PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

(1)

SKRIPSI

Diajukan oleh :

Novy Rachmawati

0613010213/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

Novy Rachmawati

0613010213/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

JAWA TIMUR

2010

SKRIPSI


(3)

JAWA TIMUR

Disusun Oleh :

Novy Rachmawati

0613010213/FE/EA

telah dipertahankan dihadapan

dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 11 Juni 2010

Pembimbing Utama

Tim Penguji

Ketua

Dra. Diah Hari Suryaningrum, MSi.Ak Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi

Sekretaris

Dra. Ec. Dwi Suhartini, MAks

Anggota

Dra.Diah Hari Suryaningrum,MSi.Ak

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

Dr. H.R.Dhani Ichsanuddin Nur, SE.MM

NIP. 030 202 389


(4)

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala Rahmat Karunia-Nya kepada penulis, dan atas izin-Nya pula

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Beberapa Faktor Belajar Terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur” dapat selesai dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian

persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini penyusun telah

banyak mendapat bimbingan, bantuan, kesempatan serta pengorbanan baik

materiil maupun spiritual dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyususn

dengan segala kerendahan hati menyatakan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Ketua Program Studi Akuntansi


(5)

dorongan, dan saran terhadap penyusunan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi dan Staf Karyawan Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Kedua orang tua Ayahanda Soedarmadi dan Ibunda Rurit Tjahyaningsih,

terima kasih atas segala doa, bimbingan, kesabaran, pengorbanan dan kasih

sayang yang tiada hentinya.

7.

Kakak tercinta Rudy Setiawan, terima kasih atas dorongan dan masukan serta

nasehat yang berarti bagi penulis.

8.

Sahabat tercinta Reni Pristiyani (Ndutty) dan Ovi Anindita (Bu2tonk), terima

kasih atas semua dukungan dan bantuan serta kebersamaan yang

menyenangkan selama ini.

9.

Seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebut satu per satu, terima

kasih banyak atas saat-saat kebersamaan ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna baik materi maupun pembahasannya. Oleh karena itu sangat diharapkan

adanya saran kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Juni 2010


(6)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...………... ii

DAFTAR TABEL ……….…………... ix

DAFTAR GAMBAR………... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

ABSTRAK...xiii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1. Latar Belakang Masalah………... 1

1.2. Rumusan Masalah………... 6

1.3. Tujuan Penelitian ………... 7

1.4. Manfaat Penelitian………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 9

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu………...

9

2.2. Landasan Teori………... 23

2.2.1.

Akuntansi………...

23

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi………... 23

2.2.1.2. Tujuan Akuntansi………... 24

2.2.2. Belajar ………... 25

2.2.2.1. Pengertian belajar………... 25

2.2.2.2. Metode Belajar ……….... 25


(7)

2.2.2.2.2.Motivasi………...

28

2.2.2.2.2.1.Pengertian

Motivasi……...

28

2.2.2.2.2.2.Tujuan Motivasi…………... 30

2.2.2.2.2.3.Teori

Motivasi………...

30

2.2.2.2.3.Sikap………..

32

2.2.2.2.3.1.Pengertian

Sikap………...

32

2.2.2.2.4.Kualitas dan Potensi Dosen

Pengajar………32

2.2.2.2.4.1.Pengertian

Mengajar………..

33

2.2.2.2.4.2.Prinsip-prinsip Mengajar yang

Efektif…… ………... 33

2.2.2.2.5.Media Pendidikan atau Alat

Pembelajaran………

35

2.2.2.2.5.1.Pengertian Media Pendidikan

atau Alat Pembelajaran…….. 35

2.2.2.5.2.Manfaat

Media

Pendidikan…...

35

2.2.3.

Pemahaman

Akuntansi………...

36

2.2.3.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi……… 36

2.3. Pengaruh Minat, Motivasi, Sikap, Kualitas dan Potensi Tenaga

Pengajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi……….... 37


(8)

2.3.3.Pengaruh Sikap Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntans... 38

2.3.4.Pengaruh Kualitas dan Potensi Tenaga Pengajar Terhadap

Tingkat

Pemahaman

Akuntansi………...

40

2.3.5.Pengaruh Media Pendidikan Terhadap Tingkat

Pemahaman

Akuntansi

……….…...

41

2.4. Kerangka Pikir………... 41

2.5.

Hipotesis………...

44

BAB III METODE PENELITIAN………... 45

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………... 45

3.1.1. Definisi Operasional………... 45

3.1.2. Pengukuran Variabel………... 46

3.2. Teknik Penentuan Sampel………... 49

3.2.1.

Populasi………...

49

3.2.2.

Sampel………...

49

3.3. Teknik Pengumpulan Data………... 51

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data………... 51

3.3.2. Cara Pengumpulan data………... 52

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis………... 53

3.4.1. Teknik analisis………... 53

3.4.2. Uji Validitas, Uji Reabilitas, dan Uji Normalitas………….. 53


(9)

3.4.3. Uji Asumsi Klasik………... 55

3.4.4. Uji Hipotesis………... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 61

4.1.

Deskripsi Obyek Penelitian... 61

4.1.1.Sejarah Umum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur... 61

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan... 62

4.1.2.1.

Falsafah...

62

4.1.2.2.

Visi...

62

4.1.2.3.

Misi...

63

4.1.2.4.

Tujuan...

63

4.1.3. Riwayat Progdi Akuntansi... 64

4.1.3.1.Visi

Progdi

Akuntansi...

65

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi... 65

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi... 65

4.2.

Deskripsi Sampel Penelitian... 66

4.3.

Deskripsi Hasil Penelitian... 66

4.3.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel Minat (X

1

)...

67

4.3.2. Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi (X

2

)... 68


(10)

4.3.5. Rekapitulasi Jawaban Variabel Media Pendidikan (X

5

)... 70

4.3.6. Rekapitulasi Jawaban Variabel Pemahaman Akuntansi (Y)... 71

4.4. Uji Kualitas Data... 72

4.4.1.Uji

Validitas...

72

4.4.1.1.Hasil Uji Validitas Varibel Minat (X

1

)... 72

4.4.1.2.Hasil Uji Validitas Varibel Motivasi (X

2

)...

73

.... 74

4.4.1.4.

75

4.4.1.5.

4.4.1.3.Hasil Uji Validitas Varibel Sikap (X

3

)...

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas dan Potensi

Dosen Pengajar (X

3

)... 74

4.4.1.5.Hasil Uji Validitas Variabel Media Pendidikan (X

3

).

Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi

(X

3

)... 76

4.4.2.Uji

Reabilitas...

76

4.4.3.Uji

Normalitas...

77

4.5. Uji Asumsi Klasik... 78

4.5.1.Autokorelasi...

78

4.5.2.Multikolinieritas...

78

4.5.3.Heteroskedasitas...

79

4.6.Analisis Regresi Linier Berganda... 80


(11)

4.7.2

...

96

AMPIRAN

.Konfirmasi Hasil Penelitian dengan Tujuan dan Manfaat

Penelitian... 90

4.7.2.Perbedaan Penelitan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu. 91

4.7.3.Keterbatasan

Penelitian...

94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 96

5.1.

Kesimpulan...

96

5.2.

Saran...

DAFTAR PUSTAKA


(12)

Tabel 2.1.

Tabel 4.8.

Tabel 4.10.

Tabel 1.1. Hasil survey pendahuluan……… 5

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian

Sekarang……….. 21

Tabel 3.1. Ketentuan ada tidaknya autokorelasi……….. 56

Tabel 4.1. Karakteristik Responden... 66

Tabel 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Minat (X

1

)... 67

Tabel 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Motivasi (X

2

)... 68

Tabel 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Sikap (X

3

)...

68

Tabel 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas dan Potensi

Dosen Pengajar (X

4

) ...

69

Tabel 4.6. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Media Pendidikan (X

5

).

70

Tabel 4.7. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Pemahaman Akuntansi

(Y)... 71

Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Minat (X

1

)...

72

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Motivasi (X

2

)... 73


(13)

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Media Pendidikan (X

5

) 75

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Pemahaman Akuntansi

(Y)... 76

Tabel 4.14. Uji Reabilitas... 77

Tabel 4.15. Uji Normalitas... 77

Tabel 4.16. Hasil Uji Autokorelasi... 78

Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas... 78

Hasil Uji Heteroskedasitas... 79

Tabel 4.18.

an Regresi... 80

abel 4.20. Hasil Uji Kesesuaian Model... 83

abel 4.21. Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat... 84

abel

4.22. Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian

Terdahulu... 89

Tabel 4.19. Persama

T

T


(14)

DAFTAR GAMBAR


(15)

Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3

Uji Validitas

Lampiran 4

Uji Reabilitas

Lampiran 5

Uji Normalitas

Lampiran 6

Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis

Lampiran 7

Daftar Tabel F dengan Signifikan 0,05


(16)

Oleh

Novy Rachmawati

ABSTRAK

Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuaan seseorang untuk

mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi dapat

diukur dari nilai mata kuliah Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan

Menengah,Akuntansi Keuangan Lanjutan, Auditing, dan Teori Akuntansi.

Sedangkan tingkat pemahaman sendiri dapat diperoleh dari proses pembelajaran.

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedangkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor intern, seperti minat, motivasi, bakat, sikap, dan lain-lain.

Sedangkan faktor ekstern, seperti keluarga, sekolah yang meliputi : metode

mengajar, kurikulum, alat-alat yang digunakan dalam pelajaran, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui

dan menguji pengaruh minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pegajar,

serta media pendidikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa

akuntansi dan apakah terdapat pengaruh paling dominan dari kelima variabel

tersebut.

Obyek penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur angkatan 2006. Variabel penelitian

yang digunakan sebagai variabel bebas adalah minat, motivasi, sikap kualitas

dosen pengajar, serta media pendidikan sebagai variabel bebas, dan pemahaman

akuntansi sebagai variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi

linier berganda.

Berdasarkan hasil uji F (tabel) dan uji t (tabel) dapat disimpulkan bahwa

minat (X

1

), motivasi (X

2

), kualitas dan potensi dosen pengajar (X

4

), serta media

pendidikan (X

5

) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi (Y), sedangkan sikap (X

3

) berpengaruh signifikan terhadap

pemahaman akuntansi (Y).

Keyword : Minat, Motivasi, Sikap, Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar,

Media Pendidikan, Pemahaman Akuntansi


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan masyarakat Indonesia berjalan searah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Negara kita adalah negara yang sedang berkembang yang memerlukan tenaga yang terampil dan memiliki keahlian untuk membangun negara. Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan dirasa penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan prioritas utama yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang.

Saat ini realitas yang kita hadapi adalah terus bertambahnya lulusan Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun. Setiap tahun puluhan ribu lulusan perguruan tinggi (Sarjana dan Diploma) masuk ke pasar kerja, namun hanya sebagian kecil saja yang dapat diserap oleh dunia kerja. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas sebagian besar lulusan perguruan tinggi sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lowongan kerja yang ada, di samping faktor masih terbatasnya lowongan kerja baru.(Anonim 1,2008)


(18)

Sementara itu beberapa kalangan yang berkepentingan juga mengemukakan pendapat bahwa dunia perguruan tinggi kurang cepat menanggapi dengan tepat tuntutan persyaratan baru dunia kerja terhadap kemampuan, keterampilan, dan sikap para lulusan di sektor modern. Berbagai kekurangan dikeluhkan, seperti dasar pengetahuan yang kurang memadai, belum siap kerja, kurang produktif, kurang dapat bekerjasama dalam tim, dan lain sebagainya. Dikemukakan juga pendapat bahwa perguruan tinggi kurang antisipatif terhadap perkembangan besar yang akan dihadapi di masa depan dengan globalisasi dan pasar bebas Asia Pasifik (Anonim, 2007). Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam sebuah perusahaan, kompetensi yang paling dibutuhkan tentu saja adalah mampu bekerjasama dengan baik, dapat mengelola diri, serta memiliki semangat motivasi tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya (Anonim 1, 2009). Sesuai dengan kondisi yang demikian maka setiap perguruan tinggi baik swasta maupun negeri perlu memperhatikan seberapa besar tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mahasiswanya sehingga nantinya dapat diperoleh lulusan yang berkualitas.

Menurut Budhiyanto dan Nugroho (2004), tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai–nilai yang didapatkan, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep–konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu


(19)

akuntansi yang sudah diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di dunia kerja.

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi. Dalam prosesnya, kualitas tenaga dosen merupakan titik sentral yang akan sangat menentukan tinggi-rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi. Dosen adalah SDM perguruan tinggi yang memiliki peran yang sangat sentral dalam semua aktivitas di perguruan tinggi. Dalam era globalisasi ini, seorang dosen bukan hanya dituntut pakar dalam bidang kajian ilmunya (mengajarkan, meneliti, dan mengabdikannya kepada masyarakat) tetapi juga dituntut untuk mampu berkomunikasi (verbal dan tulisan), mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; memiliki jejaring yang luas, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar, dan lain-lain. (Anonim,2010).

Untuk memperoleh lulusan mahasiswa yang berkualitas, peran dosen tidaklah penting bila tidak diimbangi dengan dorongan dari dalam mahasiswa itu sendiri. Menurut Purwanto (1990, 73), secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Slameto (2003:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri


(20)

dengan sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Menurut Slameto (2003:188), sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif.

Menurut Hamalik (1989:12), media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di kampus.

Menurut Slameto (2003 : 2), mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Purwanto (1990 : 102) menyatakan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor yang ada dalam individu itu sendiri yang disebut faktor individual, seperti faktor kematangan pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan pribadi. Sedangkan faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, seperti keluarga, pengajar atau guru, cara mengajar, alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, serta faktor kesempatan yang tersedia.


(21)

atau pembelajaran dalam perkuliah. Faktor intern disini misalnya minat, motivasi, dan sikap seorang mahasiswa, sedangkan faktor ekstern misalnya kualitas dan potensi tenaga pengajar, serta media pendidikan. Untuk itu, kedua faktor tersebut harus saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, karena apabila kedua faktor tersebut tidak sejalan, maka akan mengakibatkan proses perkuliahan akan mengalami kegagalan. Berhasil atau tidaknya perkuliahan yang dilakukan mahasiswa dapat diukur melalui hasil evaluasi belajar mahasiswa pada akhir semester dan tingkat pemahaman serta kemampuan masing – masing individu dapat diketahui ketika mereka memasuki dunia kerja.

Tabel 1.1. Hasil survey pendahuluan

Jawaban

No Item pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

0 0 4 3 10 8 0 25 1 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

Pengantar Akuntansi 0% 0% 16% 12% 40% 32% 0% 100%

0 0 3 6 12 4 0 25 2 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

AKM I 0% 0% 12% 24% 48% 16% 0% 100%

0 0 2 10 10 3 0 25 3 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

AKM II 0% 0% 8% 40% 40% 12% 0% 100%

0 0 2 12 6 5 0 25 4 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

AKL I 0% 0% 8% 48% 24% 20% 0% 100%

0 0 1 11 11 2 0 25 5 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

AKL II 0% 0% 4% 44% 44% 8% 0% 100%

0 0 2 9 10 4 0 25 6 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi I 0% 0% 8% 36% 40% 16% 0% 100%

0 0 4 13 6 2 0 25 7 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

0% 0% 16% 52% 24% 8% 0% 100%

0 0 3 8 7 5 2 25

8 Apakah anda sudah mengerti isi kandungan mata kuliah

Teori Akuntansi 0% 0% 12% 32% 28% 20% 8% 100%


(22)

ini, yaitu salah satunya adalah dasar pengetahuan yang kurang memadai, namun mahasiswa justru berpendapat sebaliknya. Mereka merasa bahwa mereka telah paham terhadap dasar pengetahuan mereka. Hal ini tampak pada tingginya presentase mahasiswa yang merasa cukup paham terhadap mata kuliah akuntansi. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan (tabel 1.1) dengan keterangan bahwa angka 1–3 mempunyai makna bahwa mahasiswa kurang paham dengan mata kuliah akuntansi, angka 4 merupakan nilai rata– rata yang mempunyai makna bahwa mahasiswa cukup paham dengan mata kuliah akuntansi, dan 5–7 mempunyai makna bahwa mahasiswa sangat paham terhadap mata kuliah akuntansi, rata–rata mahasiswa akuntansi merasa bahwa mereka cukup paham dengan mata kuliah akuntansi seperti Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi Keuangan Menengah II, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, Akuntansi Keuangan Lanjutan II, Auditing I, Auditing II dan Teori Akuntansi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Beberapa Faktor Belajar terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran’ Jawa Timur”.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan masalah yaitu :


(23)

1. Apakah minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar, serta media pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi ?

2. Apakah motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penyusunan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menguji pengaruh minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar, serta media pendidikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

2. Untuk mengetahui dan menguji apakah motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa serta sebagai upaya untuk melatih berpikir secara ilmiah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang ada. 2. Bagi Universitas


(24)

Mampu memberikan umpan balik bagi pihak perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan akuntan yang berkualitas dan memberikan masukan kepada pihak jurusan dalam menetapkan kebijaksanaan – kebijaksanaan di masa yang akan datang serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk keperluan penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.

3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi kepada pembaca tentang beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian terdahulu

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh:

1. Mas’ud Machfoedz (1999)

Penelitian ini mengambil judul :

“Studi Persepsi mahasiswa Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi”.

a. Perumusan Masalah :

Cukup profesionalkah pengajar akuntansi di perguruam tinggi jurusan akuntansi di Indonesia ?

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Tingkat profesionalisme dosen universitas negeri secara signifikan

lebih tinggi dibanding tingkat profesionalisme dosen universitas swasta.

2. Tingkat profesionalisme dosen universitas di Jawa secara

signifikan lebih tinggi dibanding tingkat profesionalisme dosen perguruan tinggi di luar Jawa.

3. Ada pengaruh IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa,

dan penghasilan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen akuntansi.


(26)

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para

dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi negeri dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi swasta.

2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para

dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di Jawa dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di luar Jawa.

3. Bahwa IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa, dan

penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen akuntansi.

2. Joan Suryanti Budhiyanto dan Paskah Ika Nugroho (2004)

Penelitian ini mengambil Judul :

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”

a. Perumusan Masalah :

Apakah kecerdasan emosionl mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi dan seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman


(27)

2. Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

3. Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

4. Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

5. Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan

pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial.

2. Variabel – variabel kecerdasan emosional (pengenalan diri,

pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

3. Noorlailie Soewarno (2005)

Penelitian ini mengambil judul :

“Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Menjadi Mahasiswa Berprestasi : Penelitian pada Mahasiswa jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi universitas Airlangga”.


(28)

a. Perumusan Masalah :

Apakah sikap mahasiswa jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi universitas Airlangga mempengaruhi perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi.

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara akademik

2. Keinginan mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh secara

signifikan terhadap niat untuk berprestasi secara akademik.

3. Niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik.

4. Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan.

5. Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh terhadap perilaku

mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan dan minat.

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara akademik

2. Bahwa keinginan mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif


(29)

3. Bahwa niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik.

4. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan.

5. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan dan minat.

4. Rissyo Melandy, dkk (2007)

Penelitian ini mengambil judul :

“Sinkronisasi Komponen Kecerdasan Emosional Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dalam Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Akuntansi”

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah terdapat sinkronisasi atau hubungan positif antar

komponen kecerdasan emosional.

2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Pengendalian diri berhubungan positif terhadap pengenalan diri

2. Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri


(30)

4. Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri

5. Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

6. Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri

7. Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri

8. Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri

9. Keterampilan sosial berhubungan positif terhdap pengendalian diri

10.Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi

11.Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi

12.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi

13.Empati berhubungan positif terhadap motivasi

14.Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap terhadap

motivasi

15.Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

16.Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati

17.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati

18.Motivasi diri berhubungan positif terhadap empati

19.Keteranpilan sosial diri berhubungan positif terhadap empati

20.Empati berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi

21.Pengenalan diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial

22.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial


(31)

24.Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial

25.Keteranpilan sosial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi

26.Lima komponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh

terhadap tingkat pemahaman akuntansi

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Secara simultan komponen kecerdasan emosional saling memiliki

pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk keterampilan sosial dan empati tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

2. Bila dilihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat

pemahaman akuntansi menunjukkan bahwa ke semua komponen kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap tingkat pemahaman akuntannsi baik diuji secara parsial maupun secara simultan.

3. Menurut Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar,

faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak didiknya.


(32)

5. Fitriani Amarullah dan Dahlia Sari (2008) Penelitian ini mengambil judul :

“Studi Pelaksanaan metode PBL dan Hubingannya dengan Soft Skill dan Prestasi Belajar”

a. Perumusan masalah :

1. Bagaimanakah hubungan antara penilaian mahasiswa dengan

trigger problem, fasilitator, dan learning climate dengan peningkatan soft skill mahasiswa ?

2. Bagaimanakah hubungan antara penilaian mahasiswa dengan

trigger problem, fasilitator, dan learning climate dengan prestasi belajar mahasiswa ?

3. Apakah terjadi perbedaan prestasi belajar antara kelas yang

menggunakan metode PBl drngan metode lecyuring?

4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan soft skill antara mahasiswa

ketika menggunakan metode PBL dan ketika menggunakan metode lecturing ?

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas

trigger problem dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

2. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas

fasilitator dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL


(33)

3. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas learning climate dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

4. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas

trigger problem dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

5. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas

fasilitator dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

6. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas

learning climate dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

7. Ada hubungan positif antara peningkatan soft skill mahasiswa

dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL

8. Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang

menerapkan PBL dengan yang menggunakan metode lecturing

9. Terdapat perbedaan dalam peningkatan soft skill mahasiswa

(reasoning skills, problem solving skills, self directed learning skills, communication skills, working in teams, sharing information) antara kelas ketika menggunakan metode PBL dengan kelas ketika menggunakan metode lecturing.


(34)

c. Kesimpulan yang dihasilkan:

1. Untuk hipotesis 1 -3, hasilnya menunjukkan bahwa kualitas trigger

problem, dan learning climate memiliki hubungan positif dan

signifikan dengan peningkatan soft skill mahasiswa, tapi fasilitator tidak punya hubungan yang signifikan dengan peningkatan soft skill mahasiswa.

2. Untuk hipotesis 4 – 7, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

trigger yang memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Faktor lain yaitu kualitas learning climate dan fasilitator belum menunjukkan hubungan dengan prestasi belajar.

3. Untuk hipotesis 8, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan PBL dengan yang menggunakan metode lecturing.

4. Untuk hipotesis 9, hasilnya menunjukkan bahwa untuk mata kuliah

akuntansi manajemen, metode PBL menghasilkan communication skill dan working in team skill yang lebih baik daripada lecturing, namun reasoning skills problem solving skill, knowledge level justru lebih daripada metode lecturing.

6. Lilik Ernawatie (2007)


(35)

“Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta

media pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

2. Apakah motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Diduga minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta

media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Diduga motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta

media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi teruji kebenarannya.

2. Variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi tidak terbukti kebenarannya.


(36)

Penelitian ini mengambil judul :

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Pemahaman Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah faktor kecerdasan emosional berpengaruh terhadap

pemahaman akuntansi.

2. Apakah variabel motivasi mempunyai pengaruh yang dominan

terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Hipotesis yang diajukan :

1. Diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

2. Diduga motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif

terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji kebenarannya.

2. Variabel motivasi dan empati secara parsial mempengaruhi

kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.


(37)

Tabel 2.1.

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Alat analisis yang digunakan Kesimpulan 1 Mas’ud Machfoedz (1999)

-IPK (X1) -Tingkat

pendidikan orang tua (X2)

-Penghasilan orang tua (X3)

-Profesionalisme (Y)

Regresi Linier Berganda

-Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi negeri dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi swasta. -Tidak ada perbedaan yang signifikan

antara profesionalisme para dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di Jawa dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di luar Jawa.

-Bahwa IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa, dan penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen akuntansi. 2 Joan Suryanti Budhiyanto dan Paskah Ika Nugroho (2004)

-Pengenalan diri (X1)

-Pengendalian diri (X2)

-Motivasi (X3) -Empati (X4) -Keterampilan

sosial (X5) -Pemahaman

akuntansi (Y)

Regresi Linier Berganda

-Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial.

-Variabel – variabel kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

3 Noorlailie Soewarno (2005)

-Sikap (X1) -Keinginan (X2) -Niat (X3) -Perilaku (Y)

Struktural Equation Modelling

-Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi ber-pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara akademik

-Bahwa keinginan mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk berprestasi secara akademik. -Bahwa niat mahasiswa jurusan

akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi -akuntansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan.

-Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi ber-pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara


(38)

Lanjutan Tabel 2.1.

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Alat analisis yang digunakan Kesimpulan 4 Rissyo Melandy, dkk (2007)

-Pengenalan diri (X1)

-Pengendalian diri (X2)

-Motivasi (X3) -Empati (X4) -Keterampilan sosial (X5) -Pemahaman akuntansi (Y) Regresi Linier Berganda

Secara simultan komponen kecerdasan emosional memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya komponen pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi yang saling berpengaruh.

5 Fitriani Amarullah dan Dahlia Sari (2008)

-Trigger problem -Fasilitator -Learning climate -Soft skill

Struktural Equation Modelling

Respon mahasiswa berbeda secara signifikan antara metode PBL dan lecturing. Mahasiswa merasa bahwa metode PBL dapat memberikan mereka penjelasan materi secara utuhdari dosen,sehingga mereka merasa kurang dapat menjelaskan suatu konsep, memecahkan masalah,

mengkolaborasikan pengetahuan, dan tidak mengalami peningkatan pengetahuan.

6 Lilik Ernawatie (2007)

-Minat (X1) -Motivasi (X2) -Kualitas dan

potensi dosen pengajar (X3) -Media pendidikan

(X4) -Pemahaman

akuntansi (Y)

Regresi Linier Berganda

-Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi teruji kebenarannya. -Variabel motivasi berpengaruh

dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi tidak terbukti

kebenarannya. 7 Elok

Praptiningsih (2009)

-Pengenalan diri (X1)

-Pengendalian diri (X2)

-Motivasi (X3) -Empati (X4) -Keterampilan sosial (X5) -Pemahaman akuntansi (Y) Regresi Linier Berganda

-Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji kebenarannya.

-Variabel motivasi dan empati secara parsial mempengaruhi kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.

8 Novy Rachmawati (2009)

-Minat (X1) -Motivasi (X2) -Sikap (X3) -Kualitas dan

potensi dosen pengajar (X4) -Media pendidikan

(X5)

Regresi Linier Berganda

-Minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar, serta media pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan secara parsial, hanya sikap yang berpengaruh signifikan.


(39)

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lilik Ernawatie dan Elok Praptiningsih. Dalam penelitian terdahulu tersebut terdapat kesamaan tempat yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan alat analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi

2.2.1.1.Pengertian Akuntansi

Siegel dan Marconi (1989) dalam Ikhsan dan Ishak (2005: 4), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai maslah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 5 ), Akuntansi pada dasarnya

juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya teori akuntansi memiliki hubungan yang bersifat definitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu struktur akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar, yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan


(40)

cara-cara tertentu, untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak

yang berkepentingan. Sedangkan America Accounting Association (AAA)

mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan perbuatan, pertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses atas kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisaasi dengan cara–cara tertentu untuk menghasilkan suatu informasi yang relevan bagi semua pihak yang berkepentingan.

2.2.1.2.Tujuan Akuntansi

Informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari

sistem informasi keuangan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya :

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan

bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberi kredit.

2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat

menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.


(41)

3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam melunasi utang – utangnya.

5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber–

sumber pendanaan perusahaan.

6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai

dalam memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.

2.2.2. Belajar

2.2.2.1. Pengertian Belajar

Tingkat pemahaman dapat diperoleh melalui proses pembelajaran.

Menurut Purwanto (1990: 102), belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Sedangkan Slameto (2003 : 2), mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2.2.2.2. Metode Belajar

Slameto (2003:82), metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan


(42)

untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Kebiasaan belajar dapat dibentuk melalui :

a. Membuat jadwal dan pelaksanaannya.

b. Membaca dan membuat catatan.

c. Mengulangi bahan pelajaran

d. Konsentrasi.

e. Mengerjakan tugas.

2.2.2.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan belajar tergantung dari beberapa faktor. Purwanto (1990 : 102), mengemukakan, bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

a. Faktor yang ada dalam individu itu sendiri yang disebut faktor

individual, seperti :

1. Faktor kematangan pertumbuhan

2. Faktor kecerdasan

3. Faktor latihan

4. Faktor motivasi

5. Faktor pribadi

b. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, seperti :


(43)

2. Faktor pengajar atau guru

3. Faktor cara mengajar

4. Faktor alat yang digunakan dalam belajar mengajar

5. Faktor lingkungan

6. Faktor kesempatan yang tersedia

Slamento (2003 : 54), menyatakan faktor–faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

a. Faktor intern, merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar seperti :

1. Kesehatan

2. Intelejence

3. Minat

4. Bakat

5. Motivasi

6. Kematangan

7. Kelelahan

b. Faktor ekstern merupakan faktor yang ada diluar individu seperti :

1. Keluarga

2. Sekolah, yang meliputi:

a. Metode mengajar

b. Kurikulum


(44)

Slameto (2003 : 128), mengemukakan bahwa faktor–faktor lain seperti sikap, kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan, dan lain–lain perlu dipertimbangkan sebagai faktor–faktor yang turut mempengaruhi belajar.

Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor intern dan faktor ekstern sangat mempengaruhi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan atau proses belajar mengajar.

2.2.2.2.1.Minat

2.2.2.2.1.1. Pegertian Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuati dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat – minat baru. (Slameto, 2003:180)

2.2.2.2.2.Motivasi

2.2.2.2.2.1.Pengertian Motivasi

Beberapa pendapat para ahli mengenai motivasi yang dikemukakan aleh Purwanto (1990 : 72), antara lain :


(45)

1. Duncan, dalam buku organitatuonal behavior mengemukakan: “di dalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi”.

2. Menurut Vroom, motivasi mengacu pada suatu proses

mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam- macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.

3. Menurut John P.Kambel, motivasi merupakan suatu proses

mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku.

4. Hoy dan Miskel dalam buku educational administration (1982 :

137), mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan kompleks, dorongan–dorongan, kebutuhan–kebutuhan, pertanyaan–pertanyaan ketegangan atau mekanisme–mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan–kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan–tujuan personal.

Berdasarkan pendapat–pendapat yang dikemukakan para

ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga


(46)

tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

2.2.2.2.2.2.Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu ( Purwanto, 1990 : 73).

2.2.2.2.2.3.Teori Motivasi

Purwanto ( 1990: 74), mengemukakan beberapa teori motivasi, yaitu :

a. Teori Hedonisme

Hedonisme suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal – hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.

b. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang disebut juga naluri, yaitu :


(47)

- dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri,

- dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan

- dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis.

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan–kebiasaan dan tingkah laku manusia yang dilakukannya sehari–hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri itu. Oleh karena itu, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.

c. Teori reaksi yang Dipelajari atau Teori Lingkungan Kebudayaan

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri – naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar sangat banyak dari banyak kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan.

d. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dan teori reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum.

e. Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.


(48)

2.2.2.2.3.Sikap

2.2.2.2.3.1.Pengertian Sikap

Menurut Slameto (2003:188), sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Pada umumnya rumusan–rumusan mengenai sikap mempunyai persamaan unsur, yaitu adanya kesediaan untuk merespon suatu situasi. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang akan mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian yang mendasari dan mendorong kearah sejumlah perbuatan yang satu sama lain berhubungan.

2.2.2.2.4.Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar

Dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar mempunyai tugas

untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala frase dan proses perkembangan anak didiknya. (Slameto, 2003:97)


(49)

Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.

2.2.2.2.4.1.Pengertian Mengajar

Pada dasarnya mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Dengan demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana yang digunakan dalam kegiatan mengajar dapat dirancang sedemikian hingga prose belajar dapat berlangsung dengan optimal. Dari pihak anak didik yang belajar, tujuan dan rancangan tersebut memberinya pengetahuan tentang kemampuan, kegiatan dan materi apa yang harus dipelajari pengetahuan ini dapat berguna sebagai pedoman belajarnya. Dengan demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan anak didiknya belajar.(Slameto, 1991 : 84)

2.2.2.2.4.2.Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif

Menurut Mahmud (1989: 23), mengajar yang efektif meliputi tiga langkah, yaitu :


(50)

1. Langkah sebelum mengajar, meliputi :

a. Menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang

maupun tujuan jangka pendek.

b. Memilih strategi mengajar untuk memilih tujuan-tujuan

tersebut dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk mengjar tersebut.

c. Menyadari tingkat kesiapan anak didiknya untuk menerima

materi- materi yang diajarkan.

d. Merencanakan cara penilaian.

2. Langkah pelaksanaan mengajar

Langkah ini berupa pelaksanaan strategi–strategi yang telah dirancang untuk membawa anak didik mencapai tujuan pengajaran. Pada umumnya langkah ini meliputi komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol.

3. Langkah sesudah mengajar

Langkah ini berupa pengukuran dan penelitian hasil mengajar sehubungan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tenga pengajar sebelum mengajar. Dari proses penilaian ini dapat diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan anak didik, tepat tidaknya strategi mengajar yang digunkana dan bahkan derajat relevansi dan ketepatan prosedur penilaian yang ditempuh.


(51)

2.2.2.2.5.Media Pendidikan

2.2.2.2.5.1.Pengertian Media Pendidikan

Media pendidikan menurut Gagne (1970), adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sedangkan Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan secara merangsang mahasiswa untuk belajar (Sadiman,1986: 6). Menurut Hamalik (1989:12), media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di kampus.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat mahasiswa sehingga terjadi proses belajar.

2.2.2.2.5.2.Manfaat Media Pendidikan

Menurut Encyclopedia of Educationel Research dalam Hamalik (1989: 15), manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Meletakkan dasar – dasar yang konkrit untuk berpikir.

2. Memperbesar perhatian para mahasiswa.


(52)

4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan mahasiswa.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinou.

6. Membantu tumbuhnya pengertian, sehingga membantu

per-kembangan kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman–pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisien yang lebih banyak dalam belajar.

2.2.3.Pemahaman Akuntansi

2.2.3.2.Pengertian Pemahaman Akuntansi

Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pandai

atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi. (Melandy, dkk, 2007)

Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai–nilai yang didapatkan, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep–konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu


(53)

akuntansi yang sudah diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di dunia kerja. (Budhiyanto dan Nugroho, 2004).

2.3.Pengaruh Minat, Motivasi, Sikap, Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar, serta Media Pendidikan Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi 2.3.1. Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut Slameto (2003, 180), Minat adalah suatu rasa lebih suka

dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Mengembangkan minat pada sesuatu pada dasarnya adalah membantu mahasiswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini menunjukkan bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan–tujuannya, memuaskan kebutuhan–kebutuhannya. Bila mahasiswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting, dan bila mahasiswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.

Dengan demikian, minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu, sehingga apa yang menarik minat seseorang akan mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Jika seorang mahasiswa akuntansi memiliki minat yang sangat


(54)

besar untuk dapat memahami akuntansi, maka kemungkinan besar ia akan berhasil.

2.3.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut John P.Kambel dalam Purwanto (1990 : 72), motivasi

merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku. Menurut Goleman (2001) dalam Budhiyanto dan Nugroho (2004), motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif, dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan kegagalan dan frustasi. Motivasi yang paling ampuh adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat mempengaruhi tingkat pemahman akuntansi. Seorang mahasiswa akuntansi dapat termotivasi untuk berprestasi, akan lebih jeli untuk menemukan cara - cara untuk belajar lebih baik, berusaha membuat inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.

2.3.3. Pengaruh Sikap Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut Slameto (2003:188), sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap


(55)

situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Orang akan mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau juga merugikan. Soewarno (2005) mengemukakan bahwa sikap terbentuk melalui berbagai informasi yang diperoleh, pengalaman hidup, atau dipengaruhi seseorang atau media massa. Dengan demikian, sikap merupakan hasil evaluatif seseorang terhadap suatu obyek.

Menurut Slameto (2003:190), merangsang perubahan sikap pada

diri seseorang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, karena ada kecenderungan sikap-sikap untuk bertahan. Meskipun terdapat banyak faktor yang menyebabkan sikap cenderung bertahan, namun dalam kenyataannya tetap terjadi perubahan–perubahan sikap sebagaimana yang terluhat dalam kehidupan sehari – hari.

Sikap dapat berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi.

Apabila mahasiswa akuntansi memiliki sikap yang positif terhadap berbagai hal yang ia peroleh maupun yang ia dapat dalam kehidupannya, maka ia akan dapat mengolah apa yang ia terima menjadi lebih baik. Dengan kata lain, jika mahasiswa akuntansi mampu mengolah informasi yang ia dapat mengenai berbagai hal tentang akuntansi dengan sikap yang positif, maka hal tersebut akan semakin meningkatkan pemahamannya terhadap akuntansi.


(56)

2.3.4. Pengaruh Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar,

faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak didiknya. Slameto (2003: 66), menyatakan bahwa proses belajar mengajar terjadi antara seorang pendidik dengan siswanya. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam prose situ sendiri. Jadi cara berpikir mahasiswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan dosenya. Menurut Ernawatie (2007), kualitas dan potensi tenaga pengajar berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dosen pengajar

dan cara mengajarnya merupakan salah satu faktor yang penting. Apabila seorang pendidik memiliki kualitas dan potensi yang baik dalam memberikan perkuliahan kepada anak didiknya, maka kemungkinan besar mahasiswa akan memiliki pemahaman yang luas pula karena hal tersebut membantu mahasiswa untuk menerima informasi yang diberikan oleh seorang dosen pengajar dengan baik. Sehingga bagi mahasiswa akuntansi, hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman akuntansi mereka.


(57)

2.3.5. Pengaruh Media Pendidikan Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Hamalik (1989:12), media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di kampus. Menurut Ernawatie (2007), media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Media pendidikan erat hubungannya dengan cara belajar mahasiswa karena media pendidikan yang digunakan oleh seorang tenaga pengajar pada waktu memberikan perkuliahan dipakai pula oleh

mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan tersebut. Media

pendidikan yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa. Apabila mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, pemahaman mereka mengenai akuntansi juga akan meningkat.

2.4.Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan dalam premis sebagai berikut :


(58)

IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa, dan penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen akuntansi (Machfoedz, 1999)

b. Premis 2

Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial (Budhiyanto dan Nugroho, 2004)

c. Premis 3

Variabel – variabel kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Budhiyanto dan Nugroho, 2004)

d. Premis 4

Niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik (Soewarno, 2005)

e. Premis 5

Secara simultan komponen kecerdasan emosional saling memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan diri,


(59)

pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk keterampilan sosial dan empati tidak memiliki pengaruh yang signifikan (Melandy, dkk, 2007)

f. Premis 6

Minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Ernawatie, 2007)

g. Premis 7

Empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahman akuntansi (Praptiningsih, 2009)

h. Premis 8

Kualitas trigger yang memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Faktor lain yaitu kualitas learning climate dan fasilitator belum menunjukkan hubungan dengan prestasi belajar.

i. Premis 1

Keberhasilan belajar tergantung dari faktor intern (kesehatan, intelejence, minat, bakat, motivasi, kematangan, kelelahan), dan faktor ekstern seperti keluarga dan sekolah (metode mengajar, kurikulum, alat pelajaran dan sebagainya). (Slamento, 2003 : 54)

Dari premis tersebut dapat dibuat suatu kerangka pikir yang digambarkan dalam skema berikut :


(60)

Uji Statistik regresi linier Berganda Gambar 2.1. Kerangka Pikir 2.5.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan maslaah, dan

landasan teori yang digunakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar,

serta media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.(didukung premis 1 – 10)

2. Diduga motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.(di dukung premis 6, dan 7)

Pemahaman akuntansi (Y)

Motivasi (X2)

Sikap (X3)

Kualitas& potensi dosen pengajar (X4)

Media Pendidikan

(X5)


(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Variabel-veriabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi

hanya satu macam variabel terikat (Y) dan 4 macam variabel bebas (X).

Adapun pengertian dari kelima variable tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Pemahaman Akuntansi (Y)

Adalah tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi, yang dapat diukur berdasarkan nilai mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing, dan teori akuntansi.

2. Minat (X1)

Adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang mendorong.

3. Motivasi (X2)

Adalah suatu usaha untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar mempunyai dorongan untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.


(62)

Adalah sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.

5. Kualitas dan potensi dosen pengajar (X4)

Adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengajar untuk mendorong atau membimbing anak didiknya dalam proses belajar mengajar.

6. Media Pendidikan (X5)

Adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat mahasiswa sehingga terjadi proses belajar.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X), antara lain :

a. Pemahaman Akuntansi (Y)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat tidak paham ( poin 1 ) sampai sangat paham (point 7), sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai makna tidak paham terhadap akuntansi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan cukup paham, serta point 5 – 7


(63)

mempunyai makna sangat paham terhadap akuntansi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

b. Minat (X1)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat kecil ( poin 1 ) sampai sangat besar (point 7), sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai makna tidak berminat terhadap akuntansi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan cukup berminat, serta point 5 – 7 mempunyai makna minat yang besar terhadap akuntansi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

c. Motivasi (X2)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat kecil ( poin 1 ) sampai sangat besar (point 7), sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai makna tidak mempunyai motivasi terhadap akuntansi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan mempunyai motivasi yang cukup, serta point 5 – 7 mempunyai makna motivasi yang besar untuk mempelajari akuntansi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.


(64)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat kecil ( poin 1 ) sampai sangat besar (point 7), sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai makna tidak mempunyai sikap yang baik terhadap akuntansi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan mempunyai sikap yang cukup, serta point 5 – 7 mempunyai makna sikap yang aktif untuk mempelajari akuntansi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

e. Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar (X4)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat kurang ( poin 1 ) sampai sangat baik (point 70, sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai makna tenaga pengajar tidak berkualitas dan tidak memiliki potensi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan cukup berkualitas dan berpotensi, serta point 5 – 7 mempunyai makna tenaga pengajar mempunyai kualitas dan potensi yang baik. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

f. Media Pendidikan (X5)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 9 item pertanyaan. Teknik pengukurannya menggunakan 7 skala semantic differential dari sangat kurang ( poin 1 ) sampai sangat baik (point 7), sedangkan makna point bagi variabel adalah point 1 – 3 mempunyai


(65)

makna media pendidikan memiliki potensi, point 4 merupakan nilai tengah yang menyatakan cukup berkualitas dan berpotensi, serta point 5 – 7 mempunyai makna media pendidikan yang baik. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan suatu obyek atau subyek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan,2004:56).

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2006 dengan jumlah 163 mahasiswa (Admik FE ‘08/’09) dengan alasan untuk memperoleh data lebih mudah karena peneliti berasumsi bahwa mahasiswa angkatan 2006 telah mengalami proses pembelajaran yang lama dan sedang mengerjakan tugas akhir.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2004: 56). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (1998:82) yang kemudian dikutip kembali oleh Riduwan (2004:65) sebagai berikut :


(1)

UJI RELIABILITAS X5

Case Processing Summary

62 100.0

0 .0

62 100.0

Valid Excludeda Total Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.891 9

Cronbach's

Alpha N of Items

UJI RELIABILITAS Y

Case Processing Summary

62 100.0

0 .0

62 100.0

Valid Excludeda Total Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.848 8

Cronbach's


(2)

Lampiran 5 : Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

62 62 62 62 62 62

5.081 5.065 5.239 5.3118 5.1004 5.3871 .8036 .6435 .7429 .73396 .73254 .69125 .121 .102 .094 .158 .106 .071 .121 .075 .094 .150 .106 .067 -.096 -.102 -.065 -.158 -.088 -.071 .950 .804 .738 1.244 .832 .560 .328 .537 .647 .090 .493 .912 N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Minat (X1)

Motiva si (X2)

Sikap (X3)

Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidik

an (X5)

Pemah aman Akuntan

si (Y)

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(3)

Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis

Correlations

1.000 .428 .572 .582 .452 .338

.428 1.000 .616 .316 .368 .355

.572 .616 1.000 .609 .322 .478

.582 .316 .609 1.000 .408 .329

.452 .368 .322 .408 1.000 .556

.338 .355 .478 .329 .556 1.000

. .000 .000 .000 .000 .004

.000 . .000 .006 .002 .002

.000 .000 . .000 .005 .000

.000 .006 .000 . .000 .005

.000 .002 .005 .000 . .000

.004 .002 .000 .005 .000 .

62 62 62 62 62 62

62 62 62 62 62 62

62 62 62 62 62 62

62 62 62 62 62 62

62 62 62 62 62 62

62 62 62 62 62 62

Pemahaman Akuntansi (Y) Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan (X5) Pemahaman

Akuntansi (Y) Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan (X5) Pemahaman

Akuntansi (Y) Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan (X5) Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Pemahaman Akuntansi (Y)

Minat (X1)

Motivasi (X2)

Sikap (X3)

Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan

(X5)

Variables Entered/Removedb

Media Pendidikan (X5), Sikap (X3), Minat (X1), Kualitas Potensi Dosen (X4), Motivasi (X2)a

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) b.

Model Summaryb

.682a .465 .417 .52790 1.553

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Media Pendidikan (X5), Sikap (X3), Minat (X1), Kualitas Potensi Dosen (X4), Motivasi (X2)

a.

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) b.


(4)

ANOVAb

13.541 5 2.708 9.718 .000a

15.606 56 .279

29.147 61

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Media Pendidikan (X5), Sikap (X3), Minat (X1), Kualitas Potensi Dosen (X4), Motivasi (X2)

a.

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) b.

Coefficientsa

1.074 .654 1.642 .106

.079 .111 .091 .705 .484 .094 .570 1.753

.304 .170 .283 1.787 .079 .232 .380 2.631

.283 .122 .305 2.322 .024 .296 .556 1.799

.222 .120 .236 1.850 .070 .240 .587 1.703

-.057 .121 -.061 -.475 .637 -.063 .584 1.711

(Constant) Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan (X5) Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Partial Correl ations

Tolerance VIF Collinearity

Statistics

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) a.

Coefficient Correlationsa

1.000 .104 .044 -.484 -.334

.104 1.000 .173 -.323 -.547

.044 .173 1.000 -.254 -.541

-.484 -.323 -.254 1.000 .217

-.334 -.547 -.541 .217 1.000

.015 .002 .001 -.007 -.007

.002 .015 .002 -.005 -.011

.001 .002 .012 -.003 -.010

-.007 -.005 -.003 .014 .004

-.007 -.011 -.010 .004 .029

Media Pendidikan (X5) Sikap (X3)

Minat (X1) Kualitas Potensi Dosen (X4) Motivasi (X2)

Media Pendidikan (X5) Sikap (X3)

Minat (X1) Kualitas Potensi Dosen (X4) Motivasi (X2) Correlations

Covariances Model

1

Media Pendidikan

(X5) Sikap (X3) Minat (X1)

Kualitas Potensi

Dosen (X4) Motivasi (X2)

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) a.


(5)

Collinearity Diagnosticsa

5.947 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.017 18.787 .01 .41 .03 .00 .14 .13

.014 20.279 .01 .18 .02 .42 .04 .11

.009 25.081 .04 .05 .09 .00 .42 .52

.009 26.081 .92 .03 .00 .13 .12 .01

.004 39.212 .02 .34 .86 .44 .28 .23

Dimension 1 2 3 4 5 6 Model 1 Eigenvalue Condition Index (Constant) Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4) Media Pendidikan (X5) Variance Proportions

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) a.

Residuals Statisticsa

4.3072 6.4201 5.3871 .47115 62

-1.21796 1.03554 .00000 .50580 62

-2.292 2.192 .000 1.000 62

-2.307 1.962 .000 .958 62

Predicted Value Residual

Std. Predicted Value Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi (Y) a.

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

1.000 .027 .020 .00 .053 .054 . .416 .438 .498 .340 .339

62 62 62 62 62 62

.027 1.000 .644** .302** .376** .357** .416 . .000 .009 .001 .002

62 62 62 62 62 62

.020 .644** 1.000 .570** .324** .462** .438 .000 . .000 .005 .000

62 62 62 62 62 62

-.001 .302** .570** 1.0 .435** .311** .498 .009 .000 . .000 .007

62 62 62 62 62 62

.053 .376** .324** .435** 1.000 .530** .340 .001 .005 .000 . .000

62 62 62 62 62 62

.054 .357** .462** .311** .530** 1.000 .339 .002 .000 .007 .000 .

62 62 62 62 62 62

Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Unstandardized Residual Minat (X1) Motivasi (X2) Sikap (X3)

Kualitas Potensi Dosen (X4)

Media Pendidikan (X5) Spearman's rho Unstand ardized Residual Minat (X1) Motiv asi (X2) Sik ap (X3) Kualitas Potensi Dosen (X4) Media Pendi dikan (X5)

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). **.


(6)

Lampiran 7 : Tabel F dengan Signifikan 0,05

df2\df1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.23 2.20 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07 28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04 30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01 35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.08 2.04 2.01 1.99 1.96 40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92 45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89 50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87 60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84 70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81 80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79 100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77 200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72 500 3.86 3.01 2.62 2.39 2.23 2.12 2.03 1.96 1.90 1.85 1.81 1.77 1.74 1.71 1.69 1000 3.85 3.00 2.61 2.38 2.22 2.11 2.02 1.95 1.89 1.84 1.80 1.76 1.73 1.70 1.68 >1000 1.04 3.00 2.61 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88 1.83 1.79 1.75 1.72 1.69 1.67


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

0 4 98

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25