37
Penyebaran alat ini menggunakan kategori favorable dengan skor, SS:4, S:3, TS:2, STS;1 dan kategori unfavorabel dengan skor SS:1, S:2,
TS:3, STS: 4.
Tabel 3. Skala Loyalitas Konsumen
No. Atribut Kognisi Afeksi Konasi
Jumlah F 1 1 1
3 1 Komitmen
UF 1 1 1
3 Jumlah
2 2
2 6 33.3
F 1 1 1 3
2 Minat UF 1
1 1 3
Jumlah 2
2 2
6 33.3
F 1 1 1 3
3 Pembelian Berulang
UF 1 1 1
3 Jumlah
2 2
2 633.3
Total 633.3
633.3 633.3
18100
Tabel 4. Sebaran Butir Pernyataan Loyalitas Konsumen
No. Atribut Kognisi Afeksi Konasi Jumlah
F 16 1 7
3 1 Komitmen
UF 8 10
15
3 Jumlah
2 2
2 6 33.3
F 3 14
4
3 2 Minat
UF 6 13
5 3
Jumlah 2
2 2
6 33.3
F 11 9 2
3 3 Pembelian
Berulang UF
17 18 12
3 Jumlah
2 2
2 633.3
Total 633.3
633.3 633.3
18100
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan sebelum suatu alat ukur
digunakan dalam suatu penelitian. Hal ini bertujuan agar alat yang digunakan dalam penelitian menjadi akurat dan dapat dipercaya Azwar,
2005. Selain itu Sugiyono 2004 mengemukakan bahwa dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,
maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan
hasil penelitian yang valid dan reliabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Validitas Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
Sugiyono, 2004. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas, alat ukur yang
digunakan adalah validitas isi yakni validitas muka yang mengukur validitas berdasarkan penampilan tesnya dan validitas logis yang
menunjukkan sejauh mana isi tes mewakili atribut yang hendak diukur. Validitas alat penelitian ini diketahui dengan cara menggunakan
profesional judgment oleh dosen pembimbing skripsi. Untuk mengukur kesahihan butir-butir pernyataan, menggunakan
rumus Pearson Product Moment yaitu mengkorelasikan skor masing- masing butir dengan skor totalnya. Ketentuannya adalah jika r hitung
lebih besar dari r tabel, maka butir yang diuji dinyatakan sahih, namun jika r hitung kurang atau sama dengan r tabel pada signifikansi 5,
maka butir yang diuji dinyatakan gugur. b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan atau kehandalan alat ukur dalam mengukur gejala. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh
mana pengukuran dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama, atau dengan kata lain taraf keajegan yang diperoleh para subjek yang diukur dengan
alat yang sama atau alat ukur yang setara pada kondisi berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach,
ketentuannya adalah jika koefisien reliabilitas Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka instrumen yang diuji dinyatakan reliabel Nunnaly
dalam Ghozali, 2005.
H. Metode Analisis Data
Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan
dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih
adalah sama Sugiyono, 2004 : 212. Hasil dari penghitungan kemudian dibandingkan dengan r tabel pada
sejumah sampel yang digunakan N dengan taraf kesalahan 5 sig. p 0,05 atau tingkat kepercayaan 95.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penelitian
1. Orientasi Kancah a. Profil PT Gudang Garam Tbk
Perjuangan PT Gudang Garam Tbk hingga mencapai sukses seperti sekarang ini dimulai sejak tahun 1958. Pada tanggal 26 Juni 1958,
Bapak Surya Wonowidjojo memulai usaha membuat rokok kretek dengan merek dagang “Gudang Garam” dengan bercirikan industri
rumah tangga yang hanya menggunakan alat tradisional sederhana. Pada saat itu jumlah tenaga kerjanya hanya sekitar 50 orang dan menempati
lahan sewaan seluas 1000 m
2
yang berlokasi di Jalan Semampir II1 Kediri. Gudang Garam memulai produksi perdananya, berupa Sigaret
Kretek Klobot SKL dan Sigaret Kretek Tangan SKT, dengan hasil produksi hanya sekitar 50 juta batang pada tahun 1958. Pada mulanya
pemasaran hasil produksi hanya meliputi sekitar daerah Kediri Karesidenan Kediri.
Setelah menjalankan usaha selama 10 tahun Gudang Garam menjadi semakin terkenal sehingga pendirinya mempertimbangkan
untuk memperluas usaha. Pada tahun 1969, perusahaan beralih status menjadi sebuah firma guna mengikuti perkembangan dunia usaha.
Gudang Garam juga mendapat dukungan dari BNI 1946 untuk
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memenuhi kebutuhan modal kerja yang berawal dari hanya jumlah jutaan rupiah hingga menjadi milyaran rupiah.
Memasuki tahun 1971, status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas PT dan mendapatkan fasilitas PMDN. Dengan
status Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam semakin berkembang, baik dari segi kualitas produksi, menejemen
maupun teknologi, sehingga pada tahun 1979 mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin SKM. Produksi sigaret kretek mesin ini tidak
merubah sifat PT Gudang Garam sebagai perusahaan yang menganut sistem padat karya, bahkan semakin memperluas kesempatan kerja.
Kiat-kiat manajemen yang menjadikan PT. Gudang Garam, Tbk. menjadi seperti sekarang ini, bercermin pada pandangan hidup
Almarhum Surya Wonowidjojo yang juga menjadi falsafah perusahaan, yaitu Catur Dharma Perusahaan, yaitu : 1 Kehidupan yang bermakna
dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan, 2 Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
3 Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain dan 4 Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Pada tahun 1985, Bapak Surya Wonowidjojo wafat dengan meninggalkan kenangan indah kepada seluruh karyawan. Saat itu justru
persaingan di industri rokok semakin ketat, dengan kondisi demikian, perusahaan harus berjuang demi kelestarian perusahaan dan
kesejahteraan karyawan yang merupakan cita-cita beliau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan perusahaan, maka pada tahun 1990 PT. Gudang Garam melakukan
penawaran umum untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada masyarakat melalui bursa effek.
Pada tahun 1991, perusahaan mengembangkan usaha di bidang kertas industri melalui PT Surya Pamenang, berkedudukan di Kediri.
Presentase kepemilikan saham PT Gudang Garam Tbk. pada PT Surya Pamenang saat ini adalah 100 kurang 1 satu saham. Salah satu
tujuan pengembangan bidang usaha ini adalah untuk menjamin kesinambungan akan pasok bahan pengepakan bermutu tinggi, yang
sebelumnya kebutuhan bahan pengepakan berkualitas tertentu masih harus diimpor. PT Surya Pamenang akan ikut serta memenuhi
kebutuhan pasar di Indonesia dan di luar negeri di samping juga untuk memenuhi kebutuhan kertas kemasan PT Gudang Garam Tbk. sendiri.
Produksi PT Surya Pamenang saat ini adalah Coated Folding Boxboard, Coated Solid Bleached Board
dan Coated Duplex Board. b. Profil Rokok Gudang Garam Filter
Rokok Gudang Garam Filter tersaji dalam dua kemasan, yaitu kemasan isi 12 dalam bungkus kertas Coated Folding Boxboard dan
isi 50 dalam bungkus kaleng. Rokok Gudang Garam Filter terbuat dari perpaduan tembakau Temanggung dan Madura yang dibumbuhi
cengkeh dan saus dengan aroma yang khas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI