dikategorikan ke dalam beberapa program yaitu program diploma, program strata-1, dan program pascasarjana. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil sampel dari mahasiswa USU program strata-1. Dalam program strata-1, mahasiswa USU terbagi kedalam 14 fakultasprogram studi yaitu
fakultas kedokteran, fakultas hukum, fakultas pertanian, fakultas teknik, fakultas ekonomi, fakultas kedokteram gigi, fakultas ilmu budaya, fakultas
MIPA, fakultas FISIP, fakultas kesehatan masyarakat, fakultas keperawatan, fakultas psikologi, fakultas farmasi¸ dan fakultas fasilkom TI
dimana setiap fakultasprogram studi memiliki kapasitas yang berbeda- beda berkaitan dengan jumlah mahasiswanya. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Sumatera Utara.
E. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap e-learning
Atkinson 2000
menyebutkan persepsi
sebagai proses
pengorganisasian dan penafsiran stimulus dalam lingkungan dan menyangkut penilaian yang dilakukan individu baik positif maupun
negatif terhadap suatu benda, manusia, atau situasi. Ittelson dalam Bell, 2001 menyatakan bahwa ada 4 aspek persepsi yaitu, kognitif, afektif,
interpretatif dan evaluatif. Aspek kognitif meliputi pemikiran individu terhadap suatu stimulus, aspek afektif meliputi perasaan individu terhadap
suatu stimulus, aspek interpretatif meliputi pemaknaan individu terhadap suatu stimulus, dan aspek evaluatif meliputi penilaian individu terhadap
suatu stimulus.
Universitas Sumatera Utara
Persepsi individu muncul karena adanya suatu stimulus. Dalam hal ini stimulusnya adalah pola-pola e-learning menurut Romiszowski dalam
Naidu, 2004 yaitu, Individual self-paced e-learning online, Individual self-paced e-learning offline, Group-based e-learning synchronously, dan
Group-based e-learning asynchronously. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning
dimaksudkan sebagai pemikiran, perasaan, pemaknaan dan penilaian yang dilakukan mahasiswa USU terhadap penerapan sistem belajar e-learning
yang ditinjau dari pola-pola e-learning itu sendiri. Berdasarkan fenomena yang diperoleh, kampus USU sudah menyediakan fasilitas e-learning di
beberapa fakultasnya namun beberapa mahasiswa USU tidak mengetahui atau tidak dapat mengutarakan apa yang di maksud dengan e-learning itu
sendiri. Goldstein 2011 menyatakan persepsi bergantung kepada informasi yang dimiliki oleh individu. Individu dapat mengenali objek
yang berbeda karena adanya pengetahuan sebelumnya yang dibawa individu ke dalam situasi tersebut. Dalam hal ini, mahasiswa USU belum
mengetahui banyak informasi tentang e-learning sehingga minimnya informasi tersebut menyebabkan beberapa mahasiswa USU tidak dapat
mengutarakan apa itu e-learning. Pada pola pertama dan kedua, yaitu individual self paced e-
learning online dan individual self paced e-learning offline. Berdasarkan fenomena yang diperoleh, mahasiswa USU merasakan manfaat yang
diperoleh dengan adanya pembelajaran e-learning yang bersifat online
Universitas Sumatera Utara
maupun offline karena pada pola ini meliputi kegiatan sehari-hari mahasiswa USU dalam mengerjakan tugas dengan bantuan jaringan
internet dan juga kegiatan menggunakan aplikasi di komputerlaptop yang mempermudah mahasiswa USU dalam mengerjakan tugas perkuliahan.
Rusman 2011 menyatakan kelebihan dari e-learning salah satunya adalah mahasiswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui jaringan
internet kapan saja tanpa dibatasi jarak, tempat, dan waktu. Manfaat inilah yang dirasakan mahasiswa USU dalam pembelajaran e-learning.
Pada pola kedua dan ketiga, yaitu group based e-learning synchronously dan group based e-learning asynchronously. Pola ini
berkaitan dengan kegiatan individu ketika bersama dengan kelompoknya atau berbeda tempat dengan kelompoknya, individu tetap memanfaatkan e-
learning atau tidak. Berdasarkan fenomena yang diperoleh, individu jarang memanfaatkan e-learning dalam kegiatan group. Seperti layanan video
conference atau audio conference yang terdapat dalam pola ketiga, ada sebagian mahasiswa USU yang tidak mengerti dengan istilah tersebut dan
ada sebagian mahasiswa USU yang mengerti dengan istilah tersebut juga tidak memanfaatkan layanan tersebut dalam kegiatan belajar di kampus.
Romiszowski 2004 menyatakan ada 3 tiga komponen utama yang menyusun e-learning, salah satunya adalah peralatan infrastruktur e-
learning berupa personal computer PC, jaringan komputer dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference
apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
Universitas Sumatera Utara
teleconference. Minimnya infrastruktur ini membuat mahasiswa USU tidak mengetahui atau tidak memanfaatkan layanan synchronous learning
dengan baik. Sama halnya dengan email, mahasiswa USU sudah familiar menggunakan email karena fiturnya yang memudahkan mahasiswa USU
bertukar pesan dengan teman ataupun dosen, namun mahasiwa USU tidak memanfaatkan layanan chat yang ada di email untuk berdiskusi dengan
kelompoknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penelitian ini hanya bertujuan melihat gambaran atau mendeskripsikan
persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning yang ditunjukkan melalui mean. Menurut Hadi 2000 metode deskriptif merupakan metode
yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi tertentu.
A. Identifikasi Variabel
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning.
B. Definisi Operasional
Persepsi mahasiswa
USU terhadap
pola-pola e-learning
dimaksudkan sebagai pandangan atau interpretasi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning yaitu situasi dimana pelajar individu
mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet internet surfing online, googling, downloading educational material, situasi dimana
pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet word, powerpoint, excel, CDDVD situasi
dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet video conference, audio confrence dan
situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata email, diskusi online.
29
Universitas Sumatera Utara