21
tuntutan  dan  perubahan  yang  terjadi  dalam  hidupnya.  Selain  itu, kebudayaan  pada  suatu  masyarakat  merupakan  suatu  faktor  yang
membentuk watak dan tingkah laku individu untuk menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan
diri. Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  faktor  yang
mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain keadaan fisik, perkembangan dan  kematangan,  keadaan  psikologis,  keadaan  lingkungan,  serta  tingkat
religiusitas dan kebudayaan. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada faktor  penyesuaian  diri  yang  berupa  keadaan  lingkungan.  Hal  ini
dikarenakan  lingkungan  merupakan  sumber  dukungan  sosial  bagi individu.
3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian  diri  akan  tetap  berlangsung  dalam  diri  individu  dan lingkungan.  Menurut  Schneiders  dalam  Indrawati    Fauziah,  2012
penyesuaian diri memiliki beberapa aspek sebagai berikut: a.
Kontrol emosi Individu  memiliki  kontrol  dan  ketenangan  emosi  ketika  menghadapi
situasi  dan  permasalahan  tertentu,  serta  mampu  menentukan  berbagai pemecahan  masalah  ketika  muncul  hambatan.  Indikator  dari  kontrol
emosi,  diantaranya  adalah  :  mampu  mengontrol  emosi,  mampu mengekspresikan  emosi  dengan  baik,  mampu  menenangkan  diri,
mengatasi  dorongan  emosi  dalam  bentuk  penyaluran  emosi  dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
melakukan  kegiatan  positif,  serta  mampu  mempertahankan  sikap positif realistis terutama dalam menghadapi masalah.
b. Tidak adanya mekanisme pertahanan diri
Individu  melakukan  pendekatan  terhadap  permasalahan  lebih mengindikasikan  respon  yang  normal  dibandingkan  penyelesaian
masalah  melalui  mekanisme  pertahanan  diri  yang  disertai  tindakan nyata  untuk  mengubah  suatu  kondisi.  Misalnya,  individu  yang
memiliki penyesuaian diri  yang baik jika mengalami suatu kegagalan, individu  akan  mengakui  kegagalannya  dan  akan  berusaha  kembali
untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Individu  dikategorikan normal  jika  bersedia  mengakui  kegagalan  yang  dialami  dan  berusaha
kembali  untuk  mencapai  tujuan  yang  ditetapkan.  Individu  dikatakan mengalami gangguan penyesuaian jika individu mengalami kegagalan
dan  menyatakan  bahwa  tujuan  tersebut  tidak  berharga  untuk  dicapai. Indikator  tidak  adanya  mekanisme  pertahanan  diri,  yaitu  mampu
menerima realita tanpa adanya penyangkalan dan mengakui kegagalan yang  dialami  dan  berusaha  kembali  untuk  mencapai  tujuan  yang
ditetapkan. c.
Kemampuan belajar Individu  dengan  penyesuaian  diri  yang  baik  dapat  dilihat  dari
kemampuannya  belajar  untuk  mengatasi  situasi,  konflik,  dan  stres secara  berkesinambungan.    Indikator  dari  kemampuan  belajar  ialah
23
mampu mempelajari
situasi, konfik,
dan stres
secara berkesinambungan.
d. Sikap realistik dan objektif
Sikap  yang  realistik  dan  objektif  bersumber  pada  pemikiran  yang rasional,  kemampuan  menilai  situasi,  masalah  dan  keterbatasan
individu  sesuai  dengan  kenyataan  sebenarnya.  Individu  mampu menerima keadaan dirinya dan keterbatasan yang dimiliki serta mampu
mengahadapi  kenyataan  baik  diri  sendiri  maupun  lingkungannya. Indikator  sikap  realistik  dan  objektif  ialah  mengenali  dan  menerima
diri apa adanya, serta bersikap terbuka dan menerima umpan balik. e.
Tidak adanya frustrasi personal Frustrasi dapat menimbulkan kesulitan dalam merespon secara normal
terhadap  suatu  permasalahan  atau  situasi.  Individu  yang  memiliki penyesuaian  diri  yang  baik  akan  mampu  mengorganisasikan  pikiran,
perasaan,  motivasi,  dan  tingkah  laku  untuk  menghadapi  situasi  dan kondisi  yang  membutuhkan  penyelesaian  sehingga  individu  tidak
mengalami  frustrasi.  Indikator  tidak  adanya  frustrasi  personal  ialah mampu  mengorganisasikan  pikiran,  perasaan,  motivasi,  dan  tingkah
laku untuk menghadapi situasi dan kondisi dan perasaan nyaman. f.
Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri Individu  dalam  kondisi  sulit  tetap  mampu  menyesuaiakan  diri  secara
normal  dengan  menunjukkan  kemampuan  berpikir,  melakukan pertimbangan  terhadap  masalah  atau  konflik,  dan  mengorganisasikan
24
pikiran,  tingkah  laku,  serta  perasaan  untuk  pemecahan  masalah. Indikator  pertimbangan  rasional  dan  kemampuan  mengarahkan  diri,
yaitu  memiliki  kemampuan  berpikir  dalam  mempertimbangkan masalah.
g. Memanfaatkan pengalaman masa lalu
Individu  mampu  menggunakan  pengalaman  masa  lalu  sebagai  usaha dalam  menghadapi  masalah.  Pengalaman  masa  lalu  bisa  didapat  dari
diri sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, individu mampu belajar dari pengalaman dirinya maupun dari pengalaman orang lain. Individu
dapat  melakukan  analisis  mengenai  faktor-faktor  apa  saja  yang membantu dan mengganggu penyesuaiannya. Indikator memanfaatkan
pengalaman  masa  lalu  adalah  mampu  belajar  dari  pengalaman  diri sendiri dan pengalaman orang lain.
Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bawa  aspek penyesuaian  diri  yang  baik,  antara  lain  :  kontrol  emosi,  tidak  adanya
mekanisme  pertahanan  diri,  kemampuan  belajar,  sikap  realistik  dan objektif,  tidak  adanya  frustrasi  personal,  pertimbangan  rasional  dan
kemampuan mengarahkan diri, serta memanfaatkan pengalaman masa lalu.
4. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri