Tabel 4.11 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Cronbach alpha r
tabel
Ket. Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
Pemahaman akuntansi Y 0,884
0,921 0,852
0,717 0,60
0,60 0,60
0,60 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Sumber : Lampiran 5 sd Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel minat
belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
, berpikir kritis X
3
dan pemahaman akuntansi Y adalah reliabel, karena cronbach alpha yang dihasilkan lebih
besar dari 0,60.
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda 4.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas
menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :
Tabel 4.12 : Hasil Uji Normalitas Variabel-Variabel Penelitian
Kolmogorov Smirnov
Tingkat Signifikan
Pemahaman akuntansi Y Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
1,348 1,375
1,923 0,957
0,053 0,046
0,001 0,319
Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui bahwa
distribusi data pada variabel minat belajar X
1
dam lingkungan belajar X
2
adalah tidak berdistribusi normal, karena tingkat signifikan dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kolmogorov-Smirnov yang dihasilkan kurang dari 0,05 sig 5.
Sedangkan distribusi data pada variabel berpikir kritis X
3
dan pemahaman akuntansi Y adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan dari
Kolmogorov-Smirnov yang dihasilkan lebih dari 0,05 sig 5.
Regresi linier
berganda tetap dilanjutkan, walaupun variabel minat
belajar X
1
dam lingkungan belajar X
2
tidak berdistribusi normal, karena : 1.
Mempertimbangkan central limit theorem
untuk sampel yang lebih besar dari 30, distribusi data pada variabel minat belajar X
1
dam lingkungan belajar X
2
dapat dianggap normal Iskandar Itan, 2003. 2. Menurut Gujarati 1995 : 70 bahwa dalam regresi OLS Ordinary Least
Square asumsi normalitas diberlakukan pada u
i
residual. Berikut ini hasil uji normalitas pada residual u
i
: Tabel 4.13 : Hasil Uji Normalitas Pada Residual u
i
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
93 .0000000
.52400849 .102
.085 -.102
.980 .292
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Lampiran 10 Pada tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa distribusi data pada
residual adalah distribusi normal, dilihat dari tingkat signifikan yang dihasilkan yaitu 0,292 5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam regresi
OLS Ordinary Least Square b
, b
1
, b
2
, b
3
dan b
4
adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari u
i
residual. Distribusi sampling dari regresi OLS Ordinary Least Square tergantung
pada distribusi residual u
i
, apabila residual u
i
berdistribusi normal dengan sendirinya b
, b
1
, b
2
, b
3
dan b
4
juga berdistribusi normal Gujarati, 1995 : 66-67.
Dari bukti-bukti di atas dapat disimpulkan bahwa analisis regresi dapat diteruskan, walaupun variabel minat belajar X
1
dam lingkungan belajar X
2
tidak berdistribusi normal.
4.4.2. Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Multikolinearitas
Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 : Hasil Nilai VIF No.
Variabel Bebas Nilai VIF
1. 2.
3. Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
1,208 1,334
1,127
Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF pada
variabel minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X
3
lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi korelasi atau model regresi linier berganda yang
dihasilkan bebas dari multikolinieritas.
2. Heteroskedastisitas
Uji yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah Rank Spearman. Berikut ini hasil uji Rank
Spearman :
Tabel 4.15 : Hasil Uji Rank Spearman Variabel Bebas
Koefisien korelasi Rank Spearman
Tingkat signifikan
Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
0,021 -0,010
-0,049 0,840
0,921 0,638
Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat
signifikansi korelasi Rank Spearman pada variabel minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
lebih besar dari 5 sig 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang
dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.
4.4.3. Persamaan Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi
linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai
berikut : Tabel 4.16 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Koefisien Regresi
Konstanta Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
3,269 0,140
-0,057 0,281
Sumber : Lampiran 11
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 3,269 + 0,140 X
1
- 0,057 X
2
+ 0,281 X
3
Adapun penjelasan persamaan regresi linier berganda tersebut adalah: 1. Konstanta yang dihasilkan sebesar 3,269 menunjukkan besarnya
pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y apabila minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
adalah konstan, maka pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y sebesar 3,269.
2. Koefisien regresi minat belajar X
1
adalah sebesar 0,140 artinya jika minat belajar X
1
naik satu satuan, maka pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y akan naik sebesar 0,140 dengan asumsi
variabel bebas lainnya adalah konstan. 3. Koefisien regresi lingkungan belajar X
2
adalah sebesar -0,057 artinya jika lingkungan belajar X
2
naik satu satuan, maka pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y akan turun sebesar 0,057 dengan
asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 4. Koefisien regresi berpikir kritis X
3
adalah sebesar 0,281 artinya jika berpikir kritis X
3
naik satu satuan, maka pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y akan naik sebesar 0,281 dengan asumsi
variabel bebas lainnya adalah konstan.
4.4.4. Uji Kecocokan Model Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui atau menguji kecocokan model regresi linier berganda yang digunakan. Adapun hasil dari uji F adalah
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.17 : Hasil Uji F
ANOVA
b
4.350 3
1.450 5.109
.003
a
25.262 89
.284 29.612
92 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, berpikir kritis X3, minat belajar X1, lingkungan belajar X2
a. Dependent Variable: pemahaman akuntansi Y
b.
Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai
F
hitung
yang dihasilkan sebesar 5,109 dengan tingkat signifikan sebesar 0,003 lebih kecil dari 5 sig 5 maka H
ditolak dan H
1
diterima, berarti model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui
pengaruh minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y.
4.4.5. Nilai Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
atau R – Square menunjukkan presentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat.
Berikut adalah R – Square yang diperoleh dari hasil analisis: Tabel 4.18 : Nilai Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
.383
a
.147 .118
.53277 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, berpikir kritis X3, minat belajar
X1, lingkungan belajar X2 a.
Dependent Variable: pemahaman akuntansi Y b.
Sumber : Lampiran 11 Nilai R yang dihasilkan sebesar 0,383 menunjukkan bahwa variabel
minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
memiliki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
korelasi ganda yang relatif rendah dengan pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y.
Nilai R
2
yang dihasilkan sebesar 0,147 yang artinya besarnya pengaruh minat belajar X
1
, lingkungan belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Y sebesar 14,7 sedangkan sisanya 85,3 dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
4.4.6. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian
ini adalah
“ minat belajar, lingkungan belajar, dan
berpikir kritis mempunyai pengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jatim ”
dapat dilihat dari hasil uji t. Tabel 4.19 : Hasil Uji t
Variabel Bebas t
hitung
Sig Minat belajar X
1
Lingkungan belajar X
2
Berpikir kritis X
3
2,202 -0,581
2,921 0,030
0,563 0,004
Sumber : Lampiran 11 Penjelasan tabel 4.19 adalah :
1. Variabel minat belajar X
1
secara parsial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Y, dilihat dari nilai
t
hitung
sebesar 2,202 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu 0,030. Pengaruh minat belajar X
1
terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Y adalah positif yang artinya semakin tinggi
minat belajar maka pemahaman akuntansi semakin tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Variabel lingkungan belajar X
2
secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Y, dilihat
dari nilai t
hitung
sebesar -0,581 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 yaitu 0,563. Hal ini berarti lingkungan belajar yang kondusif tidak
memiliki dampak nyata pada tingginya pemahaman akuntansi. 3. Variabel berpikir kritis X
3
secara parsial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Y, dilihat dari nilai
t
hitung
sebesar 2,921 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu 0,004. Pengaruh berpikir kritis X
3
terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Y adalah positif yang artinya semakin kritis cara
berpikir mahasiswa maka pemahaman akuntansi semakin tinggi. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian ini sebagian teruji kebenarannya, karena variabel minat belajar dan berpikir kritis yang berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada
mahasiswa akuntansi, sedangkan variabel lingkungan belajar tidak berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian