C. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, untuk membantu memperoleh data-data yang dibutuhkan, peneliti melakukan dua teknik pengumpulan data, yaitu observasi
dan wawancara. 1. Metode wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang dimaksudkan
untuk memperoleh data-data atau informasi yang diinginkan. Wawancara dapat digunakan untuk tiga maksud utama Kerlinger,
2002, yaitu : Wawancara dapat dijadikan sebagai alat eksplorasi untuk membantu
identifikasi variabel dan relasi, mengajukan hipotesis, dan memandu tahap-tahap lain dalam penelitian.
Wawancara dapat menjadi instrumen utama penelitian. Dalam hal ini, pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengukur variabel-
veriabel penelitian, akan dimasukkan ke dalam jadwal wawancara. Pertanyaan-pertanyaan itu harus dipandang sebagai butir-butir item
“soal” dalam suatu instrument pengukuran, dan bukan hanya sebagai sarana menghimpun informasi saja.
Wawancara dapat digunakan sebagai penopang atau pelengkap metode yang lain, tindak lanjut dalam menghadapi hasil yang tak terduga,
memvalidasikan metode-metode lain dan menyelami lebih dalam motivasi responden serta alasan-alasan responden memberikan jawaban
dengan cara tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan keterangan di atas, pada penelitian ini, metode wawancara digunakan sebagai instrument utama pada penelitian. Jenis wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstuktur yang dapat juga disebut sebagai wawancara tidak standar yang bersifat luwes dan terbuka.
Meskipun pertanyaan yang diajukan ditentukan oleh maksud dan tujuan penelitian, muatannya, runtutan, dan rumusan kata-katanya terserah pada
pewawancara Kerlinger, 2002. Informasi yang ingin digali atau pedoman dalam wawancara terhadap
pasangan pernikahan dini adalah : a. Wawancara mengenai pernikahan yang dialami, meliputi alasan melakukan
pernikahan, lamanya menjalani pernikahan, campur tangan orangtua terhadap kehidupan rumah tangga, usaha untuk melanjutkan sekolah,
perekonomian rumah tangga, dan seberapa sering tinggal bersama orangtua.
b. Wawancara mengenai perilaku agresi yang dialami, meliputi perilaku agresi atau kekerasan yang sering diterima dari pasangan, akibat bagi kekerasan
tersebut, penyebab kekerasan yang dialami.
Tabel 1. Panduan Wawancara
ASPEK DESKRIPSI WAWANCARA
Alasan melakukan pernikahan
- kehamilan sebelum menikah - keinginan untuk menikah pada usia muda
Kehidupan sehari-hari - relasi informan dengan lingkungan sekitar
keluarga, tetangga - cara informan menjalani hidupnya pendidikan,
ekonomi - komunikasi dengan pasangan
- komunikasi dengan keluarga dan lingkungan
Kekerasan yang dialami
- kekerasan fisik Kf - kekerasan psikis Kp
- kekerasan seksual Ks - penelantaran rumah tangga Krt
- alasan melakukan kekerasan
2. Metode observasi adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang
yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian, dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Pada
dasarnya ada dua cara observasi atau pengamatan, yaitu dengan memperhatikan orang bertindak dan berkata-kata, dan dapat menanyakan
kepada orang tentang tindakan-tindakannya sendiri serta perilaku orang- orang lain. Cara-cara pokok untuk mendapat informasi adalah dengan