97 5. Jelaskan jenis-jenis abrasif sintetik skor 3
6. Apa kelebihan dari abrasif sintetik dibanding abrasif alami? skor 2 7. Jelaskan cara pembuatan bahan abrasif sintetik berikut
a. Boron karbida skor 2 b. Karborundum skor 2
8. Sifat keras yang dimiliki oleh bahan abrasif banyak dimanfaatkan pada berbagai perkakas mesin. Jelaskan perkakas apa sajakah yang
menggunakan bahan abrasif sebagai komponen utamanya? skor 3
Skor total = 20
F. Rangkuman
1. Bahan abrasif atau dikenal juga dengan penggosok atau amplas adalah material yang keras dan tajam yang digunakan untuk menggosok,
mengasah, atau mengikis permukaan benda yang lebih lunak. 2. Suatu material harus memiliki kriteria-kriteria tertentu agar disebut sebagai
bahan abrasif. Kriteria tersebut meliputi tingkat kekerasan dan kerapuhan tertentu, serta tahan terhadap temperatur tinggi.
3. Kekerasan suatu material yang menjadi kriteria dari bahan abrasif diukur dengan menggunakan skala Mohs yang memiliki rentangan antara 1 hingga
10. Dalam skala ini intan memiliki kekerasan 10, sehingga menjadikan intan sebagai material terkeras yang ada di alam.
4. Secara umum, bahan abrasif memiliki kekerasan antara 7 – 10 pada skala
Mohs. 5. Berdasarkan asalnya, bahan abrasif terbagi menjadi dua jenis yaitu bahan
abrasif alami dan bahan abrasif sintetik. Bahan abrasif alami umumnya mengandung pengotor-pengotor yang menjadikan kekerasannya berkurang
sehingga keefektifannya sebagai bahan abrasif lebih rendah dibanding bahan abrasif sintetik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah Anda mengerjakan soal latihan sebagai penguji sejauh mana Anda memahami kegiatan pembelajaran 4, cocokkan jawaban Anda dengan kunci
98 jawaban yang ada di bagian akhir kegiatan ini. Ukurlah tingkat penguasaan
materi kegiatan belajar 4 dengan rumus sebagai berikut :
Tingkat penguasaan = skor perolehan : skor total x 100
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah : Baik sekali = 90
– 100 Baik = 80
– 89 Cukup = 70
– 79 Kurang = 0
– 69 Bila tingkat penguasan mencapai 80 ke atas, silahkan melanjutkan untuk
mengerjakan soal evaluasi. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 harus mengulangi Kegiatan Belajar 4 terutama pada bagian yang belum
dikuasai.
H. Kunci Jawaban
1. Bahan abrasif adalah material yang keras dan tajam yang digunakan untuk menggosok, mengasah, atau mengikis permukaan benda yang lebih lunak.
2. Kriteria bahan abrasif: memiliki kekerasan 7 – 10 pada skala Mohs, rapuh,
dan tahan terhadap temperatur tinggi 3. Prinsip pengukuran kekerasan menurut skala Mohs adalah dengan cara
membandingkan kemampuan menggores dari suatu material. 4. Abrasif alami: korundum, garnet, berlian, emery
5. Abrasif sintetik: boron karbida B
4
C, boron nitrida c-BN, silikon karbida SiC.
6. Bahan abrasif alami umumnya mengandung pengotor yang menurunkan keefektifannya dalam menggosok material, sedang bahan abrasif sintetik
memiliki kemurnian yang relatif tinggi sehingga lebih efektif dalam menggosok bahan.
7. Proses pembuatan: a. Boron karbida
Diperoleh dengan cara mereduksi boron trioksida dengan menggunakan reduktor karbon atau magnesium yang dilakukan di dalam tungku busur
listrik dengan persamaan reaksi:
99
2500
o
C
2B
2
O
3
+ 7C B
4
C + 6CO b. Karborundum silikon karbida
Pembuatan karborundum dilakukan dengan cara meleburkan campuran silika pasir dan karbon kokas dengan sejumlah garam dan serbuk
gergaji dalam tungku busur listrik pada temperatur 2500
o
C menurut persamaan reaksi
Si s + C s SiC s + 2CO g
8. Perkakas yang berbahan dasar bahan abrasif: Gerinda
Amplas Alat potong baja berkecepatan tinggi
Cetakan logam
100
101
PENUTUP A. Kesimpulan
Telah dipaparkan tentang ekstraksi logam, teknik metalurgi serbuk, paduan logam, dan bahan abrasif. materi yang telah disampaikan berisi tentang
bagaimana proses untuk mendapatkan suatu logam dari bijihnya yang terdiri dari berbagai tahapan sehingga logam dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan.
Teknik metalurgi serbuk merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengolahan logam menjadi material pabrikasi. Metode ini menjadi alternatif
dalam pengolahan logam disamping metode pengecoran yang digunakan selama ini. Salah satu produk yang dapat dibuat melalui teknik metalurgi serbuk dan
metode pengecoran adalah paduan logam yang dikenal dengan sebutan aloi atau lakur. Dalam pembuatannya paduan logam terdiri dari logam induk dan
material tambahan yang dapat berupa logam maupun nonlogam. Kuningan, perunggu, monel, dan duralumin adalah contoh-contoh paduan yang banyak
diaplikasikan. Aplikasi dari logam-logam tersebut berupa komponen – komponen
yang biasanya memiliki permukaan yang masih kasar. Permukaan yang kasar tersebut dapat dihaluskan dengan menggunakan bahan abrasif. Bahan abrasif
yang sering ditemui berupa roda gerinda, pengasah pisau, dan kertas amplas. Harapannya semoga materi yang telah disampaikan dapat membantu guru
dalam menjelaskan keterkaitan antara mata pelajaran kimia dengan mata pelajaran produktif di SMK Teknologi dan Rekayasa, sehingga terjadi
sinkronisasi dan kesinergian pembelajaran di SMK. Modul ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya segala kritik dan saran yang
membangun senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi rekan guru kimia dalam
mengembangkan pembelajaran kimia di SMK khususnya SMK kelompok Teknologi dan Rekayasa.
B. Tindak Lanjut
Guru setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dari modul grade 8 ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari