Tahapan Penyajian Hasil Analisis Triangulasi Data

Kategori-kategori tersebut dibuat dengan melakukan koding. Koding adalah proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya Moleong, 2008:27. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Data yang diperoleh kemudian ditulis dengan kode-kode yang telah ditentukan. Selanjutnya, dilakukan interpretasi berupa uraian mengenai hasil analisis data.

4.2.1 Analisis Jenis Diksi

Hasil analisis diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dapat dilihat dalam tabel yang telah dimunculkan pada bagian deskripsi data. Dalam kolom yang disajikan, dituliskan jumlah kalimat tiap karangan dan banyaknya temuan tentang diksi dalam setiap karangan. Diksi yang dimaksud meliputi 1 kata abstrak dan kata konkret, 2 kata umum dan kata khusus, 3 kata populer dan kata kajian, 4 kata baku dan kata non baku, 5 kata asli dan kata serapan. Secara khusus, analisis mengenai diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 akan dibahas dalam uraian di bawah ini. 4.2.1.1 Hasil Analisis Kata Abstrak dan Kata Konkret Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata abstrak dan kata konkret dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. 1 Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. ABk. 8 2 Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. AFk. 1 3 Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. FLk. 4 4 Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. FLk. 10 Kata pelajaran dalam kalimat 1, kata rajin dalam kalimat 2, kata kesehatan dalam kalimat 3, dan kata disiplin dalam kalimat 4 merupakan kata abstrak karena rujukannya berupa konsep atau pengertian Soedjito, 1988. Kata konkretnya masing-masing adalah pelajar, perajin, penyehat, dan pendisiplin. 5 Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. ABk. 1 6 Demikian cerita saya. ABk. 14 7 Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. AFk. 1 8 Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. FBk. 5 Kata bangun dalam kalimat 5, kata cerita dalam kalimat 6, kata belajar dalam kalimat 7, dan kata kegiatan dalam kalimat 8 merupakan kata konkret karena rujukannya berupa objek yang dapat dicerap oleh pancaindera Soedjito, 1988. Kata abstraknya masing-masing adalah kebangkitan, penceritaan, pembelajaran, dan giat. 4.2.1.2 Hasil Analisis Kata Umum dan Kata Khusus Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata umum dan kata khusus dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. 9 Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. ITk. 1 10 Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. ITk. 2 11 Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. ITk. 3 12 Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. MYnk. 7 Kata mengisahkan dan menuju dalam kalimat 9, kata mengenakan dan seragam dalam kalimat 10, kata berangkat dan bergegas dalam kalimat 11 merupakan kata khusus, karena kata-kata tersebut terbatas ruang lingkupnya Soedjito, 1988. Beberapa di antaranya merupakan sinonim kolokasi dari kata tertentu dan beberapa lainnya merupakan hiponim dari kata tertentu. Kata mengisahkan dan menuju dalam kalimat 9 merupakan sinonim kolokasi dari kata menceritakan dan kata ke. Kata mengenakan dalam kalimat 10 merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai. Kata seragam dalam kalimat 10 merupakan hiponim dari kata pakaian. Kata berangkat dan bergegas merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi dan cepat. 4.2.1.3 Hasil Analisis Kata Populer dan Kata Kajian Setelah melakukan analisis terhadap masing-masing kalimat, peneliti tidak menemukan adanya penggunaan kata populer, sedangkan kata kajian yang ditemukan hanya satu kata. Berikut contoh penggunaan kata kajian dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. 13 Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. YFk. 1 Kata analisis dalam kalimat 13 merupakan contoh penggunaan kata kajian, karena kata tersebut merupakan kata yang dikenal dan dipakai oleh para ilmuankaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah Soedjito, 1988. 4.2.1.4 Hasil Analisis Kata Baku dan Kata Nonbaku Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata baku dan kata nonbaku dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. 14 Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. ABk. 1 15 Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya. MYnk. 10 16 Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. PTk. 1 17 Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya. PTk. 3 18 Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah. PTk. 5 19 Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. STk. 8