Nilai-Nilai Budaya di Masyarakat Betawi

Dalam masyarakat Betawi sendiri yang berada di Bintara maupun di wilayah lain memiliki satu sistem organisasi yang dinamakan dengan Forum Betawi Rempug FBR yang didirikan pada tanggal 29 Juli 2001. Organisasi ini merupakan sebuah perkumpulan bukan hanya untuk para pemuda-pemudi Betawi tetapi juga seluruh masyarakat yang asli orang Betawi. Organisasi ini dibangun untuk mempererat kekerabatan dan terjalinnya silahturahmi satu sama lain antara masyarakat Betawi sendiri. Selain itu, tujuan didirikannya FBR tersebut adalah untuk memajukan masyarakat Betawi sendiri agar mereka tidak tersingkir dari pesatnya pembangunan di ibu kota. Organisasi ini memiliki asas yang berlandaskan pada hukum Islam sehingga mereka kadang kala membuat suatu acara akbar seperti pengajian yang dibuat di tempat terbuka atau pun di tempat yang telah ditentukan. Selain itu juga tujuan dari dibuatnya lembaga FBR tersebut adalah untuk menggambarkan secara lengkap gambaran dari etnis Betawi tersebut.

2.4. Nilai-Nilai Budaya di Masyarakat Betawi

Pada masyarakat Betawi nilai-nilai budaya sangat mereka jaga dan dihargai terutama pluralisme, saling toleransi antar masyarakat dan melestarikan kebudayaan yang mereka miliki. Sebagai contoh apabila di etnis Betawi mengadakan suatu acara seperti perkawinan, khitanan dan lain sebagainya, sangat terlihat rasa toleransi dan kerjasama yang kuat antara sesama masyarakat Betawi. mereka juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hukum-hukum keagamaan yang mereka anut. Sejalan dengan berkembangnya jaman dan terjadinya banyak interaksi dengan masyarakat dari suku yang berbeda maka nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat kebudayaan masyarakat Betawi lambat laun mengalami banyak perubahan. Hal-hal yang berubah dapat kita lihat seperti dalam bidang kesenian maupun dalam upacara perkawinan. Namun dalam menyikapi hal tersebut masyarakat Betawi juga menyadari bahwa, lambat laun seiring dengan berkembangnya jaman maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai budaya Betawi semakin lama semakin pudar. Untuk itu, masyarakat Betawi membuat suatu komunitas dengan nama FBR Forum Betawi Rempug yang diharapkan dapat menjadi suatu wadah guna pelestarian budaya Betawi. Hal ini juga dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa asumsi-asumsi yang timbul tentang etnis Betawi yang negatif dapat dirubah.

BAB III KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS

3.1. Dasar dan Tujuan Konversi Minyak Tanah ke Gas

Program konversi minyak tanah ke elpiji secara resmi diluncurkan oleh Wakil Presiden M. Yusuf Kalla didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Purnomo Yusgiantoro pada 8 Mei 2007 7 . Program tersebut diluncurkan karena merupakan sebuah jalan keluar yang tepat dalam menghadapi krisis ekonomi yang terjadi. Selain, di Indonesia juga terjadi di negara-negara penghasil minyak lainnya. Hal ini dikarenakan melambungnya harga minyak bumi di pasaran dunia internasional sekitar 90 dari harga ecerannya pada masyarakat yang dulunya sekitar Rp.3500,00 menjadi Rp.10.000,00 hingga Rp.12.000,00. Hal ini membuat pemerintah Indonesia pun menjadi kewalahan atau kebingungan dalam mencari solusi supaya dana APBN untuk subsidi BBM tidak melambung tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terutama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral meluncurkan sebuah kebijakan baru untuk masyarakat dengan menggantikan penggunaan kompor minyak tanah ke kompor gas karena harga gas yang masih stabil atau masih terjangkau oleh negara Indonesia. Melihat kenyataan tersebut, maka kebijakan pemerintah untuk melakukan konversi pemakaian bahan bakar dari minyak tanah ke gas elpiji sangat logis. Hal ini dikarenakan harga minyak mentah international sudah melonjak sangat tajam. 7 . http:temanggungcity.wordpress.com20090310konversi-minyak-ke-gas