11
BAB II LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
Uraian  dalam  sub  bab  ini  terdiri  dari  beberapa  teori  pendukung  penelitian. Adapun  beberapa  hal  yang  menjadi  pembahasan  peneliti  adalah  perangkat
pembelajaran,  modul,  Paradigma  Pedagogi  Reflektif,  IPA,  Emansipatoris,  dan Sumber Daya Alam.
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan Research and DevelopmenRD
Penelitian  dan  pengembangan  merupakan  salah  satu  jenis  penelitian  yang bertujuan untuk menghasilkan produk, desain, maupun proses. Metode penelitian
dan  pengembangan  atau  Research  and  Development  RD  adalah  suatu  proses atau  langkah-langkah  untuk  mengembangkan  suatu  produk  baru  atau
menyempurnakan  produk  yang  telah  ada,  yang  dapat  dipertanggung  jawabkan Sukmadinata,  2005:  164.  Penelitian  R    D  awalnya  dilakukan  pada  dunia
industri  untuk  menemukan  produk  baru  yang  sesuai  kebutuhan  masyarakat. Penggunaan  R    D  dalam  dunia  pendidikan  di  Amerika  pada  tahun  1965  untuk
mengembangkan produk, bahan ajar dan prosedur dalam pendidikan. D
alam  buku  “Metode  Penelitian  Pendidikan  dan  Pengembangan.”  Yang  di tulis  oleh  Setyosari  2010:  194,  pengertian  dari  penelitian  pengembangan
menurut  Borg    Gall  1983  adalah  suatu  proses  yang  dipakai  untuk mengembangkan  dan  memvalidasi  produk  pendidikan.  Penelitian  ini  mengikuti
suatu  langkah-langkah  secara  siklus.  Dari  dua  pendapat  diatas  peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pengembangan atau RnD adalah penelitian yang
mengembangkan  suatu  produk  baru  yang  membantu  dalam  suatu  masalah  yang ada,  atau  meneruskan  mengembangkan  produk  yang  sudah  ada  dan  layak  di
kembangkan lebih lanjut. Dari  berbagai  desain  metode  penelitian  pengembangan  dari  beberapa  ahli,
peneliti  memutuskan  untuk  menggunakan  desain  penelitian  dan  pengembangan menurut  Tomlinson.  Alasan  peneliti  lebih  memilih  desain  penelitian  dan
pengembangan  menurut  Tomlinson,  karena  lebih  berfokus  dalam  pengembangan materi pembelajaran, peneliti mengembangkan materi tentang pelestarian sumber
daya  alam.  Pelaksanaan  pengambangan  materi  disesuaikan  dengan  lima  langkah pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah pengembangan materi
menurut  Tomlinson  adalah,  1  analisis  kebutuhan,  2  desin,  3  implementasi, 4 evaluasi, dan 5 revisi  dalam Harsono, 2015.
Pertama  analisis  kebutuhan,  analisis  kebutuhan  dilakukan  untuk  mengetahui beberapa data  yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai  dasar dalam pengembangan
materi.  Langkah  yang  kedua  desain  penelitian.  Desain  penelitian  membuat kerangka  hal-hal  yang  penting  dalam  pengembangan  materi,  yang  berdasarkan
pada  hasil  dari  analisis  kebutuhan.  Langkah  ketiga  adalah  implementasi,  tahap dimana hasil dari kerangka penting materi yang telah disusun diimplementasikan
pada saat pembelajaran. Langkah keempat adalah evaluasi, langkah ini dilakukan setelah selesai implementasi. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk melihat apakah
modul materi memiliki kelebihan dan kekurangan saat digunakan. Langkah yang terakhir  yaitu  revisi.  Revisi  dilakukan  apa  bila  pada  modul  materi  ditemukan
kekurangan,  berdasarkan  hasil  dari  evaluasi  dan  bertujuan  agar  modul  materi dapat dengan layak digunakan.
Pada  pengembangan  materi  menurut  Tomlinson  terdapat  16  prisnsip  dari tomlinson  yang  harus  tercapai  dalam  pengembangan  materi  dalam  Harsono,
2015. Dari 16 prinsip yang ada peneliti lebih berfokus kepada 12 prnsip, karena sesuai dengan penelitian ini.
Prinsip  pertama,  materi  harus  memiliki  pengaruh.  Diharapkan  materi  dapat membuat  siswa  memiliki  rasa  ingin  tahu.  Kedua,  materi  membuat  siswa  merasa
senang, dan nyaman, prinsip ini dapat diterapkan dengan penggunaan warna yang menarik dan tidak terlalu mencolok,  penggunaan gambar  yang mendukung, serta
pemilihan  sampul  yang  sesuai  untuk  siswa  SD.  Prinsip  yang  ketiga  yaitu  materi diharapkan  mampu  menumbuhkan  rasa  percaya  diri  siswa.  Materi  yang  dapat
dengan  mudah  siswa  pahami,  serta  latihan  dalam  menyampaikan  pendapat  hal yang  mampu  melatih  kepercayaan  diri  siswa.  Prisip  keempat,  yaitu  materi  harus
relevan.  Materi  disesuaikan  dengan  kondisi  siswa  baik  dari  pengetahuan,  sikap, dan latar belakang siswa, hal ini bertujuan agar siswa lebih bisa memahami materi
Prinsip  yang kelima, yaitu materi memungkinkan siswa untuk tertarik dalam mempelajarinya.  Materi  dapat  menggambarkan  perhatian,  dan  dapat  menarik
mempelajari  materi  yang  akan  memfasilitasi  siswa  dalam  pembelajaran.  Prinsip yang  keenam  siswa  mendapatkan  poin  dari  materi,  materi  dapat  dipahami  dan
membuat siswa mendapatkan poin dari apa yang diajarkan. Prinsip yang ketujuh, ialah materi memberikan penjelasan, materi dapat memberikan penjelasan melalui
petunjuk,  nasihat  yang  diberikan  untuk  kegiatan  baik  secara  lisan  maupun  tulis. Prinsip kedelapan, ialah materi seharusnya mempertimbangkan gaya belajar yang
dimiliki  oleh  masing-masing  siswa.  setiap  siswa  memiliki  gaya  belajar  meraka sendiri  dalam  memahami  materi,  maka  dari  itu  materi  diharapkan  memiliki
banyak kegiatan yang menunjang perkembangan siswa secara menyeluruh. Prinsip  yang  kesembilan,  ialah  materi  mempertimbangkan  sikap  dari  siswa
yang berbeda-beda. Prinsip  kesepuluh  materi memberikan siswa waktu  atau jeda untuk  berpikir.  Materi  harusnya  memberikan  siswa  untuk  berpikir  dan  mencerna
materi  dengan  baik.  prinsip  kesebelas  materi  lebih  bisa  memaksimalkan  pada potensi belajar dan kegiatan yang mendorong intelektual, emosional, dan estetika
seni  yang  menstimulasi  baik  kegiatan  otak  kanan  dan  otak  kiri.  Prinsip keduabelas,  ialah  materi  baiknya  memberikan  feedback  atau  timbal  balik  antara
guru dan siswa. Keduabelas  prinsip  pengembangan  materi  diharapkan  dapat  tercapai  dalam
penelitian ini. Prinsip ini menjadi dasar dalam pengembangan modul materi yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
2.1.2 Perangkat Pembelajaran