37
khawatir jika perceraian juga terjadi pada dirinya. Oleh sebab itu, remaja yang orangtuanya bercerai tak jarang kurang mempercayai pasangan mereka bila
dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga utuh. Menurut Hetherington 2003 perceraian orangtua memiliki resiko yang besar dalam masalah
penyesuaian bagi remaja khususnya masalah eksternal seperti agresi, masalah perilaku antisosial dan kenakalan. Selain itu, juga menimbulkan masalah
internalisasi seperti depresi, kecemasan, harga diri, dan rendahnya tingkat prestasi akademik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja dengan orangtua bercerai adalah remaja yang memiliki struktur keluarga yang tidak
lengkap dikarenakan perceraian orangtuanya. Hal ini menyebabkan masalah dan konflik pada remaja terutama pada penyesuaian.
F. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Penyesuaian Diri
Remaja Dengan Orangtua Bercerai
Peristiwa perceraian merupakan suatu peristiwa dalam keluarga yang akan membawa dampak yang cukup mendalam bagi semua anggota keluarga, tidak
terkecuali orangtua sebagai pelaku perceraian dan anak terutama remaja. Remaja dengan orangtua bercerai akan rentan terhadap masalah dan konflik
karena hal tersebut merupakan masalah berat bagi remaja. Hal tersebut juga menyebabkan remaja harus beradaptasi dan berinteraksi terhadap lingkungan
yang baru karena remaja dengan orangtua bercerai harus berhadapan dengan kenyataan dan perubahan yang terjadi dalam keluarganya. Sehingga remaja
38
dengan orangtua bercerai harus melakukan penyesuaian diri dengan dirinya dan dengan lingkungan sosialnya.
Penyesuaian diri merupakan proses yang melibatkan respon mental dan perubahan perilaku dalam menghadapi konflik yang bertujuan untuk
mengatasi tekanan, frustrasi, dan konflik hingga mencapai keseimbangan antara kebutuhan diri sendiri dan tuntutan lingkungan Schneiders, dalam
Indrawati Fauziah, 2012. Dalam hal ini terjadi proses belajar, memahami, dan menentukan tindakan dalam mencari jalan keluar dalam mengatasi suatu
permasalahan. Penyesuaian diri antara lain dipengaruhi oleh keadaan fisik, perkembangan
dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan lingkungan, tingkat religiusitas dan kebudayaan. Munculnya stres dan masalah perilaku pada remaja dengan
orangtua bercerai disebabkan keadaan lingkungan keluarga yang tidak baik. Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh penerimaan dan
pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggota- anggotanya, akan memperlancar proses penyesuaian diri. Oleh karena itu,
adanya hubungan dengan orang lain yang mengandung rasa saling percaya, mengasihi, dan menghargai membuat individu merasa aman, tenang, dan bisa
melakukan penyesuaian diri yang baik. Hubungan antar pribadi yang saling membantu dan menolong terdapat dalam dukungan sosial.
Dukungan sosial adalah kenyamanan, kepedulian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain ataupun kelompok Uchino
dalam Sarafino Smith, 2011. Dukungan sosial dapat bersumber dari orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tua, teman, pacar, rekan kerja, dan komunitas. Rodin dan Salovey dalam Smet, 1994 menyatakan bahwa dukungan sosial yang paling baik adalah
dukungan yang didapatkan dari keluarga. Orangtua sebagai bagian dalam keluarga merupakan individu yang paling dekat dengan remaja dan salah satu
sumber dukungan sosial bagi remaja dalam keluarga. Dukungan sosial orangtua akan dapat melindungi remaja dari stres akibat tekanan-tekanan
permasalahan yang terjadi. Di sisi lain, ketidakhadiran dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan
cemas, depresi, ketidakpuasan hidup, dan dapat mengganggu proses penyesuaian diri. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik ditandai
dengan kemampuan mengontrol emosi. Hal ini dipengaruhi oleh kehadiran dukungan sosial yang melibatkan rasa empati, kepedulian, dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman dan dapat merespon masalah dengan ketenangan dan kontrol emosi yang baik. Dalam
hal ini dukungan sosial yang diberikan adalah dukungan emosional. Aspek lainnya ialah tidak adanya mekanisme pertahanan diri dalam diri
individu yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri. Hal ini dapat dipengaruhi apabila individu memperoleh dukungan informasi
berupa nasehat dan pengarahan sehingga individu mampu mengatasi masalah yang dihadapi. Hal tersebut juga membuat individu bersedia mengakui
kegagalan yang dialami tanpa ada penyangkalan dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
40
Selain itu, penyesuaian diri yang baik ditandai oleh kemampuan individu untuk belajar. Kemampuan belajar yang dimaksud ialah kemampuan individu
belajar dalam memecahkan masalah yang penuh konflik. Hal tersebut dapat terjadi apabila individu mendapatkan dukungan informasi berupa nasehat,
saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan masalah. Sehingga individu mampu memliki kemampuan belajar untuk
mengatasi situasi, konflik, dan stres secara berkesinambungan. Aspek lainnya yang menandakan bahwa individu memiliki penyesuaian
diri yang baik ialah memiliki sikap realistik dan objektif. Sikap yang realistik dan objektif bersumber pada pemikiran yang rasional, kemampuan menilai
situasi, masalah dan keterbatasan individu sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dapat lebih mudah terjadi jika individu memperoleh
dukungan sosial yang diperoleh dari orang yang terdekat dengan individu. Dalam hal ini dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan penghargaan
yang melibatkan ekspresi berupa penghargaan positif, dorongan untuk maju, persetujuan atas gagasan atau perasaan individu, dan melakukan perbandingan
positif, antara individu dengan orang lain. Hal tersebut membantu individu dalam
menilai dan
mempertegas keyakinan-keyakinan
dengan membandingkan pendapat, sifat, dan keyakinan orang lain sehingga dapat
lebih memahami dirinya. Selain itu, aspek ketiadaan frustrasi personal juga menandai penyesuaian
diri yang baik. Frustrasi dapat menimbulkan kesulitan dalam merespon secara normal terhadap suatu permasalahan atau situasi. Individu yang memiliki
41
penyesuaian diri yang baik akan mampu mengorganisasikan pikiran, perasaan, motivasi, dan tingkah laku untuk menghadapi situasi dan kondisi yang
membutuhkan penyelesaian sehingga individu tidak mengalami frustrasi. Hal ini dapat dengan mudah terjadi karena individu memperoleh dukungan sosial
dari orang-orang terdekatnya. Dukungan sosial yang diberikan dapat berupa dukungan emosional yang melibatkan rasa empati, kepedulian, dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman. Selain itu, dukungan penghargaan yang berupa penghargaan positif dan dorongan untuk
maju. Dukungan informasipun juga mempengaruhi ketiadaan frustrasi personal. Dukungan ini dapat berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan
balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Kehadiran dukungan sosial tersebut, membuat individu mampu meredam perasaan frustrasi dan
menjadikan individu dapat bereaksi secara normal terhadap situasi atau masalah sehingga mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik.
Aspek yang juga menandai penyesuaian diri yang baik ialah pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri. Dalam hal ini individu dalam
kondisi sulit tetap mampu menyesuaikan diri secara normal dengan menunjukkan kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan terhadap
masalah atau konflik. Pada posisi ini individu membutuhkan dukungan informasi berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang
bagaimana cara memecahkan persoalan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah.
42
Mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu juga merupakan aspek penyesuaian diri yang baik. individu dikatakan mampu menyesuaikan diri
dengan baik apabila individu mampu menggunakan pengalaman masa lalu sebagai usaha dalam menghadapi masalah. Pengalaman masa lalu bisa didapat
dari diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dapat terjadi jika individu mendapatkan dukungan informasi berupa nasehat, saran, pengarahan, dan
umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan masalah. Sehingga individu dapat melakukan analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang membantu dan
mengganggu penyesuaiannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja dengan
orangtua bercerai jika mendapatkan dukungan sosial akan lebih mudah untuk melakukan penyesuaian diri. Hal tersebut karena dukungan sosial terutama
dukungan sosial orangtua dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stress, mampu memberikan motivasi, dan
dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga membantu individu dalam penyesuaian diri.
43
G. Bagan Dinamika