Tipe Penelitan Teknik Pengumpulan Data

1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Tipe Penelitan

Penelitian ini menggunakan tipe eksploratif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan menggambarkan bagaimana respon atau tanggapan masyarakat penerima program tersebut. Dalam hal ini mengkaji pengetahuan, nilai-nilai budaya dan pola perilaku yang terjalin dalam masyarakat setelah adanya konversi minyak tanah ke gas. Selain itu juga, untuk melihat bagaimana proses pendistribusian dan pembagian kompor gas sebagai sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemeintah.

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Data dapat dikategorikan atas 2 dua bentuk yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara mendalam yang dilakukan di lapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari lapangan dan berbagai buku, jurnal dan lainnya sebagai kelengkapan data primer. Buku, jurnal dan yang lainnya diarahkan untuk mendapatkan gambaran-gambaran mengenai data kependudukan yang menjadi sasaran porgram, teori-teori yang mendukung masalah penelitian, dan lainnya. Adapun hal yang diobservasi adalah proses pendistribusian kompor gas kepada masyarakat, pola tingkah laku atau hubungan sosial masyarakat setelah dijalankannya konversi minyak tanah ke gas elpiji dan cara masyarakat dalam mengggunakan kompor gas yang telah dibagikan. Observasi juga dilengkapi dengan kamera foto digunakan sebagai bukti dari penelitian dan untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi peneliti di lapangan Wawancara mendalam dilakukan dengan bantuan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan terhadap informan kunci dan informan biasa. Informan kunci merupakan orang-orang yang berperan dan memahami masalah penelitian. Dalam hal ini informan kunci adalah pihak Pertamina, Lurah, Ketua RT rukun tetangga RW rukun warga, tokoh masyarakat dan lainnya. Sedangkan, informan biasa merupakan orang-orang yang memberikan informasi mengenai suatu masalah sesuai dengan pengetahuannya dan bukan ahlinya. Dalam penelitian ini yang menjadi informan biasa adalah masyarakat penerima program konversi yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan kompor dan gas elpiji tersebut di sekitar lokasi penelitian. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposif atau bertujuan dalam arti bahwa orang-orang yang akan dipilih menjadi informan sudah diketahui oleh peneliti. Penentuan informan biasa didasarkan atas kriteria masyarakat penerima program yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan kompor gas, jenis kelamin, status sosial, lama tinggal dan lainnya. Dalam penelitian ini jumlah informan disesuaikan dengan kebutuhan data. Wawancara mendalam yang ditujukan kepada informan kunci yaitu mengenai dasar diberlakukannya program konversi minyak tanah ke gas, proses pendistribusian, sosialisasi pemerintah kepada masyarakat atas program konversi tersebut, dan kriteria masyarakat yang patut mendapatkan kompor dan gas elpiji dari pemerintah. Wawancara mendalam yang ditujukan kepada informan biasa yaitu mengenai pengetahuan, nilai-nilai budaya masyarakat atas penerapan dalam penggunaan kompor gas, struktur dan hubungan sosial dalam hal ini pola perilaku masyarakat yang terjalin serta pandangan masyarakat dengan adanya penerapan kompor gas. Wawancara mendalam yang dilakukan menggunakan Tape Recorder sebagai alat bantu karena daya ingat peneliti yang terbatas, sehingga hal-hal yang terlupakan dapat dicatat kembali oleh peneliti.

1.7. Analisa Data