Selain itu, narasi juga memiliki sebuah plot atau alur. Menurut Keraf 2007:145, ada bagian yang mengawali narasi, ada bagian yang merupakan perkembangan
lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu.
2.6 Kerangka Berpikir
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada Tahun 2014 ini, termasuk jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode kualitatif. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah
untuk menyusun data yang telah terkumpul, menjelaskan, dan menganalisis data tersebut.
Dalam penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata- kata, gambar, dan bukan angka-angka Moleong, 1989:7. Data penelitian ini
berupa hasil tertulis tentang diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti akan mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah guru sebanyak 19
orang. Berikut ini nama-nama guru yang karangannya peneliti ambil sebagai data penelitian.
1. Agustinus Baru
11. Monika Yewen 2.
Anjelo Fanatay 12. Paskalis Tenan
3. Arnoldus Sedik
13. Pelipus Korain 4.
Emiliana Kocu 14. Sandra Togas
5. Falentinus Bame
15. Thadeus Taus 6.
Florensia Leltakaeb 16. Tresita Tenau
7. Fransiska Fede
17. Valerius Korain 8.
Hendrikus Turot 18. Yanuarius Fanataf
9. Inventus Taa
19. Yosepha Korain 10. Matheus Yumte
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat di setiap kalimat pada karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada
tahun 2014. Karangan tersebut berjumlah 19 karangan yang diperoleh dari para guru ketika menjalani pelatihan Kurikulum 2013 pada tahun 2014 di Sorong,
Papua.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan penelitian Nasir,
1988:221. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tes mengarang. Tes mengarang yang dilakukan adalah mengarang sebuah karangan narasi. Dalam
melaksanakan tes mengarang, guru-guru diberi waktu 45 menit. Guru-guru membuat karangan narasi berdasarkan gambar seri ya
ng bertema “Kegiatan di Pagi Hari Sebelum Pergi ke Sekolah
”.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2002:123. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
memperoleh data berupa perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut
ini perintah penulisan karangan dan gambar seri d engan tema “Kegiatan di Pagi
Hari Sebelum Pergi ke Sekolah ”.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Analisis data menurut Moleong 1989:112 adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1
Peneliti mengidentifikasi penggunaan kata yang terdapat pada data yang menjadi objek penelitian. Identifikasi ditujukan pada penggunaan diksi yang
1. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar berseri berikut ini.
2. Tema cerita adalah kegiatan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
3.
Cerita ditulis menggunakan tulisan tegak bersambung pada kertas yang telah disediakan.
digolongkan dalam penggolongan kata, serta penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan kode-kode yang dibuat peneliti. Berikut kode-kode tersebut. 1
Data Karangan i.
AB = Agustinus Baru
ii. AF
= Anjelo Fanatay iii.
AS = Arnoldus Sedik
iv. EK
= Emiliana Kocu v.
FB = Falentinus Bame
vi. FL
= Florensia Leltakaeb vii.
FF = Fransiska Fede
viii. HT
= Hendrikus Turot ix.
IT = Inventus Taa
x. MY
= Mateus Yumte xi.
MYn = Monika Yewen
xii. PT
= Paskalis Tenan xiii.
PK = Pelipus Korain
xiv. ST
= Sandra Togas xv.
TT = Thadeus Taus
xvi. TTu
= Tresita Tenau xvii.
VK = Valerius Korain
xviii. YF
= Yanuarius Fanataf xix.
YK = Yosepha Korain
2 Penggolongan Kata Menurut Soedjito, 1988
i. KAb
= Kata Abstrak ii.
KKo = Kata Konkret
iii. KU
= Kata Umum iv.
KKh = Kata Khusus
v. KP
= Kata Populer vi.
KKa = Kata Kajian
vii. KB
= Kata Baku viii.
KNB = Kata Nonbaku
ix. KAs
= Kata Asli x.
KS = Kata Serapan
3 Ketepatan Pilihan Kata
i. PKDK
= Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi ii.
PKS = Penggunaan Kata Sinonim
iii. PKI
= Penggunaan Kata Idiomatik iv.
PKUK = Penggunaan Kata Umum dan Khusus
4 Kesesuaian Pilihan Kata
i. PKTB
= Penggunaan Kata Tidak Baku