Pengertian Pembelajaran IPA Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan kegiatan guru terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekan pada penyediaan sumber belajar Dimyati, 2006: 297. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi Fisher dalam Amien, 1987: 4. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam Carin dalam Amien, 1987: 4. Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam dan dapat di peroleh dengan menggunakan metode observasi. Teori belajar yang menonjol di dalam pendidikan IPA adalah teori Piaget dan teori kontruktivisme Iskandar, 1996: 21. Teori Piaget merupakan teori perkembangan kognitif seseorang dari masa bayi ke masa dewasa, sedangkan teori kontruktivisme merupakan teori perkembangan kognitif seseorang berdasarkan pengalaman yang sudah pernah dialami sebelumnya. Freire dan Marten dalam Samatowa, 2006: 12 mendefinisikan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut: mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, menguji bahwa ramalan-ramalan itu benar. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu siswa diharapkan mampu berpikir secara kritis dan ilmiah serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Permendiknas no 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa ruang lingkup pembelajaran IPA tentang standar isi meliputi aspek-aspek sebagai berikut a makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan, b bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat dan gas, c energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet dan listrik, d bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya. Dari ruang lingkup tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA mencakup semua benda yang ada di alam semesta.

2.1.4 Sumber Daya Alam

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pembelajaran IPA Tumbuhan di Sekitarku menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 1 110

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159