Sejarah Penemuan Wolfram Tungsten

32 b. Hidrometalurgi c. Elektrometalurgi Berikan contoh proses ekstraksi logam untuk masing-masing tipe metalurgi tersebut. skor 6 2. Dalam proses ekstraksi logam dari bijihnya dapat dilakukan secara kimia maupun secara fisika. Tentukan apa kelebihan dan kelemahan proses-proses tersebut skor 6 3. Mengapa dalam ekstraksi logam, bijih logam umumnya diubah menjadi senyawa oksidanya? skor 2 4. Tidak semua senyawa oksida dapat direduksi oleh C. Dari senyawa-senyawa oksida berikut, senyawa manakah yang dapat direduksi oleh C pada suhu 25 o C? skor 8 PbO CuO Fe 2 O 3 MgO CO 2 Pb Cu Fe Mg C ∆H o kJ.mol -1 -217,5 -155,2 -882,2 -601,7 -393,7 ∆S o J.mol -1 .K -1 68,7 43,5 90,0 26,8 213,8 64,8 33,3 27,2 32,7 5,7 5. Mineral apa sajakah yang mengandung logam titanium? skor 2 6. Mengapa rutil tidak dapat direduksi dengan menggunakan karbon pada temperatur 1000K? gunakan diagram Ellingham sebagai dasar jawaban Anda skor 2 7. Jelaskan garis besar ekstraksi titanium dari rutil menurut proses Kroll skor 4 8. Komponen apa saja yang terbuat dari titanium pada industri otomotif? skor 2 9. Mineral apa sajakah yang mengandung logam tungsten? skor 3 10. Jelaskan sifat fisika dari logam tungsten 11. Apa kelebihan dari tungsten sehingga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kawat filamen bola lampu? skor 3 12. Mengapa pada pengolahan bijih tungsten untuk memperoleh tungsten murni tidak dapat dilakukan dengan metode fisika melainkan melalui proses kimia yang melibatkan berbagai reaksi dengan zat lain?skor 2 Total skor = 40 33

F. Rangkuman

1. Untuk memperoleh logam dari bijihnya dilakukan proses ekstraksi logam yang memiliki tiga tipe yaitu hidrometalurgi, pirometalurgi, dan elektrometalurgi. Proses ekstraksi logam dilakukan dengan melalui tahapan- tahapan: pemekatan bijih, proses reduksi, dan proses pemurnian. 2. Temperatur adalah salah satu faktor yang menentukan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi reduksi dalam proses ekstraksi logam. Pengaruh temperatur pada suatu reaksi dapat ditentukan melalui persamaan Gibbs. Selain dengan menggunakan persamaan Gibbs, pengaruh temperatur dengan reaksi reduksi bijih logam dapat dilihat melalui diagram Ellingham. 3. Logam titanium di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk bijihnya. Mineral atau bijih yang mengandung logam titanium meliputi: rutil dan ilmenit. 4. Logam titanium diperoleh dari bijihnya dengan cara ekstraksi logam dengan metode Kroll, Van Arkel, dan J. Meggy – M. Prieto. Namun di industri yang paling banyak digunakan adalah metode Kroll di mana pada produk akhir diperoleh logam titanium dalam bentuk sponge. Untuk memurnikan titanium digunakan metode Van Arkel dengan cara memanakan logam titanum dengan uap iodin menghasilkan uap titanium IV iodida yang selanjutnya dilewatkan di atas kawat tungsten pada suhu 140 o C. 5. Logam titanium memiliki sifat ringan, kuat, dan tahan karat. Sifat-sifat tersebut menjadikan titanium banyak dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi seperti pada bidang otomotif, kedokteran, industri pesawat terbang, dan perumahan. 6. Tungsten ditemukan dalam bentuk bijihnya terutama sebagai wolframit dan skelit. 7. Tungsten tidak dapat diekstraksi dengan cara fisika terutama tipe pirometalurgi sebab tergolong sebagai logam memiliki titik leleh yang tinggi sehingga diperlakukan secara hidrometalurgi. 8. Sifat khas yang dimiliki oleh tungsten selain memiliki titik leleh paling tinggi diantara semua logam, tungsten dikenal sebagai logam yang keras dan tahan karat serta memilki kekuatan regangan yang tinggi.