1. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw dan Umat Islam, Madinah
bernama Yasrib. Yasrib terkenal dengan daerah subur dengan hasil pertanian kurma. Selain itu, posisinya sebagai jalur perdagangan antara selatan dan
utara. Kondisi ini menarik Orang-orang untuk menetap di Madinah. Penduduk Yasrib pertama adalah Suku Amaliqoh. Kedatangan Yahudi dari
Siria membuat peralihan kekuasaan dari Amaliqoh ke tangan Yahudi. Suku Yahudi datang ke Madinah karena diusir dan disiksa oleh Kerajaan Romawi.
Suku-suku Yahudi yang datang ke Madinah adalah Bani Nadhir, Bani Quraizhah, Bani Ghathafan, dan Bani Qainuqa. Mereka membawa
kepercayaan agama Yahudi. Setelah itu datang Imigran dari Arab Yaman yaitu suku Aus dan Khazraj dengan membawa agama pagan yaitu
kepercayaan kepada benda-benda dan kekuatan alam. Arab Yaman mengikuti kepercayaan sama dengan kepercayaan orang Arab Makkah.
2. Hijrah menurut bahasa meninggalkan, sedangkah menurut istilah
meninggalkan sesuatu untuk menuju sesuatu yang baru. Dalam sejarah Islam, Hijrah adalah kegiatan perpindahan Nabi Muhammad bersama para
shahabat dari Makkah ke Madinah dengan tujuan mempertahankkan dan menegakkan Islam. Hijrah terbagi menjadi 2 macam yaitu pertama hijrah
makaniyah yaitu meninggalkan tempat. Selama masa kenabian, terjadi 3 hijrah makaniyah yaitu ke Habasyah, Thaif, dan Madinah. Kedua, hijrah
manawiyah yaitu meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah manawiyah terdiri dari 4 macam yaitu hijrah i’tiqady, fikriyah, syu’uriyah,
dan sulukiyyah.
3. Nabi Muhammad memilih hijrah untuk menghindari ancaman dan
penyiksaan kaum Quraisy. Madinah menjadi pilihan selanjutnya dengan mempertimbangkan posisinya tidak jauh dari Makkah, dia memiliki ikatan
kerabat dari kakeknya Abdul Mutholib, karakter penduduknya yang lembut, dan tentunya Hijrah merupakan perintah Allah swt.
4. Kafir Quraisy meningkatkan tekanan dan ancaman terhadap Nabi