Bidang Politik dan Militer

Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan di masjid terdiri dari dua tingkat. Pertama, tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja. Kedua, tingkat tinggi yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealimannya. c. Arabisasi Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab arabisasi buku pada masa Marwan gencar dilakukan. Ia memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Yunani, Siria, Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab. d. Baitul Hikmah Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. Perhatian serta pelestarian berbagai sarana dan aktifitas di gedung ini terus menjadi perhatian dalam perjalanan Daulah Bani Umayyah hingga masa Marwan.

6. Bidang Politik dan Militer

Kondisi perpolitikan pada masa awal Dinasti Bani Umayyah cenderung stabil. Muawiyah dengan kemampuan politiknya mampu meredam gejolak-gejolak yang terjadi. Hingga ia mengangkat anaknya Yazid menjadi penggantinya, barulah terjadi pergolakan politik. Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama spritual power dengan kekuasaan politik. Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama. PerkembanganPrestasi Pada Bidang Politik Militer Yaitu Dengan Terbentuknya Lima Lembaga Pemerintahan, antara lain : a. lembaga politik An-Nizam As-Siyasy Dinasti Bani Umayah menerapkan organisasi politik yang terdiri dari jabatan Khilafah kepala negara, wizarah kementerian, kitabah kesekretariatan, hijabah pengawal pribadi Khalifah. b. lembaga keuangan An-Nizam Al-Maly Dinasti Bani Umayah mempertahankan pengelolaan baitul maal baik pemasukan maupun pengeluaran. Sumber pemasukan baitul maal diperoleh dari hasil pajak pengahasilan tanah pertanian disebut kharraj dan Pajak individu bagi masyarakat non Muslim disebut jizyah. Atau hasil pajak perdagangan imfor yang disebut usyur. c. lembaga tata usaha An-Nizam Al-Idary Dinasti Bani Umayah membagi wilayah kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat dipimpin oleh khalifah, sedangkan daerah dipimpin oleh gubernur yang disebut wali. Untuk pelaksanaan tata negara yang teratur, Bani Umayah mendirikan beberapa departemen antara lain Diwan al Kharraj departemen pajak, diwan al rasail departemen pos dan persuratan, diwan al musytaghillat departemen kepentingan umum, dan diwan al khatim departemen pengarsipan d. lembaga kehakiman An-Nizam Al-Qady Buku Siswa SKI MTS kelas VII 160 Dinasti Bani Umayah memisahkah kekuasaan eksekutif pemerintah dan Yudikatif pengadilan. Dimana pelaksanaan kekuasaan yudikatif terbagi menjadi 3, yaitu, al qadha Hakim masalah negara, al Hisbah hakim perkara pidana, dan Al Nadhar fil Madlalim mahkaman tinggi atau banding e. lembaga ketentaraan An-Nizam Al-Hardy Lembaga ketentaraan sudah ada sejak Khulafaurrosyidin. Perbedaanya pada rekrutmen personilnya. Dimana masa Khulafaurrosyidin, setiap orang boleh menjadi tentara, sedangkan pada masa Dinasti Bani Umayah hanya diberikan kepada orang-orang Arab. Pada formasi tentara, Dinasti Bani Umayah mempergunakan istilah di kerajaan Persia. Formasi itu terdiri dari Qolbul Jaisy pasukan inti yang berisi Al Maimanah pasukan sayap kanan, al maisarah pasukan sayap kiri, al Muqaddimah pasukan terdepan, dan saqah al jaisyi posisi belakang. Di samping itu juga di bentuk dewan sekretaris Negara diwanul kitabah yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu: 1. sekretaris persuratan katib Ar Rasal 2. sekretaris keuangan katib Al Kharraj 3. sekretaris tentara katib Al Jund 4. sekretaris kepolisian katib Al Jund 5. sekretaris kehakiman katib Al Qadi Langkah-Langkah politik militer bani umayah : 1. memindahkan ibu kota pemerintahan bani umayyah dari kuffah ke damaskus 2. menumpas segala bentuk pemberontakan yang ada demi terciptanya stabilitas keamanan dalam negerinya. 3. Menyusun organisasi pemerintahan agar roda pemerintahannya dapat berjalan lancar 4. Mengubah sistem pemerintahan demokrasi menjadi system monarki 5. Menetapkan bahasa arab sebagai bahasa nasional bani umayyah yang dapat berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa 6. Demi keselamatan khalifah dibentuk Al-Hijabah ajudan dengan tujuan agar tidak terjadi pembunuhan pada khalifah Dalam kebijakan Militer, Dinasti Bani Umayah menerapkan beberapa hal, yaitu a. Undang-undang Wajib Militer Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat undang-undang wajib militer Nizham Tajnid Ijbary. Mayoritas adalah berasal dari orang Arab. b. FutuhatEkspansi Perluasan Daerah Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium Bizantium dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 H. Setelah 7 tahun, Yazid berhasil menaklukkan kota Konstantinopel Buku Siswa SKI MTS kelas VII 161 Perluasan ke Asia Timur, Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus dan Afganistan-Kabul pada tahun 674 M. Pada zaman Abd Malik, daerah Balkh, Bukhara, Khawarizan, Ferghana, Samarkand dan sebagian india Balukhistan, Sind, Punjab dan Multan. Perluasan ke Afrika Utara, dikuasainya daerah Tripoli, Fazzan, Sudan, Mesir 670 M. Perluasan ke barat pada zaman Walid mampu menaklukkan Jazair dan Maroko 89 H. Tahun 92 H Thariq bin Ziyad sampai di Giblaltar Jabal Thariq. Tahun 95 H Spanyol dikuasai. Cordova terpilih menjadi ibukota propinsi wilayah Islam di Spanyol. Buatlah kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang, kemudian diskusikan naskah di atas, dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Jelaskan langkah Dinasti Bani Umayah di bidang Adminstrasi