yang terdiri dari 10 sepuluh komponen portofolio yang terbagi kedalam tiga unsur yaitu unsur A, B, dan C.
D. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
1. Program Sertifikasi Guru
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru sebagai tenaga professional mengandung arti
bahwa pekerjaan guru hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan
persyaratan kegiatan pembelajaran pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu dan sertifikasi guru. Sertifikasi adalah proses pemberian
sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan
yang layak. Program sertifkasi guru atau pendidik, berisi kompetensi
pedagogis, kepribadian, professional, dan sosial. Secara umum menurut Badan Nasional Standarisasi Pendidikan BNSP, kompetensi pedagogis
lebih menyangkut pada kemampuan guru dalam mengajar dan memahami siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, mampu memahami penguasaan kelas dengan baik, menyampaikan bahan kepada siswa, dan bagaimana membantu siswa
dapat aktif belajar sehingga menguasai bahan dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
Kemampuan kepribadian merupakan kemampuan guru dalam mencerminkan kepribadian yang mantap, bertakwa, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, sehingga dengan lulus ujian kompetensi ini, seorang guru menjadi teladan bagi siswa dan menjadikan siswa berakhlak mulia.
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran bidang studi yang dipegangnya, atau menguasai
bahan ajar dan juga latar belakang bahan itu sehingga dapat mengajarkan dengan baik dan benar. Kompetensi sosial menyangkut kemampuan
guru untuk berkomunikasi dengan siswa, guru yang lain, kepala sekolah, masyarakat dan orang tua siswa.
Secara formal, Undang-undang RI no 20 tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang RI no 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen dan Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan menyatakan bahwa guru adalah
tenaga professional. Sebagai tenaga professional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik S-1 Strata satu atau D-4 Diploma
empat dalam bidang yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-1D-4 dibuktikan dengan ijazah yang diperolehnya di lembaga pendidikan tinggi dan persyaratan
relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimilki denagn mata pelajaran yang diampu di sekolah. Sementara itu, persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang
meliputi kompenensi kepribadian, kompetensi pedagogic, kompetensi professional dan kompetensi sosial dibuktikan dengan sertifikat sebagai
pendidik, atau uji sertifikasi. Tentang ujian sertifikasi ini diperjelas dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 yang menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji
kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Ujian kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan
ataas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Ujian
sertifikasi berupa empat standar kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, professional, dan sosial. Kompetensi yang
diujikan berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab. Guru yang
telah mengikuti ujian sertifikasi atau program sertifikasi guru berhak mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah bukti formal
sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga professional. Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh
tunjangan profesi. Sertifkat kompetensi adalah pengakuan terhadap penguasaan kompetensi pada bidang pekerjaan tertentu, yang diberikan
oleh satuan pendidikan kedinasan yang berakreditasi atau lembaga sertifikasi profesi yang diakreditasi.
2. Guru dalam jabatan
Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah,
pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
3. Tujuan dan manfaat sertifikasi guru.
Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2008 menyatakan bahwa secara umum tujuan sertifikasi guru adalah :
meningktkan kompetensi peserta agar mencapai standar kompetansi yang ditentukan. Secara khusus program sertifikasi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kompetensi guru dalam bidang ilmunya. b. Menetapkan kemampuan mengajar guru.
c. Mengembangkan kompetensi guru secara holistik sehingga mampu bertindak secara profesional.
d. Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan penelitian dan kegiatan ilmiah lain, serta memanfaatkan teknologi komunikasi
informasi untuk kepentingan pembelajaran dan perluasan wawasan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI