tetapi masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan untuk memberikan perlindungan bagi karya-karya intelektual dibidang Hak Cipta.
2. Pengertian Hak Cipta
Menurut bahasa Indonesia, istilah hak cipta berarti hak seseorang sebagai miliknya atas hasil penemuannya yang berupa tulisan, lukisan dan sebagainya yang
dilindungi oleh Undang-Undang. Dalam bahasa Inggris disebut Copy Right yang berarti hak cipta.
Istilah hak cipta diusulkan pertama kalinya oleh St. Moh. Syah, pada Kongres Kebudayaan di Bandung tahun 1951 sebagai pengganti istilah hak
pengarang Auteurs Recht yang dianggap kurang luas cakupan pengertiannya.
60
Dinyatakan “kurang luas” karena hak pengarang itu memberikan kesan “penyempitan” arti, seolah-olah yang dicakup oleh hak pengarang itu hanyalah hak
dari para pengarang saja, yang ada sangkut pautnya dengan karang mengarang. Sedangkan istilah hak cipta itu lebih luas, dan ia mencakup juga tentang karang
mengarang. Lebih jelas batasan pengertian ini dapat kita lihat dalam Pasal 2 Undang- Undang Hak Cipta No. 12 Tahun 1997 serta Pasal 1 dan 2 Undang-Undang Hak Cipta
Tahun 2002.
60
OK.Saidin, Op.Cit, hal .58
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997, hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Pasal 1 angka 1 jo. Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 yang dimaksud dengan Hak Cipta adalah Hak Ekslusif bagi
pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut perundang-undangan yang berlaku. Austeurswet 1912 dalam pasal 1 menyebutkan “hak cipta adalah hak tunggal
dari pencipta, atau hak dari yang mendapat hak tersebut, atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusteraan, pengetahuan dan kesenian, untuk mengumumkan dan
memperbanyak dengan pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh undang- undang. Kemudian Universal Copyright Convention dalam pasal V menyatakan
sebagai berikut, “Hak Cipta meliputi hak tunggal si pencipta untuk membuat menerbitkan dan memberi kuasa untuk membuat terjemahan dari karya yang
dilindungi perjanjian ini.”
61
Bila dilihat perbandingan pengertian hak cipta yang diberikan oleh ketiga ketentuan di atas hampir dapat disimpulkan bahwa ketiganya memberikan pengertian
yang sama walaupun menggunakan kata-kata yang berbeda, seperti kata “Hak
61
OK. Saidin,Op.Cit, hal. 58
Universitas Sumatera Utara
Tunggal” dalam Austeurswet 1912 dan Universal Copyright Convention dalam sama pengertiannya dengan perkataan “Hak Eksklusf” yang terdapat pada Undang-Undang
Hak Cipta 2002. Dalam Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Hak Cipta Nomor 12 Tahun
1997 jo. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 yang dimaksud dengan hak khusus dari pencipta ialah tidak ada orang lain yang boleh melakukan hak itu atau orang lain
kecuali dengan izin pencipta. Sedangkan dalam penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Hak Cipta 2002, yang dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang semata-mata
diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.
Perkataan “tidak ada orang lain” mempunyai pengertian yang sama dengan hak tunggal yang menunjukkan hanya pencipta saja yang boleh melakukan hal itu.
Inilah yang disebut dengan hak yang bersifat eksklusif. Oleh karena itu pengertian “mengumumkan atau memperbanyak” adalah
termasuk kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, memimjamkan, mengimpor,
memamerkan, mempertunjukkan kepada publik, menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut dalam Undang-Undang Hak Cipta disebutkan yang disebut dengan :
62
a. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang
atas inspirasinya lahir suatu ciptan berdasarkan kemampuan pikiran imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
b. Pengumuman adalah pembacaan, penyuaraan, penyiaran, atau
penyebaran sesuatu ciptaan, dengan menggunakan alat apapun dan dengan cara sedemikian rupa sehingga suatu ciptaan dapat di baca, di
dengar atau dilihat oleh orang lain.
c. Perbanyakan adalah menambah jumlah suatu ciptaan, dengan pembuatan
yang sama, hampir sama atau menyerupai ciptaan tersebut dengan mengalih wujudkan sesuatu ciptaan.
d. Ciptaan adalah setiap karya pencipta dalam bentuk khas apapun juga
dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra.mempergunakan bahan-bahan yang sama maupun tidak sama. Termasuk
Setelah di bahas mengenai beberapa pengetian tersebut di atas, perlu juga
kiranya mengetahui tentang pengertian pemegang hak cipta.
3. Pemegang Hak Cipta