2. Tujuan kafir Quraisy hanya satu, yaitu membunuh Nabi Muhammad saw. Karena mereka menganggap bahwa satu-satunya cara memadamkan Islam
adalah dengan membunuh nabi saw. Karena itu, mereka tidak ada urusan dengan orang lain dan mereka tidak mau bentrok dengan orang lain selain
beliau saw.
Sedangkan alasan kafir Quraisy tidak menyiksa Umat Islam setelah nabi saw hijrah adalah:
1. Mayoritas Umat Islam telah hijrah sebelum Rasulullah saw. Karena sebab
utama rencana pembunuhan Rasulullah saw karena hijrah besar-besaran yang dilakukan umat Islam ke Madinah dan tersebarnya Islam di kota
tersebut.
2. umat Islam yang berasal dari Mekkah Quraisy memiliki sanak saudara dan kerabat di Mekkah. Hubungan kekerabatan menjadi penghalang mereka
menggangu dan menyakiti umat Islam. Kafir Quraisy takut terhadap suku dan kabilah seorang Muslim, mereka menghindar untuk tidak menyakitinya.
E. Proses Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Umat Islam di Makkah mayoritas telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya menemani Nabi Muhammad saw
sampai mendapat perintah dari Allah swt untuk berhijrah ke Madinah. Nabi muhammad telah mempersiapkan hijrah hampir dua bulan dengan perencanaan
yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat situasi dan kondisi di kota Makkah. Adapun proses hijrah nabi Muhammad dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di tempat tidurnya
Kafir Quraisy berencana membunuh Muhammad untuk mencegah nabi saw hijrah ke Madinah. Pada saat itu umat Islam di Makkah tinggal
sedikit. Sebelum turun perintah hijrah kepada nabi Muhammad, beliau sudah meminta Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah itu, Abu Bakar
menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bin Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Ketika turun
perintah hijrah dari Allah SWT, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar meninggalkan Makkah secara diam-diam untuk hijrah ke Madinah.
Pada malam akan hijrah, Nabi Muhammad meminta Ali bin Abi Talib untuk memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya. Nabi
Muhammad saw berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, setelah Nabi hijrah, untuk tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang
yang dititipkan kepadanya. Maka, ketika para algojo kafir Quraisy mengintip ke tempat tidur Nabi Muhammad Saw, mereka melihat sesorang
berbaring di tempat tidur dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur. Setelah tahu bahwa yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib, mereka menyeretnya ke
Masjid Haram dan menyiksanya, lalu melepaskannya.
2. Gua Tsur
Buku Siswa SKI MTS kelas VII 61
Nabi Muhammad dan Abu Bakar pergi ke Madinah melalui arah selatan dalam rangka mengelabui kafir Quraisy. Mereka berdua menetap di
dalam gua Tsur pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Gua Tsur terletak di Jabal Tsur yang berjarak lima kilometer sebelah selatan Kota Makkah.
Selama berada di gua Tsur, Nabi Muhammad telah merencakan secara matang untuk mengamankan proses hijrahnya, antara lain:
a. Abdullah bin Abu Bakar mendatangi gua setiap malam dan menyampaikan berita tentang rencana dan kegiatan kafir Quraisy.
Sebelum fajar ia sudah kembali ke Makkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Makkah.
b. Amar bin Fuhairah menggiring domba-domba gembalaannya ke dalam gua pada malam hari sehingga Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar
bisa minum susu domba. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Makkah sebelum fajar setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke
Makkah, agar jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
c. Abdullah bin Ariqat Laitsi, seorang kafir yang dapat dipercaya dan bekerja sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar datang ke gua
Tsur, setelah hari ke-tiga, membawa dua ekor onta. d. Pada waktu itu Abu Bakar menawarkan satu dari unta itu kepada Nabi
saw sebagai hadiah. Namun beliau SAW memaksa membeli unta itu. Abu Bakar RA pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar
empat ratus dirham. Unta dikenal sebagai unta Nabi saw yang dinamai Quswa.
e. Dengan dipandu oleh Abdullah bin Ariqat, mereka berdua memulai perjalanan menuju Madinah. Amar juga menyertai perjalanan mereka.
3. Suraqa
Ketika itu Quraisy mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi Muhammad saw. Ketika
terdengar kabar bahwa ada rombongan tiga orang sedang dalam perjalanan, mereka yakin itu adalah Muhammad dan sahabatnya. Suraqa b. Malik b.
Ju’syum, salah seorang dari Quraisy, juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta. Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia
mengelabui orang-orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad. Tetapi diam-diam ia menyuruh pembantunya untuk menyiapkan kuda dan
perlengkapannya. Ketika tidak ada orang yang melihatnya, ia segera memacu kendaraannya ke pesisir yang ditunjukkan orang tersebut. Suraqah
mengendarai kuda yang cepat, sehingga ia bisa mengejar rombongan hijrah Nabi SAW tersebut dan jaraknya semakin dekat. Nabi Saw tetap tenang,
sementara Abu Bakar yang duduk di boncengan unta Nabi SAW, terlihat cemas dan berkali-kali melihat ke belakang.
Buku Siswa SKI MTS kelas VII 62
Setelah jarak makin dekat, tiba-tiba kuda Suraqah terjerembab jatuh, Nabi SAW terus saja berjalan tanpa memperdulikan Suraqah yang
mengejarnya. Setelah berhasil mendekati lagi, Suraqah menyiapkan anak panahnya, tetapi lagi-lagi kudanya terjerembab, sementara Nabi SAW terus
berjalan. Masih juga penasaran, setelah berhasil membebaskan kudanya, ia mengejar lagi, tetapi untuk ketiga kalinya, kudanya terjerembab dan kali ini
diikuti dengan debu yang bertaburan di udara. Sadarlah Suraqah bahwa orang yang dikejarnya bukanlah orang sembarangan.
Setelah berhasil membebaskan kudanya dan tidak ada lagi niat untuk menangkap atau membunuh Nabi SAW, ia berhasil mendekati rombongan
beliau dan memanggilnya. Setelah berhadapan dengan Nabi SAW, ia meminta maaf dan memohon untuk tidak diapa-apakan. Ia juga menawarkan
untuk memberikan perbekalan yang dibawanya. Nabi SAW memaafkannya tetapi menolak pemberiannya, hanya saja beliau meminta untuk
merahasiakan pertemuannya itu.
Sesaat kemudian Nabi SAW berkata pada Suraqah, Wahai Suraqah, bagaimana perasaanmu jika engkau memakai dua gelang Kisra?
“Kisra bin Hurmuz? Suraqah tercengang tak mengerti. Nabi SAW tersenyum memandang ekspresi Suraqah, tetapi beliau
tidak menjelaskan lebih lanjut. Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan perjalanan hijrah.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Persia yang telah dikalahkan pasukan muslim. Umar teringat akan kisah
Nabi SAW bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra di antara tumpukan ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan
berkata, Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu, lalu katakan, : Maha benar Allah dan RasulNya.
4. Masjid Quba