PENDAHULUAN 1 LANDASAN TEORI 9 Metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester 1.
dan merupakan kesatuan dinamis yang bermakna Wahyuningtyas Santoso, 2011: 47. Novel memiliki unsur pembangun yaitu unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Salah satu unsur intrinsik yang penting dan memengaruhi jalannya cerita dalam novel yaitu adanya tokoh yang digambarkan atau
diceritakan. Tokoh dalam novel berkaitan erat dengan penokohan. Tokoh
adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita Sudjiman via Budianta, 2008: 86,
sedangkan penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku Jauhari, 2013: 161.
Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia memuat cerita yang sederhana namun mampu menggambarkan situasi kehidupan saat ini.
Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia merupakan salah satu novel yang sukses menarik banyak pembaca dan dapat menjadi novel yang
layak diperhitungkan. Alasan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia layak diperhitungkan karena isi cerita mengandung fakta berkaitan
dengan kelas sosial dan kelas ekonomi yang terjadi pada masyarakat sekarang. Melihat tanggapan dan antusias pembaca yang sangat baik
terhadap cerita novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, cerita dalam novel kemudian di filmkan dengan judul yang sama. Film Rumah
Tanpa Jendela menjadi film terbaik dan memenangkan penghargaan Festifal Film Indonesia pada tahun 2011, berkat isi ceritanya yang baik
dan memiliki unsur mendidik. Prestasi yang telah diraih oleh novel Rumah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanpa Jendela karya Asma Nadia dapat dijadikan gambaran dan pertimbangan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran novel.
Ketertarikan peneliti terhadap novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia di dalam novel ini terdapat unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri yaitu unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh para tokoh dalam menghadapi berbagai persoalan
kehidupan dapat dijadikan contoh bagi siswa sehingga novel ini dapat dijadikan sebagai bahan baru dalam pengajaran sastra di SMA kelas XI
semester 1 terutama pada materi ajar tokoh dan penokohan. Peneliti memilih metode kontekstual dalam menganalisis tokoh
dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia agar siswa dapat mengaitkan kesesuaian antara penokohan dengan perilaku yang
ditimbulkan. Dengan adanya metode kontekstual ini, peserta didik dapat belajar memaknai kehidupan dengan membaca novel tersebut kemudian
mengambil nilai yang terkandung untuk diaplikasikan dalam perilaku sehari-hari. Peneliti melakukan penelitian terhadap novel Rumah Tanpa
Jendela ini dengan berfokus dalam salah satu unsur intrinsik dalam novel Rumah Tanpa Jendela yaitu tokoh yang berkaitan erat dengan penokohan.