E. Analisis Data Kualitatif
Dalam setiap penelitian perlu disertakan standar yang dipakai untuk mengevaluasi penelitian tersebut. Begitu pula dengan jenis penelitian kualitatif,
untuk dapat menjadi suatu penelitian yang baik harus mampu memenuhi standar- standar tertentu. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kredibilitas
Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif Poerwandari, 2005. Kredibilitas studi
kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola
interaksi yang kompleks. Istilah kredibilitas ini pada dasarnya merupakan pengganti konsep
validitas. Namun, beberapa peneliti tetap menggunakan istilah validitas. Stangl 1980 dan Sarantakos 1993 menyampaikan bahwa dalam
penelitian kualitatif, validitas dicapai tidak melalui manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya, dan upayanya mendalami dunia empiris
dengan menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data dalam Poerwandari, 2005. Konsep yang digunakan antara
lain validitas kumulatif, validitas komunikatif, validitas argumentatif dan validitas ekologis. Validitas kumulatif dicapai bila temuan dari studi-studi
lain mengenai topik yang sama menunjukkan hasil yang kurang lebih serupa. Validitas komunikatif dilakukan melalui dikonfirmasikannya
kembali data dan analisisnya kepada subyek penelitian. Validitas
argumentatif dapat tercapai bila presentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan baik rasionalnya, serta dapat dibuktikan dengan melihat
kembali ke data mentah. Sementara itu, validitas ekologis menunjuk pada sejauh mana studi dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang
diteliti, sehingga justru kondisi “apa adanya” dan kehidupan sehari-hari menjadi konteks penting penelitian Sarantakos, dalam Poerwandari,
2005. Dalam penelitian ini, langkah-langkah peneliti dalam melakukan
analisis adalah sebagai berikut: 1.
Membuat verbatim berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan bantuan tape recorder.
2. Membuat kode-kode atas tema-tema utama yang muncul untuk
diberikan pada proses kategorisasi. 3.
Melakukan kategorisasi terhadap tema-tema utama yang muncul dari verbatim wawancara dengan kode-kode yang telah dibuat sebelumnya;
4. Melakukan cross check dengan subyek untuk mendapatkan validitas
atas data yang diperoleh peneliti. 5.
Peneliti juga secara terbuka mau mendiskusikan proses penelitian, hasil temuan dari pengumpulan data tersebut dengan pihak lain, seperti
dengan sesama peneliti yang sedang melakukan penelitian dan juga dengan dosen pembimbing, sehingga dimungkinkan mendapatkan
saran dan kritik yang bisa meningkatkan kualitas atau kepercayaan dari penelitian ini.
Tabel 2. Kode Analisis Data
Kode
Struktur Sikap a.
Komponen kognitif b.
Komponen afektif c.
Komponen konatif Pembentukan Sikap
a. Pengalaman pribadi
b. Pengaruh orang lain
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
e. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama f.
Pengaruh faktor emosional Waria
a. Pengertian
b. Kegiatan kaum waria
KK KA
KO
Pr Po
Pk Pm
Pl Pe
Pt Kg
b. Dependabilitas
Dependabilitas menggantikan istilah reliabilitas. Melalui konstruk dependabilitas, peneliti memperhitungkan perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai hasil dari pemahaman yang lebih mendalam tentang
setting yang diteliti. Yang dapat dilakukan adalah mengkonsentrasikan diri pada pencatatan rinci fenomena yang diteliti, termasuk interrelasi aspek-
aspek yang berkait. Dengan melakukan pencatatan rinci tersebut, peneliti mengundang orang lain untuk mempelajari dengan seksama hasil
penelitian tersebut. Akhirnya, dengan data mentah yang terkumpul
lengkap dan diorganisasikan dengan baik, peneliti memungkinkan pihak lain untuk mempelajari data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis bila
perlu, bahkan melakukan analisis kembali Marshall dan Rossman, dalam Poerwandari, 2005.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mencapai dependabilitas penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pemberian uraian deskriptif yang konkret, catatan ucapan, dan
percakapan verbatim, kutipan yang cermat sehingga tidak memberi kemungkinan tafsiran yang beragam.
2. Pencatatan info dengan alat mekanis seperti alat perekam sehingga
respon dari subyek dapat ditangkap dengan cermat dan jelas. 3.
Port folio, yaitu mencatat hal-hal penting yang muncul saat wawancara dilakukan.
4. Penyatuan dependabilitas dan konfirmabilitas.
Konfirmabilitas merupakan
suatu bentuk obyektifitas dalam penelitian
kualitatif. Obyektifitas disini dalam pengertian transparansi, yaitu kesediaan peneliti untuk mengungkapkan secara terbuka proses dan
elemen-elemen penelitiannya sehinga memungkinkan pihak lain
melakukan penilaian Sarantakos, dalam Poerwandari, 2005.
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN