Jenis Penelitian Definisi Operasional Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta atau keadaan tertentu, yaitu sikap remaja terhadap kaum waria. Sedangkan Travers dan Sevilla dalam Halida, 2004, mengatakan bahwa data yang diperoleh bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang sementara berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

B. Definisi Operasional

1. Sikap Sikap adalah suatu kumpulan pendapat, keyakinan seseorang mengenai obyek yang relatif menetap, yang disertai perasaan tertentu, dan memberikan dasar untuk membuat kecenderungan berperilaku atau merespon obyek tersebut dengan cara tertentu. 2. Remaja Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 18 – 21 tahun. 3. Waria Waria adalah seseorang yang mempunyai fisik sempurna sebagai laki-laki, namun bersifat, bertingkah laku, serta berperasaan seperti wanita sehingga cenderung menampilkan diri sebagai wanita dan menolak sebagai laki-laki, bahkan mempunyai keinginan untuk mengubah alat-alat seksnya menjadi wanita dengan cara pembedahan dan penyuntikan hormon.

C. Subyek Penelitian

Subyek akan diambil dengan teknik pemilihan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah empat orang remaja yang bertempat tinggal di Yogyakarta dengan kriteria sebagai berikut : 1. Pria atau wanita yang sedang menempuh pendidikan di SLTA atau pun yang sudah di perguruan tinggi. 2. Berusia 18 – 21 tahun dengan rincian satu orang berusia 18 tahun, satu orang berusia 19 tahun, satu orang berusia 20 tahun, dan satu orang berusia 21 tahun. 3. Tahu apa yang disebut waria sesuai dengan definisi operasional. 4. Jarak tempat tinggal subyek dengan lokasi kaum waria biasa berkumpul. Keempat subyek yang diambil bertempat tinggal di Yoyakarta, mulai dari yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi kaum waria berkumpul hingga jauh dari lokasi kaum waria biasa berkumpul, yaitu kurang 1 Km, antara 1 Km – 5 Km, antara 5 Km – 10 Km, dan lebih dari 10 Km. Sejauh penelusuran peneliti, di Yogyakarta ada beberapa tempat yang sering digunakan untuk mangkal para waria, yaitu di Parangkusumo, di Jalan Lingkar Selatan, tepatnya di utara pabrik gula Madukismo yang dikenal dengan sebutan “Krasil”, di sebelah timur perempatan terminal Giwangan, di taman kota depan Bank Indonesia, di sekitar stasiun Tugu dan stasiun Lempuyangan termasuk di perempatan Pengok, perempatan Galeria, dan Jalan Kaliurang mulai perempatan mirota kampus sampai perempatan Barek. Pengambilan subyek didasarkan pada jarak tempat tinggal subyek dengan lokasi kaum waria biasa berkumpul karena diasumsikan bahwa subyek yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi kaum waria biasa berkumpul, akses pengetahuannya tentang waria lebih banyak karena lebih sering melihat dan memperhatikan kaum waria dan tentu hal ini akan mempengaruhi sikap mereka. Sedangkan subyek yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi kaum waria biasa berkumpul diasumsikan akses pengetahuannya tentang waria lebih sedikit dibanding yang dekat sehingga mungkin akan terjadi perbedaan sikap antara subyek yang dekat dengan subyek yang jauh tempat tinggalnya dengan lokasi kaum waria biasa berkumpul. Dengan kriteria di atas diharapkan mampu mewakili populasi remaja yang ada sehingga subyek bisa representatif dan sesuai dengan tujuan penelitian.

D. Metode Pengumpulan