b. Pengelompokkan subjek berdasarkan usia
Pengelompokkan subjek berdasarkan usia terdiri atas 8 kategori yang bisa dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa subjek terbanyak adalah subjek pada usia 21 tahun yaitu sebanyak 148 orang 37
sedangkan yang paling sedikit adalah subjek pada usia 23 dan 24 tahun yaitu masing-masing sebanyak 2 orang 0,5.
2. Uji normalitas
Sebelum melakukan kategorisasi, dilakukan uji normalitas pada setiap pola untuk melihat apakah skor subjek dalam populasinya
terdistribusi secara normal atau tidak. Pada setiap pola, nilai signifikansi atau nilai probabilitas p menunjukkan angka 0,00. Nilai
p 0,00 0,05 menujukkan data tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas pada setiap pola dalam penelitian ini tertera pada
tabel 9 berikut : 17 tahun= 7 orang
21 tahun= 148 orang 18 tahun= 15 orang
22 tahun= 101 orang 19 tahun= 34 orang
23 tahun= 2 orang 20 tahun= 91 orang
24 tahun= 2 orang
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Uji Normalitas
Pola-pola E-learning Kolmogorov
– Smirnov Statistic
Df Sig.
Individual Self Paced E-learning Online .102
400 .000
Individual Self Paced E-learning Offline .092
400 .000
Group Based E-learning Synchronously .153
400 .000
Group Based E-learning Asynchronously .119
400 .000
3. Hasil utama penelitian
Tujuan dari analisa ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah
persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning. Persepsi mahasiswa USU terhadap pola-pola e-learning dikelompokkan menjadi 2
kategori, yaitu persepsi positif terhadap pola-pola e-elarning dan persepsi negatif terhadap pola-pola e-learning. Rumus yang digunakan tertera
dibawah ini :
Rumus Signifikansi Perbedaan
µ : Mean empirik pada skala
t : Harga t pada
dan derajat kebebasan n-1 s
: Deviasi standar skor n
: Banyaknya subjek
Tabel 10. Rentang Kategorisasi Berdasarkan Signifikansi Perbedaan Rentang Nilai
Kategori
µ + t s√n
Positif µ - t
s√n Negatif
µ - t s√n ≤ X ≤ µ + t
s√n Tidak tergolongkan
µ - t s√n
Universitas Sumatera Utara
Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Pengkategorisasian menggunakan nilai t
dimana nilai α = 0,05 dibagi 2 dua menjadi 0,025 berarti nilai t untuk
dan derajat kebebasan n-1 yaitu t0,025;399 adalah 1,96 dapat dilihat dengan
menggunakan tabel nilai-nilai kritis t. Hasil pengolahan data yang dihasilkan yaitu kategori positif, negatif dan tidak tergolongkan karena
tujuan awal dari penelitian hanya ingin membagi subjek ke dalam 2 dua kategori saja.
a. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self-
paced e-learning online Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual
self-paced e-learning online dapat dilihat dari skor mean, standar deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari skor skala persepsi.
Berikut ini merupakan tabel 11 yang memuat nilai hipotetik dan nilai empirik pada subjek penelitian.
Tabel 11. Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi
Persepsi Subjek
Variabel Rentang
Nilai Nilai
Empirik Nilai
Hipotetik Min
Maks Mean
SD Mean
SD Persepsi mahasiswa USU terhadap
pola individual self paced e- learning online
11 32
21,36 3,8
21 4,6
Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat skor persepsi dari 400 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 11 dan skor maksimum sebesar
32. Data menunjukkan mean empirik sebesar 21,36 dengan standard
Universitas Sumatera Utara
deviation sebesar 3,8, sedangkan mean hipotetik sebesar 21 dengan standard deviation sebesar 4,6. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan
mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 0,36. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi subjek
penelitian lebih tinggi daripada rata-rata persepsi berdasarkan tolak ukur skala yang artinya persepsi subjek terhadap pola individual self paced e-
learning online positif. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap persepsi
mahasiswa USU terhadap pola e-learning pertama ini sebanyak 7 aitem. Kemudian nilai-nilai tadi diolah sesuai dengan rumus kategorisasi jenjang.
Sehingga didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mempunyai nilai X ≥ 22 dikategorikan memiliki persepsi positif dan mahasiswa yang mempunyai
nilai X ≤ 20 dikategorikan memiliki persepsi negatif. Gambaran persepsi
mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced e-learning online disajikan pada tabel 12 berikut :
Tabel 12. Pengkategorisasian Persepsi Mahasiswa USU terhadap Pola Individual Self Paced E-learning Online
Variabel Kriteria
Kategorisasi Jenjang
Jumlah Kategori
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual
self-paced e-learning online
X ≥ 22 179
Positif
X ≤ 20 172
Negatif
X = 21 49
Tidak tergolongkan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 12, dari 400 subjek dapat dilihat bahwa sebanyak 179 orang 44,75 yang mempunyai persepsi positif pada pola ini
dan sebanyak 172 orang 43 yang mempunyai persepsi negatif terhadap pola ini. Sedangkan sebanyak 49 orang 12,25 tidak perlu digolongkan
karena tujuan penelitian memang hanya memisahkan subjek ke dalam dua kategori saja. Hasil di atas menunjukkan bahwa dari 400 subjek yang diolah
datanya kebanyakan tergolong dalam persepsi positif. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang positif
terhadap pola individual self-paced e-learning online. b.
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self- paced e-learning offline
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced e-learning offline dapat dilihat dari skor mean, standar
deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari skor skala persepsi. Berikut ini merupakan tabel 13 yang memuat nilai empirik dan nilai
hipotetik pada subjek penelitian.
Tabel 13. Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi
Persepsi Subjek
Variabel Rentang
Nilai Nilai
Empirik Nilai
Hipotetik Min
Maks Mean
SD Mean
SD Persepsi mahasiswa USU terhadap
pola individual self paced e- learning offline
10 28
18,12 4,08
18 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 13, dapat dilihat skor persepsi dari 400 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 10 dan skor maksimum sebesar
28. Data menunjukkan mean empirik sebesar 18,12 dengan standard deviation sebesar 4,08, sedangkan mean hipotetik sebesar 18 dengan
standard deviation sebesar 4. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar
daripada mean hipotetik dengan selisih 0,12. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata persepsi
berdasarkan tolak ukur skala yang artinya persepsi subjek terhadap pola individual self paced e-learning offline positif.
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap persepsi mahasiswa USU terhadap pola e-learning kedua ini sebanyak 6 aitem.
Kemudian nilai-nilai tadi diolah sesuai dengan rumus kategorisasi jenjang. Sehingga didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mempunyai
nilai X 19 dikategorikan memiliki persepsi positif dan mahasiswa yang mempunyai nilai X
17 dikategorikan memiliki persepsi negatif. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced
e-learning offline disajikan pada tabel 14 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Pengkategorisasian Persepsi Mahasiswa USU terhadap Pola Individual Self Paced E-learning Offline
Variabel Kriteria
Kategorisasi Jenjang
Jumlah Kategori
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola individual
self-paced e-learning offline
X ≥ 19 186
Positif
X ≤ 17 179
Negatif
X = 18 35
Tidak tergolongkan
Berdasarkan tabel 14, dari 400 subjek dapat dilihat bahwa sebanyak 186 orang 46,5 yang mempunyai persepsi positif pada pola ini
dan sebanyak 179 orang 44,75 yang mempunyai persepsi negatif terhadap pola ini. Sedangkan sebanyak 35 orang 8,75 tidak perlu digolongkan
karena tujuan penelitian memang hanya memisahkan subjek ke dalam dua kategori saja. Hasil di atas menunjukkan bahwa dari 400 subjek yang diolah
datanya kebanyakan tergolong dalam persepsi positif. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang positif
terhadap pola individual self-paced e-learning offline. c.
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e- learning synchronously
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e- learning synchronously dapat dilihat dari skor mean, standar deviasi serta
nilai minimum dan maksimum dari skor skala persepsi. Berikut ini merupakan tabel 15 yang memuat nilai empirik dan nilai hipotetik pada
subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi
Persepsi Subjek
Variabel Rentang
Nilai Nilai
Empirik Nilai
Hipotetik Min
Maks Mean
SD Mean
SD Persepsi mahasiswa USU terhadap
pola group based e-learning synchronously
13 42
24,41 5,07
27 6
Berdasarkan tabel 15, dapat dilihat skor persepsi dari 400 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 13 dan skor maksimum sebesar
42. Data menunjukkan mean empirik sebesar 24,41 dengan standard deviation sebesar 5,07, sedangkan mean hipotetik sebesar 27 dengan
standard deviation sebesar 6. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean hipotetik lebih besar
daripada mean empirik dengan selisih 2,59. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi subjek penelitian lebih rendah daripada rata-rata persepsi
berdasarkan tolak ukur skala yang artinya persepsi subjek terhadap pola group based e-learning synchronously negatif.
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap persepsi mahasiswa USU terhadap pola e-learning ketiga ini sebanyak 9 aitem.
Kemudian nilai-nilai tadi diolah sesuai dengan rumus kategorisasi jenjang. Sehingga didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mempunyai nilai X
25 dikategorikan memiliki persepsi positif dan mahasiswa yang mempunyai nilai X
23 dikategorikan memiliki persepsi negatif. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e-learning
synchronously disajikan pada tabel 16 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Pengkategorisasian Persepsi Mahasiswa USU terhadap Pola Group
Based E-learning Synchronously
Variabel Kriteria
Kategorisasi Jenjang
Jumlah Kategori
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based
e-learning synchronously X ≥ 25
152 Positif
X ≤ 23 192
Negatif
X = 24 56
Tidak tergolongkan
Berdasarkan tabel 16, dari 400 subjek dapat dilihat bahwa sebanyak 152 orang 38 yang mempunyai persepsi positif pada pola ini dan
sebanyak 193 orang 48,25 yang mempunyai persepsi negatif terhadap pola ini. Sedangkan sebanyak 55 orang 13,75 tidak perlu digolongkan karena
tujuan penelitian memang hanya memisahkan subjek ke dalam dua kategori saja. Hasil di atas menunjukkan bahwa dari 400 subjek yang diolah datanya
kebanyakan tergolong dalam persepsi negatif. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang negatif terhadap pola
group based e-learning synchronously. d.
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e- learning asynchronously
Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e-learning asynchronously dapat dilihat dari skor mean, standar deviasi
serta nilai minimum dan maksimum dari skor skala persepsi. Berikut ini merupakan tabel 17 yang memuat nilai empirik dan nilai hipotetik
pada subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi
Persepsi Subjek
Variabel Rentang
Nilai Nilai
Empirik Nilai
Hipotetik Min
Maks Mean
SD Mean
SD Persepsi mahasiswa USU terhadap
pola group based e-learning asynchronously
13 57
34,83 6,99
36 8
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat skor persepsi dari 400 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 13 dan skor maksimum sebesar
57. Data menunjukkan mean empirik sebesar 34,83 dengan standard deviation sebesar 6,99, sedangkan mean hipotetik sebesar 36 dengan
standard deviation sebesar 8. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean hipotetik lebih besar
daripada mean empirik dengan selisih 1,17. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi subjek penelitian lebih rendah daripada rata-rata persepsi
berdasarkan tolak ukur skala yang artinya persepsi subjek terhadap pola group based e-learning asynchronously negatif
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap persepsi mahasiswa USU terhadap pola e-learning keempat ini sebanyak 12 aitem.
Kemudian nilai-nilai tadi diolah sesuai dengan rumus kategorisasi jenjang. Sehingga didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mempunyai nilai X
36 dikategorikan memiliki persepsi positif dan mahasiswa yang mempunyai nilai
X ≤ 34 dikategorikan memiliki persepsi negatif. Gambaran persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based e-learning
asynchronously disajikan pada tabel 18 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18. Pengkategorisasian Persepsi Mahasiswa USU terhadap Pola Group
Based E-learning Asynchronously
Variabel Kriteria
Kategorisasi Jenjang
Jumlah Kategori
Persepsi mahasiswa USU terhadap pola group based
e-learning asynchronously X ≥ 36
183 Positif
X ≤ 34 198
Negatif
X = 35 19
Tidak tergolongkan
Berdasarkan tabel 18, dari 400 subjek dapat dilihat bahwa sebanyak 183 orang 45,75 yang mempunyai persepsi positif pada pola ini
dan sebanyak 198 orang 49,5 yang mempunyai persepsi negatif terhadap pola ini. Sedangkan sebanyak 19 orang 4,75 tidak perlu digolongkan
karena tujuan penelitian memang hanya memisahkan subjek ke dalam dua kategori saja. Hasil di atas menunjukkan bahwa dari 400 subjek yang diolah
datanya kebanyakan tergolong dalam persepsi negatif. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, pemaknaan ataupun penilaian yang negatif
terhadap pola group based e-learning asynchronously.
4. Hasil Tambahan Penelitian