7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara
berkelanjutan, 8.
Memperoleh perllindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya,
9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, guru tidak hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak
sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah
sendiri informasi, dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar.
C. Kesiapan Guru dalam Menghadapi Sertifikasi Guru
Poerwadarminta 1976; 940 dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, menuliskan bahwa “ kesiapan “ berasal dari kata siap yang berarti : Sudah
sedia, Sudah disediakan, sedangkan “ menyiapkan”, “mempersiapkan” memiliki arti : 1 menyediakan, 2 mengatur membereskan segala
sesuatunya untuk, 3 menyelesaikan, mengerjakan hingga selesai, 4 mengadakan sesuatu untuk membentuk, 5 Mengusahakan supaya bersiap
seperti member perintah supaya bersiap sedia. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru dalam menghadapi sertifikasi adalah
menunjuk pada sejauh mana guru dapat menyiapkan, menyediakan, mengusahakan dokumen-dokumen yang dinilai dalam penilaian sertifikasi
yang terdiri dari 10 sepuluh komponen portofolio yang terbagi kedalam tiga unsur yaitu unsur A, B, dan C.
D. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
1. Program Sertifikasi Guru
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru sebagai tenaga professional mengandung arti
bahwa pekerjaan guru hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan
persyaratan kegiatan pembelajaran pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu dan sertifikasi guru. Sertifikasi adalah proses pemberian
sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan
yang layak. Program sertifkasi guru atau pendidik, berisi kompetensi
pedagogis, kepribadian, professional, dan sosial. Secara umum menurut Badan Nasional Standarisasi Pendidikan BNSP, kompetensi pedagogis
lebih menyangkut pada kemampuan guru dalam mengajar dan memahami siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, mampu memahami penguasaan kelas dengan baik, menyampaikan bahan kepada siswa, dan bagaimana membantu siswa