Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
Persepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian Kotler, 2000. Persepsi seseorang terhadap suatu stimulus bisa
berupa positif atau negatif. Hal tersebut tergantung pada pengalaman individu itu sendiri. Bila seseorang memiliki pengalaman yang menyenangkan terhadap
suatu objek, maka biasanya ia akan mempersepsikan objek tersebut secara positif, begitu pula sebaliknya. Namun demikian terdapat banyak hal lain yang
dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek tertentu seperti kebudayaan, pengetahuan, suasana hati, situasi, konteks, waktu dan lain
sebagainya. Produsen berusaha sebaik mungkin untuk membentuk persepsi yang baik
terhadap produknya dengan berbagai usaha. Beberapa penelitian sebelumnya tentang citra merek dan loyalitas menunjukkan bahwa ada keterkaitan diantara
keduanya. Citra yang dibentuk perusahaan akan menentukan proses pemasaran, yang nantinya akan berpengaruh pada keputusan pembelian
konsumen dan loyalitasnya. Apabila berbicara mengenai suatu benda atau barang, maka tidak terlepas
dari nama atau merek. Merek merupakan nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan
mendiferensiasi membedakan barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain Kotler dalam Simamora, 2003
Pemasaran tertumpu pada penciptaan merek-merek yang mudah diingat oleh konsumen yang bersifat membedakan dengan yang lainnya, sehingga
dapat memperkuat citra merek atau brand image di benak konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Rangkuti 2002, menyatakan bahwa brand image citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Citra merek
mempunyai peran yang sangat penting karena membedakan suatu perusahaan atau produk dengan yang lain. Produk mudah ditiru, tetapi citra merek yang
terekam dalam benak konsumen, tidak dapat ditiru. Tanpa citra merek yang kuat dan positif sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan
baru, mempertahankan pelanggan yang sudah ada, serta meminta mereka membayar dengan harga tinggi. Citra merek dapat dibentuk melalui iklan,
promosi, publisitas, distribusi dan harga suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
Rokok sebagai salah satu produk konsumsi masyarakat, meskipun bukan kebutuhan pokok namun pada sebagian orang, rokok sudah layaknya sebagai
kebutuhan pokok terutama oleh para perokok. Konsumen tidak sembarangan memilih merek rokok yang dikonsumsinya. Perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan tertentu mengapa ia mengkonsumsi rokok atau loyal terhadap rokok merek tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain reputasi, kelebihan,
karakteristik produk dan karakteristik konsumen. Salah satu produk rokok kretek yang sangat akrab dan terkenal adalah merek “Gudang Garam Filter”
produksi PT Gudang Garam Tbk. Gudang Garam yang berdiri sejak 1958 termasuk salah satu perusahaan
rokok yang besar dan cukup diperhitungkan di industri rokok nasional. Ditengah gencarnya promosi yang dilakukaan oleh perusahaan rokok lain
melalui iklan televisi, sponsor acara musik dan olah raga maupun event-event PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lain. Gudang garam dengan produk andalan Gudang Garam Filter cukup mampu bersaing dengan perusahaan rokok lain, hanya dengan sesekali
mensponsori suatu event maupun iklan televisi yang lebih jarang ditayangkan dibandingkan dengan perusahaan rokok lain.
Persepsi konsumen terhadap citra merek rokok Gudang Garam Filter dapat berbeda antara konsumen satu dengan yang lainnya. Hal tersebut
tergantung pada berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen mengenai citra merek produk tersebut. Persepsi yang terbentuk
dalam diri konsumen terhadap citra merek rokok Gudang Garam Filter akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Konsumen yang memiliki persepsi positif
terhadap citra merek rokok Gudang Garam Filter mungkin akan lebih memilih untuk tetap loyal mengkonsumsi rokok Gudang Garam Filter. Namun
sebaliknya, konsumen yang memiliki persepsi negatif terhadap citra merek rokok Gudang Garam Filter mungkin cenderung tidak loyal atau berganti
untuk memilih produk rokok merek lainnya..