Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan, peneliti dapat menarik simpulan sebagai berikut. 1 Diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 cukup bervariasi. Dalam karangan tersebut, ditemukan penggunaan kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata serapan. Diksi yang tidak ditemukan dalam karangan adalah kata populer dan kata asli. Diksi yang paling banyak digunakan adalah kata khusus yaitu 104 kata, kemudian kata umum yaitu 66 kata, kata tidak baku yaitu 49 kata, kata konkret yaitu 40 kata, kata baku yaitu 35 kata, kata abstrak yaitu 24 kata, kata serapan yaitu 16 kata. Diksi yang paling sedikit digunakan adalah kata kajian yaitu 1 kata. 2 Penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi dapat dikatakan memenuhi aspek ketepatan diksi tetapi tidak memenuhi aspek kesesuaian diksi. Penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi meliputi penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatic, dan penggunaan kata umum-khusus. Penggunaan diksi yang dilihat dari segi kesesuaian diksi meliputi penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragamkaidah bahasa.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diketahui bahwa diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 ini cukup bervariasi, karena dari 10 jenis penggolongan kata ditemukan 8 jenis penggolongan kata. Meskipun bervariasi, diksi yang digunakan dalam tiap kalimat cenderung sama antara karangan yang satu dengan karangan yang lain. Demikian juga dengan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Dilihat dari segi ketepatan diksi, diksi yang digunakan hanya meliputi empat aspek ketepatan diksi. Walaupun demikian, diksi yang terdapat dalam kalimat sudah tepat penggunaannya. Dilihat dari segi kesesuaian diksi, diksi yang digunakan hanya meliputi satu aspek kesesuaian yaitu penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragamkaidah bahasa. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bahwa guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat mampu dalam menulis karangan, tetapi masih kurang cermat dalam hal pemilihan kata dan kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai. Oleh karena itu, diharapkan YPPK Maybrat didukung oleh pemerintah dapat memberikan pembinaan bagi para guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat berkaitan dengan keterampilan menulis, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan.

5.4 Saran

Sehubungan dengan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut. 1 Bagi YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat Diharapkan agar YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat didukung oleh pemerintah untuk memberikan pembinaan mengenai keterampilan menulis bagi para guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan. 2 Bagi Guru-Guru SD Guru-guru SD diharapkan agar lebih menyadari pentingnya mendalami keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan. Selain itu, diharapkan juga agar para guru SD lebih gigih dalam menggali informasi mengenai keterampilan menulis karangan sesuai dengan jenis-jenis karangan yang ada. 3 Bagi Peneliti Lain Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan dapat meneliti dengan mengembangkan rumusan masalah dan mengadakan observasi untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih memuaskan. Selain itu, diharapkan juga agar para peneliti lain dapat menggali informasi lebih dalam mengenai kondisi di lapangan. 67 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. 2010. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah. __________. 1986. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I. Jakarta: PT. Gramedia. __________. 2007. Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Martin, Yosanti. 2006. Kesalahan Diksi pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 20052006. Yogyakarta. Moleong. Lexy J. 1989. Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya. Moeliono, Anton M. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Gramedia Nasir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah. Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca. http:bintangpapua.comindex.phplain-lainpapuakab supioriitem18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca. Diakses pada 16 Maret 2015, pukul 09. 47 WIB.