menunjukkan bahwa setengah dari perempuan yang hamil sebelum menikah, gagal hidup dengan suaminya dalam waktu lebih dari lima tahun. Pernikahan
dini yang terjadi pada kondisi di atas, sudah pasti membuat mereka merasa belum siap. Keadaan ekonomi belum cukup mampu untuk menghidupi
keluarga mereka. Kematangan secara emosi juga sangat mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Ketidaksiapan pasangan tersebut akan menimbulkan
banyak permasalahan karena mereka belum siap secara emosi, ekonomi dan pendidikan. Permasalahan yang mereka hadapi akan semakin menumpuk
setiap harinya. Hal ini juga akan semakin parah apabila mereka tidak dapat mengendalikan emosi. Kematangan emosi biasanya akan terjadi pada saat
seseorang telah menyelesaikan sekolahnya. Pada pasangan pernikahan dini kemungkinan secara emosi belum matang. Keadaan emosi yang belum matang
ini akan menimbulkan sudut pandang yang berbeda terhadap berbagai masalah yang akan dihadapi, termasuk pengaruh negatif yang menimbulkan frustrasi
dan rasa marah terhadap keadaan yang kemudian dilampiaskan kepada pasangannya. Perasaan marah dan frustrasi terhadap pasangan ini akan
diekspresikan melalui perilaku agresi. Pada penelitian ini, perilaku agresi yang akan diteliti adalah perilaku yang bermaksud untuk melukai dan bersifat anti
sosial dalam kehidupan pasangan pernikahan dini sehari-hari.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksploratif deskriptif, karena penelitian ini berusaha mengungkap secara
keseluruhan gejala yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, berusaha untuk melukiskan fakta atau fenomena dengan merinci populasi dan area
permasalahan yang secara akurat dan menyeluruh.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut, sifat atau nilai dari subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini membahas satu variabel, yaitu bentuk-bentuk perilaku agresi pada pasangan pernikahan dini.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Perilaku agresi adalah perilaku yang bermaksud untuk melukai, perilaku ini sangat bertentangan dengan norma sosial di masyarakat
antisosial. Perilaku agresi yang yang akan diteliti pada penelitian ini meliputi :
1. Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat.
30
1. Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
tidak berdaya, danatau penderitaan psikis berat pada seseorang. 2. Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan
hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara yang tidak wajar danatau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang
lain untuk tujuan komersial danatau tujuan tertentu. 3. Penelantaran rumah tangga adalah seseorang yang menelantarkan orang
dalam lingkup rumah tangga, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan
kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Misalnya : suami yang pergi dari rumah dan tidak memberikan nafkah kepada
istrinya. Pernikahan dini yang dimaksud adalah pernikahan yang dilakukan tanpa
persiapan, yaitu karena hamil di luar nikah.
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah dua pasang suami istri yang mengalami perkawinanan dini. Subjek yang akan diteliti harus berada dalam
satu tempat tinggal karena subjek yang berada dalam satu rumah dapat dengan mudah diobservasi penyebab dan jenis perilaku agresi yang mereka alami dan
akan lebih sering berinteraksi satu sama lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, untuk membantu memperoleh data-data yang dibutuhkan, peneliti melakukan dua teknik pengumpulan data, yaitu observasi
dan wawancara. 1. Metode wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang dimaksudkan
untuk memperoleh data-data atau informasi yang diinginkan. Wawancara dapat digunakan untuk tiga maksud utama Kerlinger,
2002, yaitu : Wawancara dapat dijadikan sebagai alat eksplorasi untuk membantu
identifikasi variabel dan relasi, mengajukan hipotesis, dan memandu tahap-tahap lain dalam penelitian.
Wawancara dapat menjadi instrumen utama penelitian. Dalam hal ini, pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengukur variabel-
veriabel penelitian, akan dimasukkan ke dalam jadwal wawancara. Pertanyaan-pertanyaan itu harus dipandang sebagai butir-butir item
“soal” dalam suatu instrument pengukuran, dan bukan hanya sebagai sarana menghimpun informasi saja.
Wawancara dapat digunakan sebagai penopang atau pelengkap metode yang lain, tindak lanjut dalam menghadapi hasil yang tak terduga,
memvalidasikan metode-metode lain dan menyelami lebih dalam motivasi responden serta alasan-alasan responden memberikan jawaban
dengan cara tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI