Suyatno 2008;2 mengemukakan bahwa tujuan utama sertifikasi guru adalah :
a. Menentukan kelayakan dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. c. Meningkatkan martabat guru.
d. Meningkatkan profesionalitas guru. Manfaat sertifikasi guru Muslich, 2007;9 antara lain sebagai
berikut: 1 melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri,
2 melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas
pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia, 3 menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru
dan juga berfngsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan, 4 menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari
keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
4. Dasar hukum sertifikasi guru dan penyelenggaraan sertifikasi guru
Secara umum sertifikasi guru dapat dianggap sebagai amanah dari UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara khusus,
sertifikasi guru dilakukan dengan mengacu pada UU N0. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen UUGD, terutama pasal 8 dan 11.
Pasal 8 UUGD menyatakan : ..... guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 11 ayat 1 UUGD menyatakan : ..... sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru
yang telah memenuhi persyaratan. Sedangkan pedoman operasional sertifikasi guru mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
Permendiknas No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
Dasar hukum penyelenggaraan sertifikasi guru adalah UUGD pasal 11 ayat 2 yang menyatakan :
..... sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
dan ditetapkan oleh pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Prosedur dan Mekanisme
Penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dilakukan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam bentuk Rayon yang terdiri dari
LPTK Induk dan LPTK Mitra dikoordinasikan oleh Konsorium Sertifikasi Guru KSG. Unsur KSG terdiri atas LPTK Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Secara umum
prosedur pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan disajikan pada gambar di bawah ini:
Gambar II.1 Prosedur Pelaksanaan Sertifikasi
Lulus
Tidak
lulus
Lulus
Tidak lulus Lulus
Tidak
lulus
DINAS PENDIDIKAN
KEGIATAN MELENGKAPI PORTOFOLIO
SERTIFIKASI PENDIDIK
PELAKSANA DIKLAT
DIKLAT PROFESI GURU
UJIAN
UJIAN ULANG
2X PENILAIAN
PORTOFOLIO GURU DALAM
JABATAN SID-IV
Prosedur sertifikasi bagi guru dalam Jabatan meliputi sebagai beikut: a. Guru peserta sertifikasi menyusun dokumen portofolio dengan
mangacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru. b. Dokumen portofolio yang telah disusun, diserahkan kepada Dinas
Pendidikan KabupatenKota untuk diteruskan kepada LPTK Induk untuk dinilai oleh asesor di Rayon tersebut.
c. Hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi, bila mencapai skor minimal kelulusan dan dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat
pendidik. d. Apabila hasil penilaian portofolio belum mencapai skor minimal
kelulusan, LPTK Rayon akan merekomendasikan kepada peserta alternative sebagai berikut:
1 Melakukan kegiatan mandiri untuk melengkapi kekurangan dokumen portofolio.
2 Mengikuti PLPG yang diakhiri dengan ujian. 3 Materi PLPG mencakup empat kompetensi yakni kepribadian,
pedagogic, professional dan sosial. e. Pelaksanaan PLPG diatur oleh LPTK penyelenggara dengan
memperhatikan skor hasil penilaian portofolio dan rambu-rambu yang ditetapkan oleh KSG antara lain sebagai berikut :
1 Peserta PLPG yang lulus ujian akan memperoleh sertifikat pendidik