Kerangka Pikir Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka diagram kerangka pemikiran dari penelitian adalah : Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori diatas maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut : Bahwa minat belajar, lingkungan belajar, dan berpikir kritis mempunyai pengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim. Minat Belajar X 1 Pemahaman Akuntansi Y Lingkungan Belajar X 2 Berpikir Kritis X 3 Regresi Linear Berganda Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Nazir 2005 : 126 adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas X

Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain : 1. Minat Belajar X 1 Minat belajar merupakan sumber motivasi atau keinginan untuk memahami atau mengerti hal-hal yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang mereka ingin tahu. 2. Lingkungan Belajar X 2 Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Berfikir Kritis X 3 Berfikir kritis merupakan penggalian makna suatu masalah secara lebih mendalam, berfikiran terbuka terhadap pendekatan dan pandangan yang berbeda-beda dan menetapkan untuk diri sendiri hal-hal yang akan diyakini atau dilakukan.

2. Variabel Terikat Y

Untuk variabel terikat Y Pemahaman Akuntansi Y Mengacu pada pengertian dan pemahaman mahasiswa tentang akuntansi.Dalam hal ini, seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap ilmu akuntansi yang telah dipelajari diukur dari pemahaman dalam mata kuliah akuntansi pokok.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur variabel X dan Y yaitu dengan menggunakan Skala Interval, Sekaran, 2006; 18 yang tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu. Sedangkan teknik penyusunan skalanya menggunakan metode perbedaan semantic Semantik Differetial Scale yaitu skala yang tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disebelah kanan, jawaban sangat negatif terletak disebelah kiri atau sebaliknya. Skala ini digunakan untuk mengukur obyek-obyek yang bersifat psikologikal, sosial maupun fisik Sumarsono, 2004; 25. Varibel kemampuan minat belajar X 1 diukur dengan mengggunakan skala internal dengan instrument yang berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Riswanti 2010 dengan skala 7 poin dengan pola sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Tidak Paham Sangat Paham Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak paham dengan sangat paham. Jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat paham dengan pertanyaan yang diberikan. Variabel lingkungan belajar X 2 diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Riswanti 2010 dengan skala 7 poin dengan pola sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Tidak Paham Sangat Paham Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sangat tidak paham dengan sangat paham. Jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat paham dengan pertanyaan yang diberikan. Variabel berfikir kritis X 3 diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Riswanti 2010 dengan skala 7 poin dengan pola sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Tidak Paham Sangat Paham Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak paham dengan sangat paham. Jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat paham dengan pertanyaan yang diberikan. Variabel Pemahaman Akuntansi Y diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Riswanti 2010 dengan skala 7 poin dengan pola sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Tidak Paham Sangat Paham Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak paham dengan sangat paham. Jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat paham dengan pertanyaan yang diberikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 5 100

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 112

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25