Aspek Ketidakbakuan Kata Pilihan Kata atau Diksi

Pandangan ahli dalam memaparkan modalitas berbeda antara ahli yang satu dengan yang lain. Modalitas menurut Fowler 1986:1991 dalam Widharyanto 2000, dimengerti sebagai komentar atau sikap, yang berasal dari teks, baik secara eksplisit atau implisit, diberikan oleh penulis terhadap hal yang dilaporkan, yakni keadaan, peristiwa, dan tindakan. Menurut Lyons 1977 dalam Abdurahman 2011, modalitas merupakan alat yang dipergunakan oleh seorang pembicara guna menggambarkan sikapnya. Menurut Chaer 2007:262, modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa atau juga sikap terhadap lawan bicaranya. Berdasarkan ketiga pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa modalitas merupakan sikap pembicara untuk menggambarkan maksudnya yang terdapat dalam tulisan maupun yang menjadi ujaran. Modus dan modalitas, keduanya saling berkaitan. Modus mempunyai kaitan dengan modalitas karena keduanya menyangkut amanat ujaran Suwarno, 1985: 101. Letak perbedaannya yaitu, modalitas menyangkut masalah besar kecilnya kemungkinan kebenaran yang dikandung dalam suatu ujaran sedangkan modus menekankan pada masalah sikap pembicara sesuai dengan amanat ujaran Suwarno, 1985:101. Selain itu, perbedaan modus dan modalitas juga dipaparkan oleh Gustianingsih 2008, bahwa perbedaan modus dan modalitas terletak pada pernyataan sikap masing-masing. Modus menyatakan sikap secara gramatikal mengacu pada bentuk, sedangkan modalitas menyatakan sikap secara leksikal termasuk kategori semantis yaitu menyangkut makna. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Alwi 1990 dalam Abdurahman 2011, bahwa modus merupakan kategori gramatikal, sedangkan modalitas termasuk ke dalam kategori semantis. Modalitas sebagai sikap dari penulis atau pembicara dibedakan menjadi bermacam-macam jenis menurut beberapa ahli. Menurut Chaer 2007:262 – 263, dalam kepustakaan linguistik dikenal adanya beberapa jenis modalitas, yaitu. 1 Modalitas Intensional Modalitas intensional yaitu modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan, atau juga ajakan. 2 Modalitas Epsitemik Modalitas epistemik yaitu modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan. 3 Modalitas Deontik Modalitas deontik yaitu modalitas yang menyatakan keizinan atau keperkenaan. 4 Modalitas Dinamik Modalitas dinamik yaitu modalitas yang menyatakan kemampuan. Menurut Widharyanto 2000, modalitas dibagi menjadi empat jenis, yaitu. 1 Modalitas Kebenaran Dalam modalitas kebenaran, penulis menyatakan makna tentang kebenaran dari yang disampaikannya. Pernyataan yang disampaikan dapat berupa kejadian yang sudah pasti dan dapat berupa kejadian yang belum pasti. Berikut merupakan contoh yang dapat memberi penjelasan mengenai pengertian modalitas kebenaran. a Namun, keamanan layanan tersebut masih perlu dipastikan. Tempo, 25 Agustus 2014. b Penyebab lainnya kemungkinan disebabkan oleh adanya budaya yang tidak kondusif serta kurangnya kesadaran akan pentingnya praktik berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah. Bernas, 3 September 2014. 2 Modalitas Keharusan Dalam modalitas keharusan, penulis bermaksud untuk menyatakan suatu keharusan dan ketidakharusan terhadap subjek yang dimaksudkan. Contoh: a Seseorang yang menjadi wakil rakyat bagaimanapun harus memiliki integritas dan kredibilitas, bersih serta tidak memiliki masalah hukum yang serius. Tribun Jogja, September 2014. b Dunia pendidikan harus turut ambil bagian untuk menyelamatkan talenta- talenta muda dari pengaruh buruk narkoba. Educare, Agustus 2014. 3 Modalitas Izin Dalam modalitas izin, penulis menyatakan untuk memberikan suatu persetujuan atau menolak terhadap sesuatu yang dilakukan oleh subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Contoh: a Ancaman hukumannya bisa 20 tahun Tribun Jogja, 20 Februari 2012. b Widyawisata pun dapat menjadi semacam wahana untuk learning by doing. Kedaulatan Rakyat, 18 Desember 2013. c Konjungsi “dan” merupakan bentuk penghubung koordinatif yang hanya boleh hadir dalam posisi intrakalimat. 4 Modalitas Keinginan Dalam modalitas keinginan, penulis menyatakan untuk menghendaki atau menginginkan suatu kejadian yang dilakukan oleh subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Contoh: a Keputusan yang diambil oleh presiden sudah sangat tepat. b Aku ingin pergi ke Jakarta.

2.4 Menulis

Menulis merupakan salah satu kegiatan dari empat keterampilan berbahasa selain kegiatan menyimak, membaca, dan berbicara. Menurut Tarigan 1985:4, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik itu. Dalam kegiatan menulis, kita perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan ketatabahasaan. Apabila tidak memperhatikan penggunaan tata bahasa yang benar, informasi yang akan disampaikan dapat menimbulkan ketidakpahaman. Menulis juga merupakan suatu kegiatan untuk berkomunikasi. Menulis tentu saja akan menghasilkan sebuah tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung Tarigan, 1985: 22. Maka dari itu, kegiatan menulis memerlukan kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek ketatabahasaan yang lain. Hal tersebut dimaksudkan agar tulisan yang