersebut juga dapat diidentifikasi. a.
Gender Berdasarkan gender, diperoleh hasil yang menunjukkan skor
mean subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan subjek yang berjenis kelamin laki-laki.
Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa tidak ada lagi bias gender yang terjadi dalam hal mempersepsikan objekstimulus. Pada
penelitian ini skor perempuan lebih tinggi dikarenakan pada zaman sekarang para perempuan sadar akan perkembangan teknologi yang
Universitas Sumatera Utara
semakin pesat yang memudahkan perempuan melakukan aktivitasnya sehingga para perempuan sudah mengetahui banyak hal tentang
penggunaan teknologi. b.
Usia Berdasarkan usia, diperoleh hasil yang menunjukkan mean
subjek penelitian yang berada pada rentang usia 20-40 tahun dan dikategorikan
sebagai dewasa
memiliki mean
lebih tinggi
dibandingkan dengan subjek penelitian yang berada pada rentang usia 11-19 tahun dan dikategorikan sebagai remaja.
Kemampuan individu mempersepsi juga meningkat dan lebih akurat merepresentasikan dunia seiring dengan matangnya usia
seseorang. Santrock 2013 menyatakan ketika seseorang memasuki usia dewasa adanya peningkatan informasi di area yang spesifik,
pengetahuan umum dan juga berfikir secara realistik. Ketika individu sudah memasuki usia dewasa, individu juga mampu menilai masalah
dalam banyak aspek, membuat penilaian yang bersifat subjektif dan memahami permasalahan secara kompleks. Oleh karena itu, subjek
yang berada pada rentang usia 20-40 tahun sudah memasuki masa dewasa awal dan matang secara kognitif sehingga dapat
mempersepsimenilai sesuatu dengan lebih akurat daripada usia remaja.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran-saran yang berhubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Pada bagian pertama
akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini dilanjutkan dengan saran-saran yang dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa : 1.
Berdasarkan masing-masing pola e-learning, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning :
a. Persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced e-
learning online adalah positif. b.
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced e- learning offline adalah positif.
c. Persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e-learning
synchronously adalah negatif. d.
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e-learning asynchronously adalah negatif.
61
Universitas Sumatera Utara