E. Definisi dan Batasan Remaja
Remaja atau
adolescence berasal dari kata kerja latin adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Piaget dalam Hurlock, 1996 mengatakan bahwa
istilah adolescence ini mempunyai arti luas, mencakup kematangan mental, emosional dan sosial.
Gunarsa 1986 berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa, yaitu antara 12 tahun sampai 21
tahun. Masa ini lebih menunjuk pada masa peralihan dengan semua perubahan psikis yang dialami seseorang.
Sedangkan Monks 1991 membagi usia remaja menjadi tiga bagian, yaitu masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan
masa remaja akhir 18 – 21 tahun. Dalam hal ini, penulis lebih mengarahkan kepada Subyek usia remaja akhir.
Jadi, yang dimaksud remaja dalam penelitian ini adalah seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 18 – 21 tahun.
F. Ciri-ciri Masa Remaja
Mappiare 1982 mengatakan bahwa ada perubahan yang terjadi dalam diri seorang remaja. Perubahan itu antara lain adalah mulainya remaja memiliki
stabilitas dalam hal sikap atau pandangan yang menjadi relatif menetap, dan tidak mudah digoyahkan oleh orang lain. Perasaan senang atau tidak senang terhadap
suatu objek didasarkan pada hasil pemikirannya sendiri. Keinginan mereka dalam menentukan sikap tidak bergantung pada orang lain yang lebih dewasa. Remaja
mempunyai citra diri dan sikap atau pandangan yang lebih realistis. Mereka mulai menilai dirinya sebagaimana adanya, dan menghargai orang lain seperti keadaan
yang sesungguhnya. Petro Blos dalam Sarwono, 1989 mengatakan bahwa pada masa remaja
akhir, remaja mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan memperoleh pengalaman baru. Diungkapkan pula bahwa pada masa ini identitas
seksual sudah terbentuk dan tidak berubah lagi. Sementara itu, Hurlock 1996 mengungkapkan bahwa pada masa remaja,
seseorang mulai mencapai kematangan emosi dengan menilai situasi secara kritis terlebih dahulu. Selain itu, dalam hal pemilihan teman, remaja mulai berkeras
untuk memilih sendiri teman-temannya tanpa campur tangan orang dewasa. Havighurst dalam Hurlock, 1996 mengatakan bahwa seseorang dalam
sepanjang rentang kehidupannya mempunyai tugas perkembangan, termasuk pada usia remaja. Sebagian dari tugas perkembangan usia remaja adalah menjalin
hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita dan dimulainya kemandirian emosional dari mereka. Dalam menjalin hubungan ini,
remaja bebas menentukan pilihannya untuk bergaul dengan siapa saja tanpa harus memperoleh persetujuan dari orang lain. Remaja juga mulai dapat menghargai
orang lain sesuai dengan keadaan yang sesunguhnya. Sedangkan tercapainya kemandirian emosional pada masa remaja ini berkaitan dengan pambentukan
sikap mereka terhadap suatu obyek sesuai dengan pemikiran mereka sendiri yang realistis dan kritis.
Penulis menggunakan kelompok remaja sebagai Subyek dalam penelitian ini karena pada usia ini seseorang memulai kemandirian dan kestabilan emosi
yang mempengaruhi bagaimana mereka menyikapi suatu hal sesuai dengan pemikiran mereka sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain. Selain itu juga
karena masa ini adalah masa mereka mencapai peran jenisnya sebagai laki-laki atau perempuan dan terbentuknya identitas seksual yang menetap.
G. Heteroseksual Remaja