Persepsi siswa terhadap implementasi kurikulum 2013

57 atau 4,7 mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka belum mengarahkan mereka untuk berfikir analitis. Kelas XII IPS jumlah siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah sebanyak 15 orang atau 75 dan sisanya 2 orang atau 25 mengatakan metode yang digunakan guru mereka belum mengarahkan mereka berfikir analitis. Alasan siswa kelas XI IPS mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah karena pada pembelajaran sejarah di kurikulum 2013 peran guru lebih banyak sebagai fasilitator dan membuat siswa berusaha untuk memecahkan masalah sehingga dari sini para siswa mampu merangkai pemikiran mereka yang analitis untuk mencari solusi dari permasalahan yang mereka temukan dalam pembelajaran selain itu juga mereka mengatakan bahwa cara guru mereka mengajar cukup baik dan enak sehingga mereka bersemangat dalam menjalankan pembelajaran sejarah yang merangsang mereka membentuk pemikiran analitis. Sementara yang mengatakan metode guru mereka tidak mengarahkan mereka berfikir analitis beralasan bahwa mereka belum memahami berfikir analitis karena tuntutan materi yang banyak dan masih memerlukan bimbingan dalam membangun pemikiran analitis mereka. 58 Untuk kelas XII yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis beralasan karena pada pembelajaran sejarah yang mereka dapat guru mereka mengajak siswa untuk berfikir secara global dimana para siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan yang tersirat seperti masalah konspirasi dalam peristiwa sejarah dan juga karena adanya sesi diskusi yang membuat mereka bisa bertukar pikiran untuk mendiskusikan sesuatu sehingga dari kegiatan berdiskusi tersebut mereka mendapatkan ilmu baru dan merangkai informasi itu sehingga kemampuan mereka berfikir analitis menjadi terasah. Sementara yang menyatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan tidak mengarahkan mereka berfikir analitis berpendapat bahwa guru hanya menjelaskan materi dan siswa hanya diajak berimajinasi dan para siswa ini berharap adanya kegiatan study tour agar pemikiran mereka lebih luas dan melatih mereka untuk membangun pemikiran analitis dengan melihat mereka mampu mengsingkronisasikan teori yang di dapat di sekolah dengan sesuatu yang konkret yang ada di lapangan. d. Keefektifan pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 Tabel 7 Tabel efektifitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 No Kelas Pilihan Angketkuesioner Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1 XI IPS 6 21 22,2 77,8 2 XII IPS 4 16 20 80 59 Pada tabel 7 terlihat bahwa di kelas XI IPS sebanyak 6 orang atau 22,2 yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 21 orang atau 77,8 mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif. Untuk kelas XII IPS jumlah siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif adalah sebanyak 4 orang atau 20 dan 16 orang atau 80 mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 tidak efektif. Siswa kelas XI IPS yang mengatakan pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif beralasan bahwa dengan diberlakukannya pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 mereka merasa bahwa nilai mereka lebih baik dibandingkan ketika mereka menggunakan Kurikulum KTSP dan juga mereka menyukai cara mengajar guru sejarah sehingga bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Sementara siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif beralasan bahwa kurangnya persiapan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 baik dari segi murid maupun guru dan juga pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terkesan mendadak membuat buku sumber atau modul yang tidak lengkap menghambat mereka untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif. Sementara untuk siswa kelas XII IPS yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif beralasan 60 bahwa pengantar dari guru yang menarik dan menimbulkan pertanyaan yang harus dipecahkan siswa.Untuk siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif mengatakan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 yang hanya satu semester membuat mereka belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan kemauan siswa dan juga masalah terburu burunya pelaksanaan Kurikulum 2013 yang membagi sejarah menjadi dua yaitu wajib dan peminatan membuat mereka bingung. Siswa lain berpendapat bahwa penggunaan teknologi yang bertujuan untuk mencari materi yang berkaitan dengan pembelajaran sejarah justru disalahgunakan untuk membuka media sosial yang tidak berhubungan dengan pembelajaran sejarah. Hal ini tentu membuat tujuan pembelajaran tidak akan tercapai karena penyalahgunaan fasilitas oleh siswa.

3. Kendala dan solusi dari guru dalam implementasi kurikulum 2013

Ketika peneliti bertanya tentang kendala yang dialami guru ketika mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah Pak Johan dan Pak Sigit menjawab bahwa masalah fasilitas dan juga masalah para guru harus mengerti teknologi untuk menunjang pembelajaran, buku buku pendukung kurang, serta masalah penilaian yang dirasa terlalu banyak sehingga menyulitkan guru. Dari kendala yang telah diungkapkan oleh para narasumber yaitu guru mereka mengambil beberapa solusi. Pak Johan menjawab Untuk solusi yang 61 pertama masalah fasilitas mereka akan melaporkan keadaan itu pada pihak sekolah untuk diatasi dan untuk masalah buku buku pendukung kurang dan juga beliau menyarankan para siswa untuk mengekplorasi sendiri tetapi guru akan tetap mencari informasi tersebut. Pak Sigit menjawab untuk penilaian para guru mengaku apabila mereka sudah tahu mana anak yang baik dan yang tidak tetapi tidak secara detail sehingga berdasarkan itu guru memberi nilai yang bersifat perkiraan karena sebelumnya sudah tahu mana yang anak yang baik. Sehingga menjadi kurang obyektif dan para guru mengakui bahwa mereka kewalahan dengan system penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013, membuat waktu mereka habis untuk menilai siswa saja.

4. Kendala dan solusi dari siswa dalam implementasi kurikulum 2013

Berdasarkan hasil angket yang didapatkan oleh peneliti maka untuk kendala dan solusi implementasi kurikulum 2013 maka dipaparkan sebagai berikut: Tabel 8 Tabel kendala yang dialami oleh siswa No Kelas Pilihan Angketkuesioner Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1 XI IPS 19 8 70,4 29,6 2 XII IPS 12 8 60 40 Pada tabel 1.7 terlihat bahwa di kelas XI IPS sebanyak 19 orang atau 70,4 yang mengatakan bahwa mereka mendapat kendala dalam 62 pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sementara 8 orang atau 29,6 mengatakan bahwa mereka tidak mendapat kendala dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013. Kelas XII IPS jumlah siswa yang mengatakan bahwa mereka mendapat kendala dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 adalah sebanyak 12 orang atau 60 dan 8 orang atau 40 mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan kendala dalam pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013. Siswa kelas XI IPS yang mengatakan mereka mendapat kendala berpendapat bahwa banyak informasi yang tidak terpercaya atau tidak kredibel yang mereka dapat saat menggunakan internet dalam mencari materi yang berkaitan dengan pembelajaran sejarah sehingga mereka tidak bisa menggunakan informasi tersebut dalam pembelajaran, Siswa lain bependapat bahwa koneksi internet yang kurang stabil menghambat mereka untuk melakukan eksplorasi yang di tuntut oleh Kurikulum 2013, dan ada juga yang berpendapat bahwa mereka kekurangan buku acuan dan sumber dalam menjalankan pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sehingga menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Sementara 8 orang siswa yang mengatakan mereka tidak mendapatkan kendala beralasan bahwa selama mereka belajar dengan menggunakan Kurikulum 2013 mereka merasa semuanya berjalan dengan lancar sehingga mereka menikmati 63 pembelajaran tersebut. Sementara untuk solusi dari siswa sebagai tindak lanjut untuk mengatasi kendala yang diperjelas pada tabel 9 berikut : Tabel 9 Tabel solusi yang diambil siswa untuk mengatasi kendala No Kelas Pilihan Angketkuesioner Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1 XI IPS 19 8 70,4 29,6 2 XII IPS 12 8 60 40 Pada tabel 1.8 terlihat bahwa di kelas XI IPS sebanyak 19 orang atau 70,4 yang mengatakan bahwa mereka melakukan tindakan untuk mengatasi kedala yang mereka alami dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sementara 8 orang atau 29,6 mengatakan bahwa mereka tidak melakukan tindakan untuk mengatasi kedala yang mereka alami dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013. Untuk kelas XII IPS jumlah siswa yang mengatakan bahwa mereka melakukan tindakan untuk mengatasi kedala yang mereka alami dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 adalah sebanyak 12 orang atau 60 dan 8 orang atau 40 mengatakan bahwa mereka tidak melakukan tindakan untuk mengatasi kedala yang mereka alami dalam pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013. Siswa Kelas XI IPS yang melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka alami berpendapat bahwa mereka harus lebih banyak belajar lagi dan juga menyesuaikan diri dengan metode guru yang 64 bersangkutan agar bisa fokus belajar dan juga ada yang berpendapat bahwa mereka mencari materi sendiri agar materi yang tidak mereka dapatkan di sekolah bisa mereka ketahui salah satu contoh nya adalah dengan mencari via internet atau browsing sehingga mereka bisa melengkapi pengetahuan mereka yang belum didapat di sekolah. Para siswa juga mengatakan bahwa mereka meminta soft copy materi kepada guru sehingga mereka bisa mempelajari lagi dirumah apa yang sudah di dipelajari di sekolah. Kelas XII IPS yang melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka alami mengatakan bahwa solusi yang mereka ambil adalah bertanya kepada guru tentang materi yang kurang jelas sehingga mereka mendapat penjelasan yang lengkap dari guru dan memahami materi yang dipelajari, ada juga yang mengatakan bahwa mereka bertanya kepada teman yang lebih tahu dan meminta teman mereka untuk menjelaskan materi tersebut agar mereka lebih paham dan kebanyakan mereka berpendapat bahwa mereka memilih belajar sendiri dan mencari materi yang di rasa sulit baik melalui internet, perpustakaan dan media lain yang mereka anggap dapat membantu mereka memahami materi.

C. Pembahasan

1. Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013

a. Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah Berdasarkan hasil penelitian para guru mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan berubahnya kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum